15

2.5K 278 31
                                    

"Oh apa ini?! Pertandingan sudah lebih dari 20 menit tapi para dia pemain kita masih terlihat sangat kuat."

"ARRRGGH!!"

"AHK!"

"JAEKYUNG!"

Dooshik berteriak dari kursi penonton bersama teman-teman nya melihat Jaekyung terkena pukulan di daerah pinggang nya. Jaekyung terengah-engah, ia berhasil saja menepis pukulan yang mengarah pada perut nya, ia memegang bagian pinggang nya yang terasa berdenyut.

"Tubuhku... Astaga." Batin Jaekyung, matanya juga sudah berkunang - kunang juga perutnya perlahan terasa keram.

"HIYAAAA!!"

"sial..."

Saat lawan mulai memukul lagi perut nya Jaekyung langsung menahan tangan lawan dan langsung memukul lawan dengan membabi buta hingga lawan tumbang. Semua bersorak meriah saat Jaekyung berhasil memenangkan pertandingan itu, Jaekyung tersenyum lebar untuk pertama kali nya disana membuat semua penonton tertegun dan berteriak bahkan Kim Dan dan anak-anak lain merasa heran. Jaekyung berbalik menatap Dooshik di kursi penonton sambil tersenyum lebar.

"Aku berha-"

Jaekyung terdiam, perut nya sangat sakit juga kepalanya berdenyut matanya berkunang - kunang hingga setelahnya hanya ada kegelapan dalam penglihatan nya. Dooshik tanpa basa basi langsung turun dari kursi penonton lalu berlari melihat Jaekyung akan tumbang dari ring yang lumayan tinggi.

"JAEKYUNG!!"

BRUK!

Dooshik berhasil menahan tubuh Jaekyung yang jatuh kebawah membuat semua orang terdiam tegang melihat kejadian itu. Tangan Dooshik berdarah terkena beberapa barang disana karena menahan tubuh Jaekyung, ia langsung bangun menatap Jaekyung yang jatuh di pangkuan nya.

"Jaekyung... Jaekyung... " Ia menepuk-nepuk pipi Jaekyung.

"CEPAT PANGGIL AMBULANS!!"

Ketua Jaekyung berteriak, Heesung langsung menghubungi ambulans lalu ia berhenti saat melihat darah dari kaki Jaekyung mengalir.

"Dooshik..."

Dooshik menatap arah dimana Heesung menunjuk, darah menggenang di bagian selangkang Jaekyung. Ia tertegun dan menatap kembali ke perut Jaekyung yang terlihat memar, Dooshik menggeleng kan kepala nya, air matanya perlahan menggenang, ia langsung mengangkat tubuh Jaekyung berlari untuk di bawa keluar dari stadion yang lain juga ikut berlari menyusul Dooshik.

"Jay mobilmu." Seru Yoohan, Jay langsung berlari menghidupkan mobil nya dan membuka pintu belakang.

"Dooshik masuk!"

Dooshik langsung masuk membawa tubuh Jaekyung ke dalam mobil Jay, Jay dan Yoohan juga masuk ke dalam kurai depan lalu mereka langsung melesat pergi menuju ke rumah sakit. Di dalam mobil Dooshik terus memeluk Jaekyung, ia membuka jaket yang ia pakai dan membalut nya ke tubuh Jaekyung, ia terus bergumam dengan doa dan terus memanggil nama Jaekyung ia takut pemikiran nya adalah kenyataan, jika iya dia akan menyalahkan dirinya sendiri.

"Kumohon.. Kumohon... Kuatlah." Dooshik mencium kepala Jaekyung, tangisan nya tak bisa terbendung lagi.

"Jae... Sayang.. Hiks... Kumohon bangunlah." Dooshik terus berusaha untuk membuat Jaekyung tersadar tapi tetap saja semua itu nihil, wajah Jaekyung juga perlahan mulai memucat.

Sampai mereka di rumah sakit Dooshik berteriak-teriak kepada orang-orang disana dan beberapa perawat membawa ranjang roda rumah sakit, Dooshik meletakan Jaekyung disitu dan mereka mulai membawa ke ruang UGD. Dooshik ingin menerobos masuk tapi para suster menyuruh Dooshik untuk menunggu di luar saja tetapi Dooshik bersikeras sampai ia membentang suster itu tetapi untung saja Taejo, Seunghoo, dan Jay menenangkan Dooshik. Dooshik duduk di kursi tunggu sambil menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya, menangis dalam diam dan Seunghoo merangkul nya memberikan semangat ke Dooshik.

fear of weakness (omegavers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang