"Bu guru.... kapan kita.... bisa pulang?"
Sosok yang dipanggil Bu Guru itu menoleh ke salah satu anak perempuan di samping kanannya. Terlihat dari wajah gadis kecil itu begitu kedinginan, bibirnya sedikit membiru. Mungkin karena malam ini hujan turun, dan mereka hanya bisa bernaung sebentar di pondok kecil dengan pakaian tipis mereka.
"Sebentar lagi sayang. Setelah hujan kita akan kembali ke Villa ya"
Setelah mengatakan itu, Sang Guru melepaskan mantel coklat susunya dan memakaikannya pada gadis yang tengah kedinginan itu. Sebenarnya dia juga tidak tau apakah mereka akan kembali ke Villa atau tidak.
Dia mengatakan hal itu semata-mata hanya untuk menenangkan Anak Didiknya saja.
Sampai Sang Guru merasakan pelukan hangat dari arah kirinya. Bisa dilihat gadis kecil lainnya—sedikit ketakutan. Dan dia hanya mengelus lengannya dengan gerakan lembut. Sedikit memberikan ketenangan.
"Bu Rose! Lihat disana ada cahaya!" tunjuk seorang Anak lelaki yang matanya tidak sengaja menangkap sebuah cahaya terang yang perlahan mendekat ke arah mereka.
Lantas dengan cepat, Guru bernama Rose itu, melepaskan pelukan kedua gadis kecil untuk maju beberapa langkah seraya melambaikan kedua tangannya, dengan harapan ada seseoramg yang bisa membantu mereka.
"SIAPA DISANA?!"
"TOLONG KAMI!! KAMI TERSESAT DIDALAM HUTAN. DAN SEKARANG KAMI TIDAK BISA KEMBALI!!" teriak Rose
Setelahnya dia tidak mendengar suara balasan apapun. Namun dia bisa melihat cahaya terang itu perlahan mendekat ke arah pondok tempat mereka berteduh dari hujan.
Sampai empat orang yang berada di pondok, melihat jelas jika cahaya itu berasal dari senter yang dibawa oleh seorang lelaki. Jika diamati sosok lelaki ini kemungkinan lebih tua dibandingkan dengan Rose. Tak hanya itu, tanpa sadar Rose merasa takjub dengan paras lelaki itu.
"Kalian tersesat?"
Suara berat itu langsung menyadarkan Rose. Lantas dia langsung menganggukan kepalanya seraya menjelaskan mengapa dia bisa sampai tersesat bahkan terjebak di antara hujan malam ini.
"Kalau begitu, kalian bisa ke rumah saya terlebih dahulu" tawar Pria asing itu
Mendengar ajakan yang begitu terkesan tiba-tiba itu, tentu saja membuat Rose mengerutkan keningnya bingung. Entahlah dia tidak tau harus menjawab apa.
Dia ingin secepatnya kembali, takut membuat guru-guru yang lain semakin khawatir. Ditambah keadaan Lili yang semakin pucat. Gadis kecil itu harus segera ditangani secepatnya.
"Emm...maaf Tuan, Saya sangat menghargai ajakan Tuan. Hanya saja sekarang kami harus kembali ke Villa"
Tak langsung menjawab. Sosok lelaki itu malah menatap lekat wajah Rose, hingga membuat perempuan itu merasa tidak nyaman. Jujur aura yang dikeluarkan lelaki didepannya ini sedikit berbeda, entah kenapa dia merasa takut?
KAMU SEDANG MEMBACA
HISTOIRE COURTE | Jirose
RandomBagian kedua dari SHORT STORY [ Jirosè ] Note : 1. Berisi cerita pendek Jirosè dengan berbagai versi. 2. Alur cerita versi Histoire courte tidak ada hubungannya dengan versi Short Story. 3. Seiring berjalannya alur, terdapat beberapa pemeran tambah...