Dua

578 27 0
                                    

###


"RENAN! UDAH BELUM? LAMA AMAT!" Januar meneriaki adik nya, dari tadi ia sudah siap dan menunggu adiknya itu di ruang tamu tapi adik nya belum menampakkan batang hidungnya

"RENAN KALO LAMA GUE TING--"

"IYA IH INI UDAH SELESAI, BAWEL!!"

ucapan Januar terpotong karena teriakan menggelegar milik renan lebih dulu menyahut perkataan nya yang belum terselesaikan.

Januar melongo kaget melihat penampilan Renan, adik nya itu mau kemana? kenapa cantik sekali?!

"Mau kemana lo?"

"Ioh kan tadi bilang nya mau jalan"

"Ganti baju sana! ga usah sok cantik!"

"IHH JANUAR!! INI CUMA PAKE KAOS APANYA YANG SOK CANTIK?!"

"Ya itu"

"ORANG GILA! UDAH AH AYOO"

Renan sangat kesal dengan perilaku aneh kakaknya karena itu ia langsung saja menarik tangan Januar untuk keluar rumah sebelum kakaknya itu melontarkan perkataan aneh lagi, apa katanya? sok cantik? Renan saja hanya menggunakan kaos biasa, apanya yang sok cantik?! Renan harus pakai apa? daster? memang dasarnya Januar yang gila.

"Ini mau kemana?" tanya Renan pada Januar yang kini tengah menyetir mobilnya

"Kan tadi udah gue bilang mau kerumah temen ngambil barang"

"Maksudnya habis itu kemana Januar sayang~"

Runtuh sudah pertahanan Januar, dia tadi berniat ingin marah ke adiknya ini karena ia terlihat sangat cantik sekarang, tapi mendengar namanya di lantunkan dengan embel embel sayang membuat hatinya berbunga bunga, tanpa sadar ia mengembangkan senyum nya.

"Lo mau nya kemana?"

"Kemana aja yang banyak makanan"

"Pantes tambah gendut"

"GUE GA GENDUT! NANTI KAN BISA DIET KALO GENDUT!"

"Ga usah diet diet udah bagus begitu" Ucap Januar sambil mencubit pipi gembul adik cantiknya.

"Jangan cubit cubit!!" Renan menepis tangan Januar yang sedang memainkan pipinya, menyebalkan sekali.








.

.

.








"Yow bro, nih gitar lo, thank you ya" ucap seorang pria yang keluar dari dalam rumahnya sembari menenteng gitar milik Januar.

"Lancar kan?"

"Iya lah, by the way adek lo cantik juga ya" ucap pria itu sambil melihat Renan dengan senyum jahilnya.

"Ga usah macem macem lo Evan" ucap Januar pada sahabatnya yang sedang menatapi adik manisnya.

"Hahahaha santai bro, posesif amat" Evan tau Januar ini sangat sensitif jika menyangkut tentang adik cantiknya itu, orang melirik adiknya saja ia sangka ingin menculik.

Adek Kakak (Deullem / Minisong) [Hyeongjun x Minhee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang