17

2.6K 248 30
                                    

8 bulan kemudian...

"Heh gendut."

Jaekyung terkejut saat kakak perempuan nya itu memukul bahu nya dan mengatai dia gendut, ya tidak terasa sakit sih saat di pukul tapi ia tetap meringis. Jaekyung menatap kakak perempuan nya itu kesal sambil memakan snack kentang milik nya yang dia peluk. Kakak perempuan nya duduk di sebelah Jaekyung ingin mengambil keripik snack itu tapi Jaekyung langsung memeluk snack nya lalu menjauhkan nya dari kakak nya itu.

"Minta.."

"Tidak mau!" Ujar Jaekyung sambil menggeleng tapi kakak nya tetap ingin merebut nya sambil mencubit - cubit pipi adiknya itu membuat Jaekyung merengek kesal.

"EOMMA... NUNA NAKAL!"

"YUNA JANGAN GANGGU ADIK MU TERUS!!" Teriak seseorang yang di panggil ibu oleh Jaekyung.

Yuna adalah kakak perempuan Jaekyung itu menatap adik nya kesal, Jaekyung tersenyum penuh kemenangan mendengar kakak nya terkena teriakan ibu mereka. Yuna beraandar di sofa dengan wajah kesal nya, Jaekyung melihat itu mengambil satu snack nya yang lain lalu memberikan ke kakak nya, Yuna langsung tersenyum lalu mencium pipi adik nya gemas.

"Aish! Shibal!" Kesal Jaekyung sambil mengusap pipi nya bekas ciuman itu.

"Eh! Tidak boleh ngomong kasar ke diriku, nanti anak mu mirip ku loh." Ujar Yuna sambil membuka snack itu, Jaekyung langsung mengelus perut nya yang sudah besar.

"Amit-amit." Ucap Jaekyung.

Di rumah ini Jaekyung hanya tinggal dengan kakak perempuan nya juga ibu nya yang sekarang menjadi seorang janda karena ayah mereka sudah lama tiada saat Jaekyung masuk SMP. Awalnya dia bisa masuk ke dunia atlet karena Ayah nya yang ingin sekali dia menjadi pria tangguh di cabang olahraga, karena Jaekyung memang suka ke dunia sparing dia pun ikut kesana. Beda dengan Jaekyung, Yuna ini malah menjalani tugas Ayah nya bersama ibu mereka melanjutkan toko snack dan roti, walaupun dia wanita dia adalah seorang Alpha juga.

Eits jangan menyangka kalau mereka ini adalah keluarga kaya raya karena melihat keroyalan nya Jaekyung waktu masih jadi atlet sparing. Tidak! Mereka hanyalah keluarga biasa-biasa saja, bahkan black card yang Jaekyung punya pun ia habiskan setengah nya untuk keperluan rumah juga beberapa ia bagikan sembako atau menggalang dana juga, setengah nya lagi mungkin ia simpan untuk jaga-jaga saja dan mengganti nya ke kartu ATM biasa.

"Si jelek itu belum mengabari mu?" Tanya Yuna.

"Jangan mengatai alpha ku jelek dasar wanita penggoda." Ucap Jaekyung ketus "Belum, seminggu ini dia tidak ada kabar."

"Ck, padahal kau akan segera melahirkan, mana janji nya saat dia bertemu dengan eomma, apa dia berbohong? Atau dia menipu? Sialan, awas saja manusia itu." Ucap Yuna.

"Sudahlah... Nama nya juga kerjaan pasti ada saat nya dia harus sibuk. Apalagi di negeri orang."

Ibu mereka membawa dua jus dan satu susu tentu saja susu itu untuk Jaekyung, ia ikut bergabung ke percakapan anak-anak nya. Ia duduk di sebelah Jaekyung hingga membuat putra nya ini berada di tengah-tengah lalu mengelus perut anak nya.

"Masih nyeri?" Tanya ibu dan Jaekyung menggeleng.

"Lebih ke pengap saja eomma. Apalagi dia terus bergerak." Jawab Jaekyung sambil menatap tangan ibu nya yang mengelus perut nya.

"Rindu Ayah nya itu."

Jaekyung tersenyum mendengar ucapan ibunya, bukan hanya sang bayi bahkan Jaekyung pun juga merindukan Dooshik. Dooshik bilang dia sangat sibuk apalagi dia harus mengejar pekerjaan nya hingga selesai dan kembali ke Korea karena jarak persalinan nya juga semakin dekat itu yang membuat Dooshik harus menyibukan dirinya dan Jaekyung percaya Dooshik akan kembali.

fear of weakness (omegavers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang