Enam belas

261 20 9
                                    

###









Seperti biasa, pasti Januar akan bangun lebih dulu di banding Renan karena pada dasarnya Renan itu titisan kebo putih yang sangat sulit untuk bangun pagi, beruntung hari ini adalah hari libur jadi ia tak perlu bersusah payah membangunkan bayi besar itu.

Januar memandangi Renan sejenak tapi tiba tiba otaknya mengingat kejadian dimana temannya menelfon dan mengatakan bahwa Renan sedang bersama dengan Arkan.

Masih pagi pagi sekali tapi emosinya sudah di ubun ubun.

Januar memutuskan untuk segera mandi, melupakan fakta bahwa semalam ialah yang memeluk Renan hingga pagi walaupun saat ia terbangun ia kembali merasa kesal.

Gemercik air terdengar membuat kebisingan di pagi hari, pemuda lucu itu terusik dari tidur nyenyak nya, ia kemudian terbangun dan baru menyadari bahwa semalam ia tidur di kamar sang kakak.

Malu sekali rasanya mengingat ia semalam merengek tidak jelas.

Apa Januar masih marah padanya?

Renan memandangi pintu kamar mandi Januar, betapa terkejutnya ia saat mendapati januar keluar dari kamar mandinya dengan keadaan Shirtless.

Jika dia seorang wanita mungkin dia akan berfikir ini adalah sebuah keberuntungan di pagi hari, sekali sekali cuci mata. Namun sayangnya ia seorang lelaki yang akan berfikir sebaliknya.

Pandangan mereka bertemu, mata Renan membola lucu lalu tanpa mengatakan apapun ia segera masuk kedalam selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Januar tidak lagi dapat menahan senyumannya, toh Renan juga sepertinya tidak akan melihat wajahnya mengingat anak itu sekarang berada di dalam selimut.

Januar mendekati ranjangnya, lalu duduk di tepian ranjang sembari mengeringkan rambutnya.

"Kenapa?" tanya Januar pada Renan yang masih bersembunyi di balik selimut.

Renan menyembulkan kepalanya sedikit hingga ia semakin terkejut ketika melihat Januar berada di sampingnya sedang terduduk sembari memegang handuk di tangannya.

Renan menyembulkan kepalanya sedikit hingga ia semakin terkejut ketika melihat Januar berada di sampingnya sedang terduduk sembari memegang handuk di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh Renan tidak tau kenapa rasanya pipinya memanas, semburat merah kentara muncul di pipi gembul nya.

KENAPA JANUAR TERLIHAT SERIBU KALI LEBIH TAMPAN?!

"Lo kenapa? kaget banget, bukannya dulu pernah mandi bareng gue?" Januar menaikkan sebelah alisnya melihat kearah Renan yang masih takut membuka matanya.

Wajar saja mereka mandi bersama, mereka kan saudara...

TAPI ITU DULU! SAAT MEREKA MASIH KECIL!

"ITU KAN DULU WAKTU MASIH KECIL!" ucap Renan sedikit berteriak

"Apa bedanya?" Januar mendekatkan tubuhnya kearah sang adik, Renan terlihat sedikit panik langsung saja menuruni kasur dari sisi lain dan berlari keluar kamar Januar.

Adek Kakak (Deullem / Minisong) [Hyeongjun x Minhee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang