Pulang

27 18 10
                                    

Han Jisung, pemuda itu baru saja ingin melanjutkan acara tidurnya. Ia terganggu oleh suara ketukan pintu dari arah luar kamarnya.

"Ck, suara apa sih?" Tanya Jisung kesal.

Risih juga jika mendengar suara ketukan itu terus.

Tok tok tok

"Kak? Kenapa ketuk-ketuk pintu?" Tanya Jisung sedikit keras. Ia berpikir itu adalah suara ketukan dari kakaknya.

Tok... tok... tok...

Kali ini Jisung merinding, suara ketukan itu terdengar sangat pelan.

"Kak Brian? Jangan bercanda ah, udah malem!"

"Jisung..."

Pemuda itu tersentak, ia mendengar suara yang mirip seperti bisikan.

Lalu sesaat kemudian ia teringat sesuatu,

























































































































kakaknya kan baru saja menginap di rumah temannya tadi sore. Yang artinya, saat ini ia berada di rumah sendirian. Lalu siapa yang mengetuk pintu kamarnya tadi?





































































































































Jisung terdiam sesaat, mencoba mendengar suara itu lagi.

"Han Jisung..."

Jisung mematung.

Itu seperti suara mamanya.

"Nggak. Gak mungkin itu suara mama..." Ucap Jisung pelan sembari menggeleng-gelengkan kepala.

"Nak... Bukain pintunya, Nak... Kami kesakitan..."

Jisung menarik selimutnya yang sempat terbuang di lantai dan bersembunyi dibaliknya. Ia mulai ketakutan saat mendengar ada suara ayahnya juga.

"Tuhan, tolong... Jisung takut..." Bisiknya.

Cklek

Deg

Jisung makin ketakutan ketika mendengar suara pintu kamarnya yang kebuka, padahal ia sudah menguncinya tadi sebelum tidur.

"Nak Jisung..."

Dengan keberanian, Jisung menarik sedikit selimutnya dan melihat ke arah pintu.






























































































































Jisung melotot kaget saat melihat dengan jelas kedua orangtuanya yang berdiri kaku di ambang pintu.

Tak mungkin.

Jisung mencoba memperjelas pandangannya, tetapi setelah itu ia malah melihat sosok itu berlari cepat ke arahnya.

"Mama, Ayah, kalian ’kan sudah dikuburkan tadi siang. Kenapa sekarang malah datangin Jisung?"

Seketika, gelap menyerangnya.

Seketika, gelap menyerangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stray Kids Creepy PastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang