10. melody berulah

1K 31 3
                                    


hari ini adalah hari minggu, dimana sebagian orang tengah berlibur atau bersantai dirumah. melody bangun di pagi hari seperti biasanya untuk membersihkan rumah karena ibu sampai sekarang sudah dua hari belum juga pulang.

"nenek apa kabar ya? ibu dan ayah juga belum kasih kabar apapun" gumam melody seraya memegangi sapu

kemudian ia melanjutkan aktivitasnya membersihkan latar depan dengan penuh semangat.

"mel.... mel" teriak tetangga sebelahnya sambil berlari kecil menghampiri nya

ia melihat ke arah yang memanggilnya tadi, ternyata ia adalah bu devi tetangga sebelah, mungkin ia ingin memberitahu informasi tentang ibu dan ayah di kampung?.

''astagaa bu devi, jangan lari-lari nanti jatuh''  kata melody, ia takut kalau bu devi jatuh bisa berabe. karena anak bu devi sangat tidak suka padanya, jika bu devi jatuh tersungkur dan ulah akibat karenanya, bisa bisa anaknya mengoceh dari ujung kepala sampai ujung kaki disebut.

"mel, tadi barusan ibu kamu telpon saya katanya nenek kamu tambah drop. jadi dia belum bisa pulang sampai sekarang" kata bu devi dengan nada yang lembut. berbeda dengan anaknya, ia kalau berbicara selalu judes kepadanya.

''serius bu? astagfirullah nenek.." melody sangat sedih dan juga takut akan terjadi hal buruk kepada neneknya. bu devi hanya membalas anggukan.

"bu maaf, melody boleh pinjem hp nya buat telpon ibu? sebentar aja bu.'' ujar melody memohon.

bu devi lagi lagi mengangguk, "boleh mel''balas bu devi menyerahkan handphone nya kepada melody.

*drrttttt*

"hallo ibu, ini melody. nenek gimana keadaannya bu sekarang?'' kata melody

"halo mel, nenek masih drop sayang. ini lagi di periksa sama dokter di rumah sakit terdekat didesa ini." jelas ibu melody.

"yaampun nenek, semoga nenek cepet sembuh ya bu. melody jadi pengen ketemu nenek."

''iyaaa sayang, kamu doa'kan saja dari sana ya nak. Semoga nenek cepet sembuh dan bisa beraktifitas kembali seperti semula."ujar ibu. "Amiin" balas melody

"mel, maaf ya ibu dan ayah kamu belum bisa  pulang. ohiyaa uang jajan kamu pasti sudah habis ya? kalau habis pakai uang tabungan kamu dulu ya mel, nanti ibu ganti. oh iyaaa, kamu sudah makan belum?" ujar ibu melody melontarkan beberapa pertanyaan hingga melody pusing.

"ibu pelan pelan, aku jadi pusing mau jawab yang mana dulu." kata melody. ibu hanya tertawa kecil.

"aku disini gapapa kok bu, ibu fokus aja sama kesembuhan nenek. soal uang ibu tenang raja mel ada kok. dan mel sudah makan tadi, pokoknya ibu tenang aja melody disini baik baik aja. rumah beres ditangan aku, hehe. udah dulu ya buu, kasian bu devi nungguin. dadahh ibuu, muachhh" kata melody.

melody melihat bu devi pun jadi tidak enak hati, ia merasa tadi bertelpon dengan ibu nya cukup lama.

"ini ibu hp nya, makasih ya ibu, maaf  jadi ngerepotin, hehe"

"ohh ndak papa kok mel, jangan sungkan. kalau gitu ibu pulang dulu ya mel"balas bu devi

"ya bu, makasih banyak ya bu.." ucap melody. bu devi hanya membalas senyum.

*****

Pov barra ;

sedangkan barra, ia sedang bermalas malasan. karena ini adalah hari libur jadi ia memutuskan untuk berkurung dikamarnya.

ia membuka ponselnya seperti menunggu seseorang menghubunginya, ternyata hanya ada pesan dari grub dan beberapa pesan dari orang lainnya.

''dia belum telpon gue?" gumamnya, lalu ia kembali menaruh benda pipih itu dan bangun dari tempat nyaman nya untuk membersihkan badannya.

15 menit kemudian ia sudah selesai mandi, belum ada juga notif dari nya di ponselnya.

"dia bisa main hape kan? masa sampai sekarang belum hubungin gue juga sihh" gumamnya di depan ponselnya dengan kesal.

karena tidak mendapat pesan, ia pun keluar dari kamar untuk makan terlebih dahulu. padahal tadi niatnya hanya ingin berkurung dikamar, ia tidak mau diganggu di hari libur nya.

"eh tuan barra, tumben hari minggu mau keluar kamar sendiri. biasa kalau bibi bangunin suka gamau diganggu, makannya ga bibi bangunin"ucap bibi

ia hanya menatap bibi sekilas dan duduk di kursi meja makan. bibi yang menyadari merasa ketar ketir, takut ada salah yang tadi ia ucapkan.

"gapapa kok bii, oh iyaa papa belum bangun?" tanya barra.

"tuan tadi pulang jam tiga subuh, mungkin masih tidur dikamarnya" jawab bibi dengan kikuk, karena ia yakin pasti barra akan kesal dengan papa nya.

"astaga si tua itu" gumamnya. bibi yang mendengarnya sekilas tertawa kecil.

barra kembali menyantap makanannya dengan lahap, sedangkan bibi sudah kembali ke dapur melanjutkan tugasnya.

*tinggg*

mendangar suara itu, ia segera melihat benda pipih itu berharap itu adalah pesan dari gadis culun itu.

mendangar suara itu, ia segera melihat benda pipih itu berharap itu adalah pesan dari gadis culun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


rasa kesal dan emosi muncul pada dirinya.

"bisa bisanya dia chat gue cuma sekedar 'p'?" kata nya dalam hati. ia kembali menaruh nya di atas meja tanpa membalas nya. Padahal tadi dia yang antusias menunggu pesan dari gadis itu, tapi sekarang justru malah enggan untuk membalas nya.

*tingg* suara pesan baru lagi.

si culun :
kak ini cara tambahin kontak gimana ya?

barra melihat pesan itu kesal. bagaimana jika ia menanyakan ini untuk memasukan nomor si ketos?.

untuk memastikan, ia bangun dari meja makan lalu mengambil kunci motor dan meninggalkan makanan yang masih setengah piring. lalu ia benar benar pergi dari rumahnya.

Apa yang akan dilakukan barra?

                             ||
                             \  /
                              \/

Jangan lupa komentarnya! Dan vote juga  ya sengggkuuu!!

Jangan lupa komentarnya! Dan vote juga  ya sengggkuuu!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis culun milik sang ketua geng (melora)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang