12. Kasihan atau sayang?Keesokan hari nya, melody terbangun dipagi hari oleh alarm milik nya yang sudah usang namun masih berfungsi. memunjukan setengah enam, ia pun beranjak bangun untuk mandi dan membuat sarapan untuk nya sebelum berangkat ke sekolah
usai sarapan, ponselnya berbunyi menandakan ada pesan baru dari handphone nya.
Kak barra👹:
udah beres belum? berangkat ke sekolah sama gue, tunggu depan.anda:
aku naik bus aja kakKak barra👹:
tunggu depan, melody.anda:
iyaiyaa"ih dasar nyebelin." ucap melody menggerutu di depan ponselnya. namun lima menit kemudian laki-laki itu sudah muncul di hadapannya
ia melebarkan matanya karena terkejut, jarak rumah barra menuju rumahnya lumayan jauh, membutuhkan 15 menit, itu pun jika mengebut?
"k-kkok cepet banget kak?" tanya melody terheran sambil membenarkan kacamata nya
barra tertawa kecil lalu menyuruh gadis itu naik ke atas motornya "udah ayo naik"
saat melody ingin menaiki sepeda motor milik barra, ia baru menyadari kalau kendaraan itu bukanlah seperti yang biasa barra pakai. barra membawa motor filano berwarna bluesky yang bahkan ia rasa ini bukanlah selera barra banget. ia menyipitkan matanya kemudian menatap wajah barra
"kali ini kakak pake punya siapa lagi?"
"heh sembarangan lo, gue beli ya anjir" sahut barra kesal. "udah ayo naik, keburu terlambat"
"helm nya?"
"helm? ohiya bentar"ucap barra, ia turun dari motornya mengambil helm bogo khas para gadis pada umumnya lalu berdiri di depan melody kemudian memakaikannya dengan lembut, mata melody terus tertuju pada wajah barra yang terlihat sangat tulus
setelah selesai mereka pun berangkat ke sekolah bersama
"kak stop disini aja ya, aku takut ada yang liat gimana?" pinta melody khawatir jika ada siswa lain yang melihat nya, bukannya itu bisa membuat para murid di sekolah makin membenci nya? barra adalah laki-laki populer ga yang di gemari para gadis
barra tidak menghentikan kendaraannya ia terus manjalankan motornya sampai tempat parkir sekolah. Melody hanya diam menundukan wajah nya dengan kedua tangannya agar tidak dilihat oleh orang orang sekitar sana sambil menggerutu
"lo ga mau turun?" tanya barra yang kini melody masih tetap terduduk di motornya dengan menutupi wajah nya itu
"kak barra, aku malu tau!" sahut melody
"buruan turun, lo mau terlambat upacara?" ia pun nurut dan turun berlari menuju kelasnya.
upacara bendera pun di mulai, melody berdiri di barisan ketiga. barra menyentuh bahu laki-laki yang berada di samping melody untuk bertukaran posisi agar bisa berdekatan dengan gadis culun itu.
sepanjang upacara barra seperti sedang mengintai, matanya hanya tertuju gadis itu. entah sejak kapan ia seperti ini, yang ingin ia lihat hanya gadis itu, ia semakin penasaran dengannya. namun usai upacara, jejak barra menghilang, melody berusaha mencari sosok itu namun nihil, sepertinya ia bolos lagi
*****
laki-laki itu rupa nya berurusan dengan Askara di luar sekolah, alias warung bude siti sedang melakukan aksi isap mengisap putung rokok. entah sudah habis berapa batang yang mereka hisab.
"udah berapa batang lo?" ucap barra yang baru saja sampai di sana, melihat di atas meja sudah ada beberapa bungkus rokok yang berbeda-beda.
"eh bar? marih dah sini, gue punya info penting mengenai melody si cewe culun itu" tutur rafa menyuruh barra duduk untuk berkomunikasi tentang apa yang mereka rencanakan
barra menurut saja duduk di depan rafa yang di batasi dengan meja panjang di tengahnya lalu mendengar informasi dari anggota nya itu.
"anjir, sedetail itu lo cari informasi tentang itu cewe?"
rafa mengangguk dengan senyum tanpa dosa dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal
barra mulai membaca melalui aplikasi gelombang ijo milik rafa yang menunjukan sebuah chat dengan seseorang yang memberi informasi tentang gadis itu
"gue udah gila? gue bahkan nyuruh rafa cuma buat cari informasi tentang dia?" barra membatin
"melody suka di perpustakaan, bagi dia tempat itu adalah tempat paling aman buat dia sembunyi supaya ga ada yang ganggu dia. kalo melody ga ada di kantin pas lagi jam istirahat, udah pasti dia sembunyi di sana."
"dia sekolah di sini pake beasiswa, lahir dari keluarga yang ekonomi nya lumayan sulit. makannya kalo dia di bully, cuma bisa diem karena dia ga berani sama si zara yang berkuasa itu"
"melody bahkan ga punya handphone, karena dia ga sanggup beli. dia bisa saja beli barang itu, tapi yang gue denger katanya dari pada beli handphone mending beli kebutuhan lain."
barra mengerenyitkan dahi "kemarin lusa kan dia udah gue kasih handphone.. apa dia ga join grup kelas jadi di sangka ga punya hape?" barra membatin
"arghhh udah udah, cukup. gue bacanya jadi iba" ujar barra.
barra berjalan menuju sekolah lewat belakang, karena jika lewat gerbang depan sudah pasti di tutup. bisa saja ia lewat sana, namun ia tidak mau ribet lewat sini lebih baik bukan?
"eh ketu, mau kemana? lo kesini belum ngerokok tumben" tegur rio yang melihat satu bungkus rokok merk yang biasa barra pakai masih utuh
"kelas" singkat, padat, jelas. Hanya itu sahutan barra. hanya menjawab tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.
barra melihat sekeliling kelasmya dari depan jendela, tidak ada satupun murid disana. hanya ada tas ransel dan buku yang berserakan di meja. saat barra baru saja sampai di depan kelasnya untuk bersantai sebentar, ada satu siswa laki-laki berambut ikal berlari menuju ke arah nya
"BARAAAA" teriak laki-laki itu memanggil dirinya. ia tersontak kejut karena aksi nya.
barra mendongak. "bar" ucap laki laki tersebut dengan terengah-enggah.
"gue cariin lo dari tadi barr" ucap laki laki itu sambil menepuk pundak milik barra
"emang ada apa, segala cari gue?"
"itu pa-" ujar murid laki-laki itu dengan gagap karena berlari tadi. karena gemas, barra mencubit tengkuk lehernya dengan kencang
"pacar lo si melody di gangguin tadi sama geng nya si zara di depan kelasnya. ruang guru kosong, si ketos juga ga ada gua cari-cari." tuturnya dengan lancar, ada bagusnya tadi barra mencubit tengkuk lehernya itu
"bilang dari tadi, anjing!" barra kembali mencubitnya lalu berjalan cepat untuk mencari melody. perasaan khawatir ia bukan main, entah sejak kapan perasaan cemasnya kepada melody itu muncul.
barra berlari melewati lorong lorong kelas menuju keberadaan melody berada.
Bersambung...
Jangan lupa komen! biar aku makin semangattt !!!
maaf baru update lagi hehe, update se adanya..
makasih buat kalian para readers yang selalu nunggu update-an aku, padahal jarang bangett:)))))
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis culun milik sang ketua geng (melora)
Ficção AdolescenteMelody lalitha yang dikenal sebagai gadis culun dan di dijadikan budak disekolahnya, namun tiba-tiba saja ia dikabarkan bahwa tengah berpacaran dengan seorang barra mada laksmana, ketua geng yang disegani oleh para murid dan disukai puluhan perempua...