Chapter 8

51 5 1
                                    

Siang hari yang terik. Kesana-kemari Lisa mondar-mandir menyebar selebaran tentang cafe tempat kerjanya yang kini menerima orderan via delivery.

Tak jarang ia harus mengelap keringat di wajah dan lehernya, ketika sedang menempelkan beberapa selebaran itu pada papan pengumuman yang ada di kota.

Sebenarnya Jihyo hanya meminta untuk Lisa menempel di sekitar 5 titik saja. Namun bukan Lisa namanya kalau tidak keras kepala. Gadis itu menempel seluruh selebaran itu di berbagai sudut kota. Tak jarang ia juga menitipkan selebaran itu di beberapa toko, kantor keamanan, kantor polisi dan sebagainya.

"Wahh makasih ya! " kata seorang satpam setelah menerima selebaran itu.

"Nanti saya pasti langganan asal kamu yang antar hehehe"

Lisa tersenyum paksa. "Ok Pak! " hanya itu. Setelahnya Lisa berbalik cepat dan kembali mengayuh sepedanya.

Sepanjang perjalanan Lisa harus menahan merinding sekujur badannya. Ia lupa kalau salah satu satpam di post itu adalah orang yang mesum.

"Anjir! Kalau bukan karena butuh duit, gue ogah nyebar brosur di sana! " gerutunya.
...

Pukul 2 siang, akhirnya keranjang sepeda yang ia kendarai kini dalam keadaan kosong. Sekitar 50 brosur berhasil Lisa sebar merata ke seluruh penjuru kota.

Lisa tersenyum puas sambil mengelap kedua tangannya. Dengan riang ia pun kembali ke cafe tempat kerjanya.

"Astaga! Capeknya!" Ia duduk di salah satu bangku.

Suasana yang sepi membuatnya leluasa mengipas keringat tanpa harus peduli dengan image. Jihyo datang menyerahkan sebotol air dingin untuknya.

"Wah makasih!"

"Iya. Gimana tadi? Ada kendala?"

"Aman!" Lisa mengacungkan jempolnya. "Semua brosur udah habis gue sebar! "

"Wah? Lisa padahal lo bisa sebar besok-besok lagi?!! " Jihyo gemas dengan Sahabatnya itu.

"Hahaha udahlah daripada kepikiran? Mending gue kelarin semua lah? "

"Ck! Terserah lo aja sih"

"Hahaha eh btw gue ada cerita... "

"Apaan? " Jihyo mendekat padanya yang masih bau matahari.

"Gue tadi nekat kasih brosur ke post satpam apartemen dekat mall itu! "

"Waduh! Lo nggak diapa-apain kan sama si bapak mesum itu? "
Jihyo menatap cemas pada Lisa. Pasalnya ia juga sangat hafal berapa menjijikkan nya pria itu.

"Aman sih? Tapi geli aja pas dia bilang kalau mau langganan asal gue yang anter. Dih! Gue lihat muka dia aja capek banget, pengen muntah. "

Dan kedua perempuan itu pun tertawa renyah. Sambil sesekali membahas mengenai pengalaman ketika mereka digodai oleh sang satpam mesum.

"Oh iya, yang reservasi udah datang? " tanya Lisa.

"Belum. Mungkin bentar lagi? Udahlah yang penting lo mandi dulu aja sana! Bau matahari banget!!! "

Nobody Knows You're a JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang