Tujuh belas

242 20 8
                                    



###







Renan terlihat gelisah sekarang, dia tak mendapat kabar apapun dari Januar, entah itu dia kemana, bertemu siapa, sedang apa.

Sekarang ia berada di cafe di temani oleh Agas yang kebetulan tadi berkunjung kerumahnya mengembalikan jaket milik Renan yang tertinggal di rumahnya beberapa hari yang lalu.

"Kalo Januar ga ngabarin lo berarti dia masih marah Nan" ucap Agas yang entah kenapa terlihat seperti sedang menakut nakuti Renan.

"Masa marahnya lama banget sih" Renan melengkungkan bibirnya kebawah membuat Agas panik bukan main, takut bila pemuda manis ini akan menangis.

"Dia marah karna lo bohong, lo ga izin, waktu itu kita udah bilang kan izin aja dulu ke Januar, lo sih ngeyel kalo dibilangin" ucap Agas yang lebih terlihat seperti memarahi anak itu.

"Maaf.." Renan menunduk takut, Agas sekarang terlihat lebih dewasa darinya padahal umurnya masih tergolong muda.

"Udah gapapa, mau cari Januar?" Ujarnya sembari mengelus lembut punggung sempit yang membungkuk penuh penyesalan.

"Iya mau.." jawab renan dengan intonasi pelan membuat Agas mengulas senyuman tipis di bibirnya.

"Coba cek hp lo, GPS Januar nyala kan?"

"Eh iya juga ya" Renan mengangkat kepalanya saat menyadari perkataan Agas barusan.

Ia segera mengecek ponselnya melacak keberadaan Januar melalui GPS yang selalu terhubung dengannya.

Renan mengerutkan keningnya ketika melihat Januar berada dimana sekarang.

"Agas.. ini bukannya sekolah kita?" Renan menunjukkan apa yang tertera di layar ponselnya pada Agas.

Agas ikut keheranan ketika melihat apa yang di tunjukkan oleh Renan, apa yang dilakukan Januar di sekolah? Januar tak pernah mengikuti organisasi apapun jadi tak mungkin ia sedang ada urusan di sekolah apalagi pagi pagi begini, hari ini juga hari libur, apa yang di lakukan pria itu?

"Kita susul?" tanya Agas pada Renan.

"Iya" jawab Renan dibarengi dengan anggukan semangat.

"Tunggu di depan, gue ambil motor dulu"

Renan mengangguk lalu ia segera keluar menunggu Agas mengambil motornya terlebih dahulu.

Fokusnya masih pada layar ponselnya yang masih menampakkan posisi Januar yang berada di sekolah, beribu pertanyaan berlalu lalang di otaknya mempertanyakan sedang apa Januar disana.

"Renan, naik."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adek Kakak (Deullem / Minisong) [Hyeongjun x Minhee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang