15. Pil Keselarasan

160 30 0
                                    

Ajaib. Pagi telah menyapa, sungguh tak pernah terpikirkan oleh Yumna bahwa dirinya akan mengalami perasaan demikian. Efek Pil Keselarasan yang diberikan Yuda benar-benar memiliki sesuatu yang magis. Sesuai dengan nama pilnya, Keselarasan, Yumna berubah mengikuti semua keyakinan perihal standar kecantikan yang berlaku di Dunia Loka.

Sulit dipercaya, detik ini, kala matahari mulai menghangatkan bentala, gelayutan embun mulai sirna dari pucuk-pucuk dedaunan, Yumna mematung di depan cermin rias. Kedua mata kelamnya sedari tadi hampir saja tak mau berkedip. Pemandangan wajahnya dalam pantulan cermin menjadikan terpaku bisu untuk kemudian bersaksi, "Ya Tuhan, aku kok cantik banget."

Jantung Yumna berdebar rancu. Dia tetap takut jikalau apa yang tengah dilihatnya hanya sebatas fatamorgana, sekedar mimpi, atau bahkan delusi.

"Ini bener kalo aku jadi cantik banget kayak gini?" tanyanya pada diri dengan ekspresi bak orang linglung, menunjuk wajah sendiri dengan sebelah jari telunjuknya.

Sulit berkata-kata, intinya yang sekarang sedang Yumna tanggung adalah tentang rasa amat terkejut, bahagia, cemas sekiranya semua yang ada hanya tipu daya, bahkan dilingkupi rasa bangga dengan penampakan diri yang ada. Ujungnya, Yumna menghela napas, lantas menghembuskan dengan perlahan untuk mencari ketenangan.

Lambat-lambat, kedua bibir Yumna mengurva. Kembali mengeja setiap pahatan wajah yang dirinya miliki. Tak ada yang berubah satu pun. Bibir tebal, hidung pesek, perawakan kurus dengan dada nyaris rata, kulit sawo bosok, semua sama, tak ada yang dirubah layaknya sehabis operasi plastik untuk menyempurnakan salah satu dari bentuk tubuh yang kurang ideal. Dari ubun-ubun hingga ujung kaki, semua tubuh Yumna asli tanpa permak sedikitpun, dan Yumna yang ini, sungguh cantik mempesona.

Iya, cantik, menawan, mempesona, ayu, dengan sinonim lain yang mengarah ke hal yang indah, demikianlah definisi fisik Yumna.

Lagi, bibir tebal Yumna mengulum senyum.

"Terimakasih," ujarnya di sekon ke depan. Cairan bening menggenang di kedua matanya.

Berterimakasih pada Tuhan, serta pada Toko Lokatraya dan Yuda, hingga Dunia Loka yang telah berkonspirasi menjadikannya merasakan menjadi gadis cantik seperti yang selama ini diidam-idamkan.

Memang, Yumna tidaklah berubah cantik bak Syifa Hadju, Dasha Tara, Minji NewJeans, Wang Churan, Mook Worranit Thawornwong, Priyanka Chopra, Aseel Omran, atau perempuan lain yang dieluk-elukan cantik di Dunia Nyata, tapi itu bukan suatu masalah. Yumna cantik apa adanya sesuai standar kecantikan Dunia Loka. Dia memiliki keyakinan itu sekarang, keyakinan selaras standar kecantikan yang ada, menjadikannya sempurna merasakan bahwa dirinya memang secantik itu seperti yang dipuji-puji oleh teman sekolah sampai para warganet.

Perasaan Yumna jelas sudah berubah, kontras dengan sebelumnya tatkala Yumna belum menguntal Pil Keselarasan bahwa selama tinggal di Dunia Loka, dia hanya merasa menarik, tapi tidak pernah sedikitpun merasa cantik. Kini, dia merasa menarik, juga cantik, kepercayaan dirinya meningkat maksimal.

Diawali hela napas, Yumna tak mau membuang waktu lagi. Dia yang baru bangun tidur dengan rambut tergerai acak-acakan, tergesa beranjak mandi. Rupanya tak sabar untuk bergegas berangkat sekolah. Benar-benar tak sabaran merasakan sensasi berbeda dengan perasaan dirinya yang sekarang saat nanti berada di SMA Ciliwung.

Dan barangkali, di sekolah nanti, Yumna hendak tersihir dengan ketampanan Joko, serta harus mulai terbiasa akan pudarnya pesona kegantengan Ren di matanya.

***

Udara begitu segar. Yumna melangkah ringan memasuki gerbang SMA Ciliwung seraya mendengar alunan musik biola yang tadi malam dikirimkan Ren. Entah lagu apa, dia belum sempat bertanya. Namun, mendengar nada demi nada yang terlantun lewat MP3 player, dia bisa merasakan bahwa yang dibawakan adalah lagu bahagia, penuh cinta.

Lokatraya (Toko Pengabulan Impian) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang