Selama 2 hari ini Niel masih membantu Lincoln diruang kerja ayahnya, mengenai berbagai data data kepentingan keluarga Evonny baik bisnis atau sosialisasi. Lincoln pun merasa senang dengan pekerjaan yang dilakukan Niel, pekerjaan yang rapi, fleksibel, cepat, dan sistematis.
Niel juga belajar banyak dari mengerjakan tugas tugasnya itu. Belum lagi ia juga mencari cari informasi terkait pihak pihak mana saja yang akan ia gunakan sebagai rekan ataupun sekutu untuk rencananya.
"Baik paman... Pekerjaan menyusun ku sudah selesai dan hanya tersisa tugas keabsahan, aku permisi dulu, karena aku ingin menunggu kepulangan orang tua ku... Permisi..." dengan cepat Niel keluar dari pintu.
Melihat itu Lincoln hanya tersenyum dan membiarkan Niel pergi.
"Nooze... Apa kau sudah selesai? Ayo kita menunggu ayah dan ibu didepan, mereka akan segera pulang.." Niel mengunjungi kamar adiknya dan masuk kedalam.
"Akhhh sebentar kak.... Okehhh... Ayooo.." dengan semangat Nooze pun menggandeng tangan Niel dan keluar menuju gerbang depan, menunggu ayah dan ibu mereka.
Tak lama dari kejauhan kereta kuda mulai memasuki mension itu, dan berhenti tepat didepannya. Keluar sepasang suami istri dari dalamnya.
"Ayahhh... Ibuu..." dengan cepat Nooze berlari dan memeluk mereka berdua. Niel hanya berjalan pelan dibelakangnya.
" Ouh.. astaga putra ayahh..." Noah menggendong putra kecilnya itu dan tertawa bersama ibunya.
Mereka belum menyadari keberadaan Niel. Sampai Niel memberi hormat pada mereka.
"Selamat kembali.. Ayah.. Ibu.." Niel memberi hormat dengan senyuman kecil.
Qyanna sedikit terkejut dengan kehadiran putra sulung mereka yang tiba tiba saja menyambut kedatangan mereka.
"Ada apa kali Niel! Apa lagi yang kau inginkan?" Noah berbicara dengan kasar pada Niel, maklum saja ia marah dengan perilaku Niel dulu. Tapi sekarang berbeda bukan...
"Aku hanya ingin menyambut kalian dengan Nooze..." jawab pelan Niel masih dengan senyumnya.
"Ayah... Jangan memarahi kakak... Aku dan kakak memang ingin menyambut kalian berdua" Nooze bersuara membela Niel.
"Bener kah? Bagus jika begituuu" Qyanna tersenyum manis.
"Hemmm.. baiklah tapi kenapa?" Noah masih dengan nada kurang bersahabat nya.
"Aku tau dengan kesalahan ku, jadi aku ingin memperbaikinya dan meminta maaf.." jawab Niel.
"Baiklah anak anak baik... Kita masuk dahulu dan berbicara didalam..." Qyanna tak suka suasana ini, lebih baik mereka membicarakannya didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fellin Fate (Transmigrasi BL) [HIATUS]
FantasyKehidupan seorang mahasiswa yang harus menempati tubuh seorang tokoh dalam sebuah novel yang ia benci. Ia harus mengubah sebuah takdir yang bertentangan akan hidupnya. Ia harus dapat menjalani hidup yang damai. Apakah ia berhasil untuk mengubahnya...