"Kau kembali?"
Orang yang ditanyai hanya diam sembari menghisap putung rokok ya berada disela antara jari telunjuk dan jari manis. Dia enggan untuk menjawab pertanyaan dari lawan bicaranya. Menurutnya menjawab atau tidak sama-sama tidak penting baginya.
Karenanya dia langsung memasuki kediaman sederhana, milik orang yang tadi bertanya padanya. Biarlah dia dianggap kurang ajar, karena tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan, tetapi masih memliki muka untuk masuk sebelum sang Tuan Rumah memberi ijin.
Sementara lelaki tersebut, hanya mendengus kesal melihat tingkah tamunya. Bersyukurlah dia lebih muda, jika tidak sudah dipastikan tiga peluru kesayangannya sudah bersarang di jantung pria tua itu.
"Hei aku tanya padamu! Kenapa kau kembali?"
Pria tua yang sudah duduk di sofa sembari meluruskan kakinya ke atas meja, hanya menoleh sekilas. Sebelum dia mengeluarkan seringai mengerikan diwajahnya.
"Mereka sudah bersatu"
Pernyataan dari pria tua itu, tentu saja membuatnya bingung. Siapa yang telah bersatu hingga membuatnya jauh-jauh datang dari Amerika ke sini.
"Siapa?"
"Kau tau jawabannya"
Seketika kedua mata lelaki itu melebar. Meskipun pria tua itu tidak menjawab pertanyaannya secara lengkap. Namun dia sudah bisa menebak jika yang di maksud pria itu adalah dua insan manusia yang sudah lama berpisah.
Lebih tepatnya terpisah karena ulahnya.
"Maksudmu, Jimin dan Rose?"
Pria itu mengangguk.
"Bagaimana bisa?! Bukankah kita sudah memisahkan mereka selama sepuluh tahun?!"
Lelaki itu tidak menyangka jika dua insan yang sengaja dia pisahkan, kembali bersatu. Rasanya begitu tidak mungkin. Karena dia telah merencanakan semua ini dengan matang. Ditambah sang wanita yang telah di beri obat agar melupakan semua tentang Jimin.
"Itu karena kau bodoh" maki pria tua
Sementara yang dimaki hanya menunjuk dirinya sendiri dengan wajah yang tidak terima dirinya disalahkan begitu saja. "Aku? Kenapa aku?"
"Aku memintamu untuk mengawasi Rose. Bukannya sibuk dengan para jalangmu itu!"
Mendengar hal itu sang lelaki hanya dia seribu bahasa. Memang dia tugaskan untuk menjaga Rose sebelum wanita itu bertemu dengan Jimin. Namun lama-kelamaan dirinya merasa bosan hingga perlahan-lahan tidak mengawasi Rose kembali.
Ditambah waktu itu dia punya banyak uang. Semuanya dia gunakan untuk bersenang-senang. Seperti berjudi, mabuk-mabukan, bahkan menyewa wanita penghibur hanya untuk menuntaskan nafsu bejatnya.
Karena itulah dia terkejut ketika mengetahui jika Jimin dan Rose telah bersatu kembali.
"Aku bahkan tahu, kau menjalin hubungan dengan gadis bernama Bianca bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HISTOIRE COURTE | Jirose
RandomBagian kedua dari SHORT STORY [ Jirosè ] Note : 1. Berisi cerita pendek Jirosè dengan berbagai versi. 2. Alur cerita versi Histoire courte tidak ada hubungannya dengan versi Short Story. 3. Seiring berjalannya alur, terdapat beberapa pemeran tambah...