Rounde Ke Tiga

42.4K 451 23
                                    

Cerita sebelumnya

Kemudian kami membersihkan tubuh kami, lalu kami kembali berbaring. Ku peluk tubuh Adi kemudian kami pun tertidur

*****

Suara adzan membangunkanku, ternyata udah sore. Waktunya untuk pulang, tapi Adi masih terlelap dalam tidurnya. Ku lihat wajah polos Adi saat tertidur, nampak manis dengan kulit eksotisnya. Ku lihat kntlnya ngaceng waktu itu & tiba² kntlku juga ikut ngaceng. Seketika muncul pikiran jahat untuk mengulangi aktivitas sebelum kami tidur. Ku ambil lotion lalu mengoleskannya ke kntl Adi & lubang pantatku. Kemudian ku masukkan kntl Adi ke dalam lubang pantatku & mulai memainkannya di dalam sana. Tak lama kemudian Adi menggeliat & membuka matanya.

Faresa: "Udah bangun Di?" tanyaku sambil tersenyum padanya.
Adi: "Gimana gk bangun kalo ngrasain enak kayak gini" jawabnya sambil memegang pantatku.
Faresa: "Aku juga enak Di, makanya minta lagi" godaku sambil memeluknya.
Adi: "Kamu sangean ya ternyata Res" bisiknya sambil balas memelukku.
Faresa: "kntlku kayak punya otak sendiri Di, suka bangun sendiri" godaku sambil ku goyangkan pantatku lebih cepat.
Adi: "Dasar kamu Res" jawabnya sambil menggerakkan pantatnya naik turun mengimbangi gerakanku.
Faresa: "Main cepet ya Di, keburu sore" bisikku lagi sambil lebih mempercepat gerakanku.

Kemudian aku bangun dengan posisi jongkok & ku mainkan kntl Adi di dalam pantatku lebih cepat lagi. Adi melihatku lalu tersenyum. Kemudian dia bangun & mengeluarkan kntlnya. Dia membimbingku untuk tidur terlentang & mengangkat kakiku. Dia masukkan kntlnya lagi lalu tanpa jeda dia genjot pantatku sangat cepat

Faresa: "Di, sakit..." desahku.
Adi: "Katanya mau main cepet" jawabnya sambil tersenyum & semakin mempercepat genjotan kntlnya di pantatku.
Faresa: "Beneran sakit Di... Tapi enak" godaku sambil tertawa & memegang pantat Adi, lalu membimbingnya agar bergerak lebih cepat.
Adi: "Dasar kamu Res" jawabnya tersenyum sambil lebih mempercepat gerakannya.
Faresa: "Ayo cepetin lagi Di, genjotanmu enak banget" desahku sambil ku kocok kntlku sendiri.
Adi: "Pantatmu rasanya juga enak banget Res" pujinya sambil tersenyum.
Faresa: "Jangan di pentokin Di... Aku nanti cepet keluar" desahku saat kntl Adi masuk mengenai dinding bagian dalam pantatku.

Mendengar perkataanku itu, Adi malah mengulangi perbuatannya. Tiap dia memasukkan kntlnya, dia memasukkannya dalam² & aku semakin lemas di buatnya.

Faresa: "Di... Enak banget..." desahku sambil mempercepat kocokan kntlku.
Adi: "Ayo Res" desahnya sambil mempercepat genjotannya.
Faresa: "Ayo Di.. Aku... Aku..." desahku terputus saat crottt crottt crottt... pejuhku menyembur keluar.

Kemudian Adi mencabut kntlnya dari dalam lubang pantatku & pejuhnya berhamburan di atas perutku. Pejuh kami bercampur di atas perut & dadaku banyak sekali. Keringat Adi menetes dari dahinya jatuh di atas dadaku, kemudian dia menjatuhkan tubuhnya tepat di sampingku.

Adi: "Makasih ya Res untuk hari ini" katanya sambil melihatku & kemudian tersenyum.
Faresa: "Aku juga makasih Di, dah boleh main ke rumahmu" jawabku sambil membalas senyumnya.

Kemudian kami membersihkan badan kami dari pejuh & keringat kami, lalu ku pakai seragamku lagi. Aku pamit pulang & Adi mengantarku sampai depan rumah hanya memakai boxer aja.



Bersambung

Perjalanan Putih Biru (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang