Surat Asing

25 19 10
                                    

Di suatu malam, seorang pemuda saat ini sedang menatap surat yang dua minggu terakhir diantar ke rumahnya. Padahal ia cukup yakin kalau surat tersebut salah alamat.

Panggil saja pemuda ini dengan nama Felix. Pemuda semester akhir yang kehidupannya harus dikacaukan oleh setumpuk surat yang ditaruh di rumahnya.

"Ini beneran salah alamat deh kayaknya, tapi disini gak ada alamat tujuannya..." Monolog Felix sembari terus menatap surat-surat itu.

"Ini surat tanpa alamat? Masa sih?" Ujar Felix lagi.

Akhirnya karena merasa penasaran, pemuda itu memutuskan untuk membuka surat salah alamat yang ia terima di hari ke-25.

Dalam surat itu, ia tak menemukan apapun kecuali sebuah titik koordinat yang menunjukkan suatu lokasi entah dimana. Yang membuat ia merinding dan sedikit takut, yaitu surat itu ditulis dengan tinta berwarna merah pekat.

Tak memperdulikan rasa takutnya, Felix membuka surat salah alamat yang ia terima esok dan esoknya lagi.

Isinya pun sama; sebuah informasi titik koordinat untuk lokasi yang berbeda beda dan ditulis dengan tinta berwarna merah pekat.

Karena rasa penasarannya, Felix membuka kembali dari hari pertama surat-surat itu dikirimkan.

Dan isinya juga sama, hanya sebuah titik koordinat sebuah lokasi dan ditulis dengan tinta merah pekat.

Tetapi ada yang aneh.














































































































































































































































"Kok gue ngerasa titik koordinat yang ini merujuk ke rumah gue ini ya?" Alis pemuda itu mengerut.

Tak lama kemudian, ia mendengar sebuah ketukan pintu yang terdengar lambat.

Tak lama kemudian, ia mendengar sebuah ketukan pintu yang terdengar lambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stray Kids Creepy PastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang