7. makan sushi

2.2K 50 10
                                    

barra masih terdiam seraya memandangi wajah gadis itu yang sedang menikmati makanannya

melody yang menggubrisnya pun terkejut, ia segera melambaikan tangannya ke wajah barra untuk menyadarkan lelaki tersebut, 'siapa tahu dia kesurupan kan?' pikir melody

''singkirin tangan jelek lo'' ujar barra lantang, ia yang mendengar itu pun merasa terhina dan baper

melody dengan cepat menepikan tangannya lalu menatap tajam lelaki itu. ''memangnya tangan aku sejelek itu apa'' gumamnya

barra yang tak sengaja mendengar pun terkikik, ''pfftttt....hahaha''

''kak!''

''santai-santai, lo ga sejelek itu kok mel'' ucap lantang barra, ia awalnya biasa saja namun tiba-tiba saja barra memegang dan mengelus helai rambutnya yang membuat pipi melody blussy.

''haha, lo salting mel?'' tanya barra dengan nada meledek, melody tersontak dan malu nya bukan main jika salah tingkahnya itu ketahuan oleh lelaki tersebut yang disekolah disegani oleh para murid.

alih-alih malu, melody dengan asal menunjuk resto sushi depannya, ''k-kaakk, kayanya itu enak deh'' lelaki itu dengan senang hati menyetujui dan mengajaknya ke resto sushi yang dipinta oleh melody

barra melupakan ledekannya, walaupun ia terheran dengan sikap gadis itu yang tiba-tiba saja ingin memakan makanan seperti itu.

''mbaa, saya pesan menu spesial saja dan es lemon tea nya 2.'' ucap barra kepada sang pelayan

''baik kak, mohon ditunggu sebentar ya kak!''

''baik, terimakasih mba'' begitu percakapan mereka

melody tertegun dan tersenyum melihat sikap lelaki yang disekolah ditakuti oleh banyak murid namun ternyata ia mempunyai sifat yang lemah lembut.

''Kenapa lo senyum-senyum?'' tanya nya sarkas

''yah galak lagi, baru juga aku kagum sama kakak'' celetuk melody mencibirkan bibirnya seperti bebek

''bibir lo gausah di manyunin gitu,, udah jelek tambah jelek tau ga'' tutur barra, entah mengapa jika bersama gadis itu barra suka sekali meledeknya. padahal barra mada laksmana adalah lelaki yang jarang sekali bercanda kecuali bersama gengnya yang sering sekali membuatnya jengkel.

melody hanya diam tak menggubrisnya,  ia diam bukan karena baper dengan ejekan barra, namun ia heran mengapa ia lagi-lagi terjebak dengan resto mahal seperti ini. ''gimana kalo nanti kak barra minta duit buat bayar ini?'' pikirnya.

''arghhhhh'' teriaknya frustasi dengan mengusak-usak rambutnya yang tidak bersalah itu.

''lah... kenapa lo? sakit?'' tanya barra seraya menempelkan punggung tangannya ke arah dahi gadis tersebut, namun tak disangka ternyata memang panas dan berkeringat dingin.

''anjirrr lo beneran sakit mel, ayo pulang aja'' saat barra hendak menarik tangan melody, makanan pun datang ke meja nya oleh mba pelayan tersebut, melody pun dengan bersenang hati ingin mencobanya walaupun pikiran yang tadi masih ada di benaknya.

''wahh, cobain yang mana dulu ya kak?... emmm yang ini kayanya enak!'' tunjuk melody

barra menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu, ''mel, lo suka daging mentah?'' tanya barra, sedangkan melody ia masih sibuk melihat-lihat makanan itu

''sukaa kok kak!'' bohong melody, ia sebenarnya belum pernah makan makanan seperti ini. ini baru pertama kalinya ia memakan daging mentah

barra yang tidak percaya ia hanya mengangguk pelan dan memainkan ponselnya, ia mendapat notif dari yuda anggota geng nya.

''lo masih belum makan juga?''

''tolong pilihin dong kak'' pinta melody, lalu barra menunjuk sushi yang isinya benar-benar salmon mentah, ia hanya penasaran saja gadis itu memang suka daging mentah atau tidak.

melody pun memakai sumpitnya dan mengambil sushi yang ditunjuk barra tadi, walaupun ia ragu untuk memakannya. pasalnya ia baru pertama kali memakan ini.

''ehmm.... aku makan ya kak'' barra mengangguk dengan antusias melihat gadis itu memakan makanan itu

melody membuka mulutnya lalu mengunyahnya, namun beberapa detik kemudian....

melody mengambil tisu dan,  ''Hueekkkk.. ga enak kak!'' ucap melody memelas.

''pfftttttt, hahaha. udah gue duga'' ledek barra lalu ia mengambil ice lemon tea melody yang dipesan tadi.

''nih minum dulu''

''makannya gausah so so an melody lalitha, haha'' ujar barra yang terus meledeki nya sambil tertawa.

''stop kak, jangan ketawain aku terus!''

barra mengangguk dan menahan tawanya namun tetap saja ia tidak bisa menahannya karena tingkah melody tadi sangat lucu. ''pfffftttt'' tawa barra sambil menutupi ketawanya dengan lengannya.

''kak barra!'' tukas melody kesal.

''okayy okaayy, gue ga ketawa lagi''

''udah ah, aku mau pulang!'' pintanya

barra hanya mengangguk dan meninggalkan makanan itu yang masih sangat banyak.

''lo tunggu depan, gue mau bayar dulu bentar'' ucap barra, gadis itu menyunggingkan senyumnya, ia pun bernafas lega karena ia tidak disuruh membayarnya.

setelah selesai membayar barra kembali ke melody dan jalan bersama menuju parkiran.

seperti biasa barra membukakan pintu mobilnya untuk melody, habis itu baru ia masuk.

setelah setengah perjalanan, lelaki itu berhenti di depan apotik. ''kenapa berhenti kak?''

''gue mau beli obat dulu bentar, nih kalo lo bt mainin hp gue aja'' ujar barra dan mengambil ponselnya di kantongnya lalu memberikannya kepada gadis itu.

''siapa yang sakit? jangan-jangan kak barra sakit?'' gumamnya, barra sudah keluar dari mobilnya dan masuk kedalam apotik tersebut yang tidak terlalu besar.

benar saja. lelaki itu sedikit lama, melody pun membuka ponsel barra yang tidak terkunci.

''bisa-bisanya handphone nya ga di kunci, kan bahaya'' batinnya

baru beberapa detik melody memainkan ponsel barra, barra akhirnya barra kembali dan masuk kedalam mobilnya.

''sorry kalo lama, gue beli ini'' barra menunjukan obat dan vitamin-vitamin lainnya.

''itu buat siapa kak? emangnya kakak sakit? kenap...'' ucap melody terpotong.

''ini buat lo, tadi lo demam pas di resto tadi.'' melody melotot saat barra menempelkan tangannya ke dahinya.

''tuh kan masih demam, dahi lo masih pan...'' barra terkejut dengan wajah ia dan melody sangat dekat.

''ekhmm, s-sorry-sorry.'' ujar barra melepaskan tangannya dari wajah melody segera.

''si*l*n detak jantung gue kenceng banget... kedengaran ga ya'' ucap barra dalam hati

********

kini sudah sampai didepan rumah barra, namun ia mendapati gadis itu yang tengah tertidur pulas. ia bingung apa yang harus ia lakukan,

ia tidak tega untuk membangunkan gadis itu, ia hanya memperbaiki kursi gadis itu agar ia nyaman dan badannya tidak sakit.

waktu sudah pukul 22:30. mereka masih berada di mobil didepan rumah melody, sekarang malah barra yang ikut tertidur di mobilnya.

saat melody membuka mata, ia celingak celingukan. ia heran, ini adalah bukan kamarnya. ''hah'' melody melotot saat mendapati barra disampingnya. rupa nya ia masih di mobil lelaki itu.

''hah? setengah dua belas?!'' melody lagi-lagi melotot ketika melihat jam di mobil itu.

''kak? kak barra?'' melody mengoyak tubuh barra pelan, sepertinya ia tidur dengan sangat pulas.

melody menatap lelaki itu dalam-dalam. ''kak barra tampan juga kalau lagi diam seperti ini'' gumamnya pelan.

''gue emang ganteng kali, mel'' ucap barra tiba-tiba.

Bersambung...

Gadis culun milik sang ketua geng (melora)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang