Setelah mendapatkan ijin dari Jimin, Rosera diperbolehkan untuk menemani Shila mengambil berkas di Perusahaan lelaki itu.
Namun sebelumnya Rosera ijin pergi ke kamar mandi sebentar untuk memenuhi panggilan alamnya. Setelah beres, wanita itu kembali menemui Shila yang sudah lebih dulu masuk ke dalam mobil pribadinya.
"Maaf menunggu Nona"
"Tidak masalah" balas Shila santai. Seperti tidak mempermasalahkan keterlambatan Rosera. Dan hal ini membuatnya semakin curiga.
Setelahnya, Shila menginjak pedal dan melajukan mobil, menjauh dari Mansion Jimin-dengan kecepatan standar.
"Oh ya tubuhmu semaki berisi. Kurasa gaji bekerja mengurus bayi, lumayan juga ya"
Shila mengatakan itu bukan tanpa sebab. Gadis itu baru bertemu lagi dengan Rosera-setelah dia memilih resign menjadi Office Girl. Dan ketika diamati, Shila baru menyadari jika tubuh Rosera terlihat lebih berisi dari sebelumnya.
Rosera tidak menjawab pertanyaan Shila, wanita itu hanya tersenyum manis.
Memang benar gaji yang dia terima semenjak menjadi Babysitter lumayan fantastis. Rosera bisa melunasi biaya pendidikan Galang. Bahkan sisanya Rosera belikan laptop dan beberapa alat penunjang lainnya-untuk Pendidikan remaja itu.
Jadi uang pemberian Jimin tidak dia hambur-hamburkan dengan membeli barang tak berguna.
"Oh ya mengapa kau ingin ikut denganku? Bukankah dulu kau selalu menghindariku?"
Shila merasa ada yang tidak beres dengan Rosera-ketika wanita itu langsung menawarkan diri untuk ikut bersamanya. Hal ini tentu saja membuat Shila sedikit kaget. Karena tidak biasanya wanita itu mau berdekatan dengannya.
Bahkan saat masih bekerja di Ravinsagrup-Rosera selalu menghindarinya.
"Saya hanya ingin menemani Nona Shila saja. Kebetulan suasana Kantor jika malam hari sangat menyeramkan Nona"
Mendengar penuturan Rosera, membuat Shila melirik sekilas ke arahnya.
"Kau tau Nona. Dulu saat aku masih bekerja disana, aku sering mendengar mesin fotocopy yang bergerak sendiri. Bahkan yang paling parah saat itu aku melihat seorang gadis, duduk dengan kepala menunduk di kursi salah satu karyawan" ujar Rosera menakut-nakuti
Tanpa sadar keringat dingin perlahan mengucur membasahi kening Shila. Kedua tangannya mencengram erat setir mobil miliknya. Jujur saja cerita yang dilontarkan Rosera membuat tubuhnya merinding.
Memang Shila adalah gadis penakut. Apalagi jika itu berkaitan dengan hantu. Maka dari itu, awalnya dia enggan menerima tugas ini. Tugas yang mungkin saja akan membuatnya tidak akan pernah mengalami ketenangan lagi.
"Konon katanya, hantu perempuan itu ingin membalas dendam atas kematiannya. Dia dibunuh dengan cara yang tidak manusiawi"
Rosera terus mengatakan kisah yang memang hanya karangan dia semata. Sebenarnya wanita itu tidak tahu bagaimana asal muasal hantu itu. Hanya saja, dia ingin menggunakan sedikit tak tik ini-untuk memancing Shila.
KAMU SEDANG MEMBACA
HISTOIRE COURTE | Jirose
RandomBagian kedua dari SHORT STORY [ Jirosè ] Note : 1. Berisi cerita pendek Jirosè dengan berbagai versi. 2. Alur cerita versi Histoire courte tidak ada hubungannya dengan versi Short Story. 3. Seiring berjalannya alur, terdapat beberapa pemeran tambah...