Setelah pertemuan Niel dan Berlin, mereka berencana ke tambang itu untuk melihat langsung sampel dan kondisi tambang itu.
Perjalanan yang menghabiskan 2 hari 1 malam ke sana dengan kereta kuda. Niel dan Berlin berniat untuk menginap sekitar 3 hari untuk mengontrol kegiatan disana.
Dan pagi ini kereta kuda milik Berlin sudah berada didepan kediaman keluarga Evonny untuk menjemput Niel. Niel akan ditemani oleh dua orang pengawal pribadi, Antonio dan Bertrand. Dua orang penjaga yang akan menangkap Niel dimasa depan saat hukuman mati didalam novel. Niel yang mengetahui itu hanya bergidik ngeri.
"Niel, ayo kita berangkat sekarang..." Berlin menjulurkan tangannya kepada Niel. Dan Niel menerimanya dengan senang hati.
Hanya Anna dan Lincoln yang menghantarkan Niel ke depan gerbang karena Nooze menangis kencang ditinggal kakaknya. Qyanna mencoba membujuknya, sedangkan Noah tengah sibuk akan pekerjaannya diluar kota.
"Niel... Perbanyaklah istirahat, karena kira akan sampai di penginapan malam hari dan di pagi harinya kita akan langsung ke pertambangan" ucap Berlin saat kereta kuda mulai berjalan.
"Baik kak, ini juga pertama kalinya aku melakukan perjalanan jauh.." balas Niel yang mengamati pemandangan diluar jendela.
Berlin yang melihat itu hanya tersenyum, sepertinya dia menyukai seseorang sekarang.
Perjalanan yang cukup panjang dan mereka sampai saat malam di penginapan. Niel sudah tertidur pulas, jadi Berlin berinisiatif menggendongnya masuk ke penginapan. Awalnya Antonio dan Bertrand yang akan melakukannya tapi Berlin tetap menggendong Niel seperti ala bridal style kedalam penginapan dan menyewa kamar terpisah. Lalu ia menidurkan Niel dikamar, dan Berlin pergi ke kamarnya disebelahnya.
Saat pagi, Niel terbangun kaget karena ia sudah di kasur. Tapi ia berfikir mungkin pengawalnya yang telah membawanya nyatanya tidak begitu.
Lalu Niel dan Berlin pun menyiapkan diri untuk mendatangi pertambangan tersebut.
"Tuan, ini sampel dari hasil tambang... Di kedalaman 200 meter pertama ada tembaga dan juga nikel, 200 meter selanjutnya terdapat emas murni dengan kualitas yang bagus, lalu 500 meter selanjutnya terdapat kristal Virofa, dan 150 dibawahnya terdapat beberapa Ruby 'Aqalyss Rose' sejauh ini yang kami temukan.... Sisanya masih tahap pengerjaan" seorang mandor mendatangi Niel dan Berlin untuk memperlihatkan hasil tambang.
Niel dan Berlin tersenyum senang akan hasilnya yang begitu bagus, nyatanya benar rumor itu hanya kebohongan belaka. Niel menampilkan sebuah raut kegembiraan dan Berlin yang melihat ekspresi itu sedikit memerah wajahnya... Astaga kau tersipu dengan anak dibawah umur? Ingat usiamu kalian berbeda 6 tahun, kau mau menjadi pedofil hah!
"Lihatlah.. benar bukan perkataan ku, sekarang kita akan untung besar dari sini. Sisanya hanya perlu meluaskan jangkauan pasar kita..." Niel terus tersenyum tanpa luntur.
"Ya...yaaaa kau benar... Sekarang kita hanya memerlukan pada bangsawan yang cukup kuat untuk meluaskan bisnis ini..." Berlin berkata sedikit kaku.
Dan setelah berdiskusi mereka akan menjual semua hasil tambang itu terpisah. Tembaga dan nikel akan dijual pada penempah istana, mereka akan membayar mahal untuk kualitasnya dan bisa mengurangi pajak untuk Niel dan Berlin.
Emas akan dijual pada beberapa pengrajin dan bangsawan kelas atas.
Kristal Virofa akan dijual ke menara sihir kerajaan dengan harga yang fantastis. Sebuah kristal yang bisa memberikan Virofa tambahan pada penggunanya.
Lalu batu Ruby Aqalyss Rose akan disimpan terlebih dahulu. Karena Batu Ruby Aqalyss Rose adalah batu yang terbilang langka dan sangat indah untuk perhiasan, belum lagi batu ini juga bisa dimasukkan sihir khususnya api kedalamnya. Tentu saja itu akan sangat mahal, jadi Niel dan Berlin akan menyimpan hasil tambang dari batu Ruby Aqalyss Rose untuk beberapa waktu.
Setelah mengurus tambang selama 2 hari, jadi 1 hari terakhir akan menjadi perjalanan Niel dan Berlin menjelajahi pasar di daerah barat ini. Baru saja mereka masuk sudah dipenuhi suara tawar menawar, suara berisik dan aroma makanan yang beragam.
Niel tentu saja sangat senang, karena ia sudah lama tidak ketempat seperti ini semenjak masuk ke dunia ini. Berlin yang melihat itu hanya tersenyum melihat Niel.
Mereka mengelilingi pasar yang ramai dan padat itu, mereka mampir keberbagai toko dan membeli beberapa makanan dan oleh oleh. Mereka mondar mandir dari saru toko ke toko lainnya karena mata Niel tidak bisa diam dan terus menunjuk ke berbagai toko. Berlin hanya tersenyum melihat itu dan mengikutinya.
Sampai saat mereka tengah berjalan di jalan yang begitu padat Niel ditarik masuk kedalam sebuah gang gelap. Berlin tidak menyadari nya, dan saat dia telah sampai disebuah toko langsung ia mencari Niel. Tak mendapati keberadaan Niel, Berlin bergegas mencarinya begitu juga Antonio dan Bertrand yang langsung mencari tuan mereka.
Niel yang baru saja ditarik ke gang gelap itu tak dapat berteriak, mulutnya ditahan oleh sang pelaku berjubah hitam itu.
'Siapa dia! Aku tidak mau mati sekarang. Aku baru saja akan mengubahnya mengapa malah mati lebih cepat!!!' panik Niel mencoba memberontak, namun kekuatannya tak sepadan.
Sang pelaku hanya mengurung Niel diantara dinding dan dirinya. Masih dengan menutup mulut Niel, ia berbicara.
"Rupanya kelinci kecil ini yang membeli tambang itu dahulu dari ku.. Hehhh! Rupa rupanya ada yang mencuri awal dari ku..." seringai miring muncul dibibir nya, suara berat yang mengintimidasi Niel disana.
Niel yang panik menjadi terdiam takut menatap wajah sang pelaku, rasa ketakutan nya menyebar ke kakinya. Ia tak sanggup melawan setelah melihat wajah orang yang menariknya. Rasa ingin menangis muncul, namun cepat rasa itu kalah dengan rasa takut Niel yang teramat besar.
'Tidak... Tidak!! Jangan dia! Jangan sekarang' Zian yang melihat mata orang itu semakin takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fellin Fate (Transmigrasi BL) [HIATUS]
FantasyKehidupan seorang mahasiswa yang harus menempati tubuh seorang tokoh dalam sebuah novel yang ia benci. Ia harus mengubah sebuah takdir yang bertentangan akan hidupnya. Ia harus dapat menjalani hidup yang damai. Apakah ia berhasil untuk mengubahnya...