8.Kembali pulang.

284 24 18
                                    

Wonwoo membuka matanya kala sinar matahari menyinari kamarnya dari jendela yang tertutup gorden tinggi berwarna merah gelap. Di lirik nya pria yang ada di sisinya. Wonwoo kemudian bangkit dan langsung di sambut oleh dua orang pelayan yang sudah menunggunya sejak beberapa jam yang lalu.

Tak lama setelah dirinya bangun dan mandi– di mandikan lebih tepatnya. Pria itu atau kita sebut saja Jay sebagai panggilan yang lebih enak? Oke anggap saja ya.

Jay bangun dan meraba sebelah nya,ia bangun ketika menyadari tak adanya Wonwoo di sisi nya. Dengan panik ia bangun dari ranjang itu,namun baru saja kakinya menapak di atas lantai. Wonwoo keluar dari kamar mandi dengan dua pelayan di belakang nya yang menunduk.

"Ada apa dengan mu?" Tanya Wonwoo dengan alis mengkerut sembari mendekati Jay.

Jay menggeleng dan memeluk erat pinggang Wonwoo yang sudah ada di depan nya. Ia memeluk pinggang itu dengan sangat posesif,seakan-akan tak ingin Wonwoo pergi dari dirinya kembali ataupun menjadi milik orang lain. Sedangkan Wonwoo yang di peluk hanya bisa terdiam melamun sembari mengusap rambut Jay pelan.

"Aku harus pulang." Sontak Jay mendongak.

"Kenapa tiba-tiba?!? Aku baru saja bertemu dengan mu!!" Protes nya tak terima.

Wonwoo merotasi kan matanya ketika mendengar ucapan Jay yang menurutnya tak masuk akal. Dengan sedikit keras Wonwoo memukul kepala yang tengah mendusel di perutnya itu sehingga menyebabkan sang empu meringis.

"Kenapa kau memukul ku?!!" Tanya nya tak Terima.

"Aku ingin pulang! Dan juga aku di sini sudah selama seminggu asal kau tau!!" Jawab Wonwoo sembari menatap wajah tampan itu kesal.

Jay menyengir sehingga menunjukkan lesung pipi nya. Wonwoo menekan kedua lubang kecil yang ada di kedua pipi itu dengan gemas.

"Heheh.. Satu minggu itu sebentar asal kau tau... Bahkan penantian ku agar bisa bertemu dengan mu jauh lebih lama daripada satu minggu ini." Ujar Jay sembari kembali mendusel ke perut Wonwoo.

Wonwoo menghela napas nya jengah,ia melepaskan pelukan Jay dari pinggang erat nya.

"Aku tak peduli kau mau menghantar kan ku atau tidak,karna aku ingin pulang hari ini juga." Jelas Wonwoo yang tak bisa di gugat oleh Jay sembari menatap datar Jay.

Akhirnya dengan mau tak mau,Jay bangun dari duduknya dan pergi ke kamar nya untuk bersiap. Wonwoo tersenyum simpul melihat Jay yang tak membantah dirinya sama sekali. Ia berjalan ke arah jendela dan membukanya,mata nya yang berwarna coklat gelap itu menatap langit biru yang bersih.

"Sebentar lagi.." Gumam nya.

'Ku pastikan kesialan ini akan berhenti dan aku bisa kembali lagi.. Tak peduli apa pun konsekuensi nya..'

Wonwoo menutup matanya kala angin berhembus melewati wajah nya. Ia tersenyum kala mengingat seseorang yang waktu itu datang ke kamar nya setelah pulang dari bar Seokmin.

"Aku jadi merindukan nya.." Lirih Wonwoo.

Oke!

Sudah cukup melihat langit pagi,sekarang saat nya Wonwoo memberikan tubuh nya racun yang ia buat sendiri.

Mengambil sesuatu dari bawah tempat tidurnya,Wonwoo langsung meminum cairan berwarna merah dari botol kecil berwarna hitam itu. Tubuh nya seketika sedikit oleng akibat efek samping dari racun itu,Bahkan sekarang hidung dan mulutnya mengeluarkan darah segar.

"–Uhuk!– uhuk!!" Darah terus keluar dari mulut selama sepuluh menit.

Wonwoo mengusap hidung nya yang berdarah,ia juga mengusap dagu nya yang terkena muntahan darah dari mulut nya. Meraih kain putih yang memang sengaja ia perintah kan pada pelayan untuk menyimpan nya di nakas,Wonwoo membersihkan semua darah nya yang tercecer di lantai kamar itu. Mata nya kemudian melirik ke arah baju nya yang untung nya tak terkena darah dari mulutnya. Ia bernafas lega saat melihat pakaian nya baik-baik saja,seakan-akan tak mempedulikan muntah darah nya tadi.

TRANSMIGRATION:LET'S SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang