[END] Top Assassin Retires and Becomes a Farmer After Time Traveling to the Past

93-94

Assassin Top Pensiun dan Menjadi Petani Setelah Melakukan Perjalanan Waktu ke Masa Lalu
Bab 93

“Cukup,” kata Hakim Kabupaten Song, sambil menyerukan penghentian.

Sebagai pejabat, bukan pedagang, jika uangnya mencukupi, tentu saja ia akan berhenti.

Selain itu, jika dia terus berpartisipasi, hal itu akan menghalangi Li Yao mendapatkan banyak keuntungan.

Dengan 110.000 batang sabun, dijual setiap batangnya dengan harga 500 wen, pendapatannya akan menjadi 55.000 tael.

Sabun harumnya 2 tael per batang. Dengan 30.000 batang sabun wangi, penghasilannya menjadi 60.000 tael.

Dan dengan total pendapatan 115.000 tael, total biayanya hanya 5.000 tael.

Dengan keuntungan 110.000 tael, Hakim Kabupaten Song mengambil 80.000 tael, menyisakan 30.000 tael.

Uang ini milik Li Yao, Tuan Lai dan Zou Boss. Li Yao merasa akan lebih baik jika membaginya secara merata, namun Tuan Lai dan Zou Boss bersikeras hanya mengambil masing-masing 2.000 tael.

Sisanya 16.000 tael semuanya milik Li Yao.

Semua orang pintar dan tahu untuk tidak membunuh angsa yang bertelur emas, jika tidak, tidak akan ada waktu berikutnya.

Li Yao juga sopan terhadap mereka. Setelah mengantongi 16.000 tael uang perak, dia mulai membayar gaji kepada penduduk desa.

Mengacu pada buku rekening yang ditulis Wang Er setiap hari, dia membayar gaji 50 wen kepada setiap orang yang datang bekerja, tanpa memandang jenis kelamin atau usia, dan juga membagikan 30 kati sisa lemak babi kepada setiap orang.

Bagi penduduk desa biasa, sisa lemak babi adalah hal yang baik.

Setelah penduduk desa dengan senang hati membawa pulang gaji dan sisa lemak babi, Li Yao mulai khawatir.

Dengan tiba-tiba lebih dari 10.000 tael perak, bagaimana dia membelanjakannya?

Jadi dia menemui Kepala Desa Wang Jiafu, "Saya ingin membeli lebih banyak tanah."

"Berapa harganya?"

“Semua bukit tandus di desa kami.”

Wang Jiafu: "..."

Tidak banyak bukit tandus yang tersisa di Desa He Wan, paling banyak 10.000 mu. Dengan harga 150 wen per mu, harganya hanya 1.500 tael perak.

Namun, untuk mereklamasi bukit-bukit tandus tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja.

Penduduk desa He Wan harus melakukan sesuatu lagi. Setiap hari, ratusan orang membawa cangkul, dipimpin oleh Da Zhuang untuk mereklamasi lahan kosong, menggali lubang pohon, dan menanam kubis, sementara He Xiaoya memimpin lebih dari selusin orang memasak dan mengantarkan makanan ke rumah.

Selain latihan wajib, Li Yao akan meluangkan waktu untuk berjalan-jalan ke mana-mana, menyaksikan wilayah kekuasaannya mengalami perubahan sedikit demi sedikit, mengisi hatinya dengan kepuasan tanpa akhir.

Setelah menerima 80.000 tael uang perak, Hakim Kabupaten Song segera mulai mengorganisir desa-desa untuk mulai membangun waduk.

Agar bendungannya semakin kokoh, ia juga berencana menggunakan cara Li Yao. Namun dengan cara ini, lebih banyak semen yang dibutuhkan, dan pihak Wang Yuanbang sudah bekerja 16 jam sehari dan masih belum bisa memenuhi pasokan.

Menyaksikan perubahan besar yang terjadi di yurisdiksinya, Hakim Kabupaten Song juga merasakan kepuasan yang tak ada habisnya mengalir di hatinya.

Namun kerja kerasnya siang malam menimbulkan ketidakpuasan sebagian orang.