part 6

41 18 1
                                    

______________________________________

___

"Jika kita berada di dalam suatu lubang Kubungan yang penuh akan lumpur, bersyukur lah! maka kita bisa melihat siapa yang rela mengulurkan tangan dan ikut terkena lumpur hanya untuk menolong kita keluar dari lubang Kubungan tersebut!"

Relung hati.
____

__________________________________________

*
*
*

"SIAPA YANG PARKIR SEPEDA DI SAMPING MOTOR COWOK GUE?!!"

Mendengar suara nyaring itu membuat Ke Empat gadis itu langsung menoleh ke asal suara.

"Damn!!'

Ke Empat gadis itu mengumpat melihat kembali ke arah parkiran, disana terdapat seorang gadis dengan pakaian seragam yang ketat tengah berkacak pinggang.

Dengan Empat sepeda mereka yang ambruk di samping gadis tersebut.

"INI SIAPA SIH YANG PARKIR SEPEDA BUTUT SEMBARANGAN KEK GINI?!"

"gak tau apa?! Ini itu parkiran motor bukan sepeda!!"

"Mana parkirnya Deket motor cowok gue lagi!" Ucap gadis itu kesal gadis itu mencak-mencak tidak terima.

"Haduh.. Netta, sabar dong" ucap gadis lain.

"Gimana gue bisa sabar ini sepeda butut siapa coba?!"

"Gak bisa baca apa?! Ini itu parkiran motor Ra!" Ucap gadis itu.

Gadis Yang di panggil 'Ra' itu menggaruk tengkuk lehernya gadis itu bingung kalau sudah seperti ini lebih baik dia diam saja.

Sedangkan gadis yang tadi berteriak memandangi setiap orang yang sekarang tengah berkumpul berkerumun di hadapannya akibat suara nyaring yang dia buat.

"SIAPA DI ANTARA KALIAN YANG BAWA SEPEDA KE SEKOLAH HAH?!" Tanya gadis itu dengan suara keras seperti orang kesetanan.

Tidak ada satu pun di antara yang berkerumun mengangkat suara mereka, karena memang tidak ada dari mereka yang membawa sepeda ke sekolah.

Lagi pula kenapa mereka harus membawa sepeda? mereka bisa membawa mobil dan juga motor yang mereka miliki, untuk apa mereka membawa sepeda? Oh hell ini Adalah sekolah elit!.

Gadis yang bernama lengkap Arnetta Slavina Jaksoon itu mengepalkan kedua tangannya.

"Jadi kalian enggak ada yang mau ngaku?!"

Lalu gadis itu berjalan kembali mengarah sepeda yang tadi sudah dia jatuhkan, gadis itu menendang ke empat sepeda itu agar menjauh dari motor besar yang terparkir di sana.

Setelah itu, gadis itu kembali menatap ke arah orang-orang yang sedari tadi menatap dan memperhatikan dirinya.

"Masih gak ada yang mau ngaku juga!?"

Hening.

Lalu gadis itu melihat sebuah balok kayu yang tergeletak di samping arena parkiran, gadis itu bergegas mengambil balok kayu dan mengangkat tangannya berniat merusak ke empat sepeda tersebut.

"Tunggu!!"

Suara yang cukup keras itu memberhentikan pergerakan tangan dari gadis itu.

Mendengar itu membuat gadis yang kini memegang sebuah balok itu menoleh ke asal suara.

Netta melihat empat orang gadis kini sudah berdiri di hadapannya, ke empat gadis itu nampak menundukkan kepala mereka.

Dengan langkah yang angkuh Netta berjalan mendekat ke arah empat Nerd yang kini sedang menunduk di hadapannya, gadis itu mengelilingi empat gadis di hadapannya sambil memandangi penampilan mereka.

ALTHEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang