[END] Top Assassin Retires and Becomes a Farmer After Time Traveling to the Past

17-18

Assassin Top Pensiun dan Menjadi Petani Setelah Melakukan Perjalanan Waktu ke Masa Lalu
Bab 17

He Jiajing adalah pemilik Restoran Heji di Desa Baiquan.

Selain menjalankan Restoran Heji di pasar desa, keluarganya juga memiliki beberapa ratus mu lahan pertanian yang bagus, menjadikannya tuan tanah lokal yang tak terbantahkan di Desa Baiquan.

Selama bertahun-tahun panen buruk, mereka harus bergantung pada pendapatan restoran.

Di bawah manajemen Manajer Fan, bisnis restoran tersebut cukup stabil, tetapi hari ini dia tiba-tiba mendengar bahwa Manajer Fan membagikan makanan gratis kepada orang miskin di jalanan!

Terlebih lagi, itu adalah daging angsa!

He Jiajing sangat marah hingga hampir tersedak. Ia segera membawa beberapa pelayan dan bergegas menuju restoran.

Di pintu, dia melihat lebih dari seratus orang mengantri untuk mendapatkan makanan gratis. Wajahnya menjadi pucat. Dia menerobos kerumunan dan menyerbu masuk.

Melihatnya, Manajer Fan langsung menghampiri: "Tuan, apa yang membawamu ke sini?"

"Apa yang membawaku ke sini?" He Jiajing menahan amarahnya. "Jika aku datang terlambat, apakah kamu akan memberikan seluruh restoranku?"

"Guru, izinkan saya menjelaskan..."

"Apa yang perlu dijelaskan?" He Jiajing berharap dia bisa menendangnya sampai mati. "Segera ambil kembali makanannya! Dan kamu, keluar dari sini sekarang!”

"Tuan, jangan marah!" Kata Manajer Fan. "Dengarkan aku dulu. Jika kamu masih berpikir aku salah setelahnya, aku akan pergi tanpa kamu harus mengusirku!”

Sejak dia berkata begitu, He Jiajing memutuskan untuk menunggu lebih lama, meskipun dia semakin marah setelah mendengarkan. Sambil menunjuk ke arah Li Yao yang duduk di dekatnya, dia berkata, "Apakah ini semua idenya?"

"Ya."

"Dasar bodoh!" He Jiajing mengumpat dengan marah. "Anda adalah manajer yang berpengalaman. Bagaimana kamu bisa mendengarkan wanita bodoh? Keluar dari sini!"

Melihat tuannya sangat marah, Manajer Fan menghela nafas dan bersiap untuk pergi.

Sementara itu, Li Yao sedikit mengernyit.

Dapat dimengerti jika He Jiajing tidak menyetujui metodenya karena sudut pandangnya yang terbatas. Tapi menyebut dia bodoh tidak bisa diterima.

Dia tiba-tiba berdiri, satu tangan di pinggulnya dan tangan lainnya menunjuk ke arah He Jiajing: "Kamu baru saja memanggilku apa? Katakan lagi jika kamu berani, dan aku akan merobek mulutmu!"

He Jiajing tercengang.

Dia tidak menyangka wanita desa yang kasar akan berani menunjuk ke arahnya dan membuat ulah, bahkan mengancam akan merobek mulutnya!

Apa yang akan terjadi di dunia ini!

"Usir dia!"

Beberapa pelayan maju ke depan, tetapi Li Yao mengambil bangku panjang: "Ayo, jika kamu tidak takut mati!"

Para pelayan saling memandang, tidak yakin apakah harus mendekatinya atau tidak.

He Jiajing sangat marah hingga dia hampir tidak bisa bernapas.

Pertama sang manajer menimbulkan masalah, sekarang para pelayan juga berani tidak menaatinya – apakah ini masih restorannya?

"Baiklah, aku akan membiarkanmu tinggal karena aku takut padamu. Silakan pergi kapan pun Anda mau!"