Bandung Membara #1

2.3K 41 8
                                    

"Aku juga kangen sama kamu Sa", suara seseorang yang memelukku dari belakang, dan sudah pasti itu adalah Adi.

"Aku juga gak bisa lupa saat kamu main ke rumah ku dulu, dan saat kita melakukan itu Sa. Kamu adalah orang pertama yang ngasih aku pengalaman itu", tambahnya, sambil mencium tengkukku.

Lalu tangannya mulai memainkan putingku, perutku, kemudian meraih kontolku dan mengocoknya pelan. Tangannya mulai mulai bergerilya menjamah seluruh tubuhku, sampai lubangku pun tak luput dari serangan jari-jemarinya.

Tubuhku diapit oleh dua orang yang spesial bagiku. Di depanku ada orang yang mengenalkanku tentang dunia kenikmatan ini, sedangkan di belakangku ada orang yang pertama kali menjamah tubuhku setelah aku masuk ke dunia kenikmatan ini. Di umurku yang masih 13 tahun waktu itu, aku udah menikmati adegan-adegan yang seharusnya belum ku lakukan. Teman-teman seumuran ku mungkin masih asik dengan nongkrong, ngelayap dan main game, sedangkan aku udan bersenang-senang dengan yang namanya kenikmatan.

Entah berapa lama kami bertiga dalam posisi seperti itu, di depanku ada mas Rasen yang mencumbu bibirku, sedangkan di belakangku ada Adi yang mencumbu tengkukku dan menjamah seluruh tubuhku. Dan aku, tentu sangat menikmati perlakuan mereka itu. Aku dibuat melayang oleh mereka berdua. Hingga aku mencapai puncak tertinggi, saat mas Rasen memanjakan kontolku dengan mulutnya dari depan, dan Adi memanjakan lubang kenikmatanku dengan lidahnya dari belakang. Aku terbuai dalam rasa nikmat yang mereka berikan, hingga hanya desahan yang bisa keluar dari mulutku.

"Aaaggghhh...", desahku tertahan.

Aku kembali pada kesadaran ku saat kontol Adi menerobos masuk ke dalam lubang kemaluanku, tanpa aba-aba dia langsung memompanya. Sedangkan di bawah sana, mas Rasen masih dengan aktivitasnya memanjakan kontolku dengan mulutnya. Dan aku, hanya bisa mendesah menikmati semuanya.

Keringat mulai membasahi tubuh bagian belakang ku, menandakan Adi sudah terbakar oleh hasratnya. Suara indah mulai menghiasi ruangan akibat hujaman kontol Adi pada lubangku, dan mas Rasen mulai merambat naik ke posisi semula. Dia cumbu perutku dengan lidah dan bibirnya, naik ke putingku, lalu terakhir melumat lagi bibirku dengan penuh nafsu.

Beberapa menit kemudian mas Rasen menyudahi lumatannya, kemudian dia berbalik membelakangi ku. Tangannya memainkan kontolku dengan sesekali mengocoknya pelan. Rasanya geli, basah dan licin.

"Kayaknya ini baby oil. Ah, mungkin aja tadi di bawa Adi pas habis dari kamar mandi. Lagian kontol Adi mana mungkin bisa masuk kalo gak pakai baby oil", batinku dalam hati.

Setelah itu tangan mas Rasen membimbing kontolku masuk ke dalam lubangnya. Saat udah masuk semuanya, tanganku secara refleks memegang pinggulnya, lalu langsung ku pompa lubangnya.

Dalam posisi ini aku bisa merasakan kenikmatan ganda, dimana lubang kemaluanku dipuasin sama kontol Adi, sedangkan kontolku dipuasin sama lubang milik mas Rasen. Rasanya sungguh luar biasa, sedikit sakit karena kebrutalan kontol Adi pada lubangku, tapi juga nikmat karena jepitan lubang mas Rasen pada kontolku.

Keringat makin deras membasahi tubuh kami bertiga, seakan dinginnya kota Bandung gak bisa menghentikan derasnya keringat kami. Selimut yang tadi menutupi tubuh kami pun entah lenyap kemana, hingga menyisakan kepolosan kami bertiga di atas kasur empuk ini.

Kontol Adi semakin lama semakin cepat menghajar lubang kemaluanku, itu membuat kontolku juga makin cepat memompa lubang mas Rasen. Makin lama makin cepat, hingga akhirnya desahan ku pun mengiringi keluarnya cairan kenikmatanku di dalam lubang mas Rasen. Ku peluk mas Rasen sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan ku, sedangkan Adi semakin cepat memompa lubang kemaluanku, hingga akhirnya desahan keluar dari mulutnya. Dia memeluk tubuhku dari belakang, dan ku rasakan kedutan kontolnya di dalam lubang kemaluanku.

Sesaat keadaan menjadi hening, hanya deru nafas yang terdengar menemani suara TV yang tadi ku nyalakan. Mas Rasen mengeluarkan kontolku dari dalam lubangnya, lalu bangun mengambil tisu yang ada di atas meja panjang, membersihkan cairan kenikmatanku yang ada di lubangnya, kemudian kembali lagi ke tempat tidur dan membersihkan kontolku yang masih setengah berdiri. Sedangkan Adi masih memelukku dengan kontolnya yang masih tertancap di dalam lubangku.

"Kok punya mas gak di keluarin?", tanyaku saat mas Rasen membersihkan kontolku.

"Mas nanti aja. Kayaknya Adi masih kangen sama kamu dek", goda mas Rasen sambil sedikit mengocok kontolku yang masih setengah berdiri ini.

Adi mempererat pelukannya, kemudian mas Rasen turun dari kasur mengambil selimut yang berserakan di lantai.

"Sa, aku boleh nyoba di masukin mas Rasen gak? Kemarin-kemarin aku masih belum berani di masukin punya dia, soalnya besar banget", bisiknya, yang hanya ku jawab dengan anggukan aja agar gak terdengar sama mas Rasen.

Kemudian Adi mengeluarkan kontolnya dari dalam lubang ku lalu memintaku untuk bertukar posisi, sehingga aku berada di pinggir sedangkan Adi ada di tengah. Setelah itu Adi mengambil tisu untuk membersihkan kontolnya.

"Biar mas aja yang bersihin", kata mas Rasen setelah meletakkan selimut di atas kasur.

Kemudian mas Rasen mengambil tisu di tangan Adi lalu membersihkan cairan kenikmatan yang ada di kontol Adi.

"Semoga mas bisa adil terus sama kalian", tambah mas Rasen sambil tersenyum ke kami setelah selesai membersihkan kontol Adi.

"Belum. Mas belum adil", ucapan Adi, seketika menghentikan langkah mas Rasen saat hendak membuang tisu yang ada di tangannya.

"Apa Cil?", tanya mas Rasen sambil kembali duduk di sebelah Adi.

"Aku mandi sebentar ya", selaku, sebelum Adi menjawab pertanyaan mas Rasen.

Tanpa menunggu persetujuan dari mereka, aku bergegas turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Aku juga ingin memberi kesempatan kepada mereka berdua untuk menikmati waktu berdua saja.

Bersambung

Nb:
Support akun TikTok ku juga dong guys
Ada cerita nya juga di sana

Nama akun ku:

Nama akun ku:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perjalanan Putih Biru (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang