Delapan belas

357 25 7
                                    



###








"TOLOL! LO PIKIR DENGAN BERANTEM GINI MASALAH KALIAN BISA LANGSUNG KELAR GITU?!"

"YANG ADA LO BERDUA MATI!"

"GILA!"

Renan tak henti hentinya meluapkan amarahnya memarahi dua pria yang kini terduduk di hadapannya, keduanya masih saling melempar tatapan tajam, sementara Agas tadi sudah membantu melerai keduanya berdiri di belakang Renan menyimak setiap kata yang di keluarkan oleh pemuda manis itu.

Sungguh, ini kali pertama ia melihat Renan marah hingga seperti ini, bahkan dua pria tampan itu menunduk takut di hadapannya si cantik.

Wajah keduanya sudah jauh dari kata baik, sebenarnya yang paling banyak mendapat luka adalah Arkan karena Januar terlalu bringas saat memukulinya, namun Januar juga memiliki luka di wajah tampannya tapi tak sebanyak milik Arkan.

Wajah keduanya sudah jauh dari kata baik, sebenarnya yang paling banyak mendapat luka adalah Arkan karena Januar terlalu bringas saat memukulinya, namun Januar juga memiliki luka di wajah tampannya tapi tak sebanyak milik Arkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Januar menghembuskan nafas nya lalu ia berdiri dan memberanikan diri untuk menggenggam tangan adiknya.

"Ayo pulang"

Namun reaksi Renan diluar dugaannya, Renan melepaskan genggaman Januar lalu kembali mendorong Januar untuk duduk di samping Arkan.

"Minta maaf"

"Ren--"

"Gue bilang minta maaf"

"Ga"

"LO BERDUA BEBAL BANGET YA! TULI? GUE BILANG MINTA MAAF APA SUSAHNYA?!"

Habis sudah kesabaran Renan, Arkan dan Januar tak ada yang mau mengalah bahkan bersalaman pun mereka tidak mau, tembok permusuhan keduanya sudah terlalu tebal.

"Ayo pulang" Januar sudah jengah, ia tanpa aba aba langsung mengangkat tubuh Renan layaknya karung beras lalu ia dudukkan keatas motornya dan segera melaju kencang meninggalkan pekarangan sekolah.

Agas yang di tinggal hanya bisa mengumpat kesal lalu ia kembali melirik Arkan yang tak henti hentinya meringis sambil memegangi lukanya.

"Ayo ke UKS, gue obatin"

"Thank you"

"Lain kali ga usah coba coba ngelawan Januar kak"

"Kenapa?"

"Renan itu mutlak punya dia"

"Tapi cinta nya salah, gue--"

Adek Kakak (Deullem / Minisong) [Hyeongjun x Minhee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang