Seperti biasa, melody berangkat ke sekolah di pagi hari dengan naik bus. baru saja ia naik ternyata sudah tidak ada kursi kosong di bus tersebut. Ketika ia naik, semua orang di bus enggan melihatku dan menawarkan duduk dikursinya.
namun, ketika sampai di pertengahan jalan arah sekolah ada gadis cantik yaitu vania. Ia menaiki bus ini dan banyak para lelaki menawarkan tempat duduknya yg tidak kosong. Mereka rela untuk berdiri demi perempuan tersebut tidak tegal berdiri selama perjalanan.
''enak ya jadi cantik, vann'' ucap melody berbisik.
melody dan vania sudah berteman sejak lama, ketika ia menduduki bangku sma sekolah ini.
....................
tinggggggg tiiinggggg brrrottttttt
Bel sudah berbunyi, mengartikan sudah waktunya beristirahat di kantin. ''Heh culun, sini lo!'' panggil zara.
zara adalah yang dikenal sebagai pembully disekolah ini, tidak ada orang yang ia takuti kecuali barra. Ia termasuk cegil barra dan tidak pernah sekalipun ia membantah perintah yang dikatakan barra. dan ia juga ditakuti oleh para murid, karena ia adalah seorang anak dari kepala sekolah ini.
''beliin gue es jeruk, mie ayam pake telur, dan beliin juga buat temen-temen gue disini. Oke cupu?, awas aja kalo lo ngelakuin nya salah. Gue ga segan-segan buat-'' perintah zara, ucap nya sudah dipotong oleh melody
''o-keoke zara, aku ga bakalan bikin kesalahan kok zar, aku pamit. takut kehabisan'' ungkas melody terbata
melody berjalan menuju kantin dengan wajahnya yang menunduk, ia sungguh tak berani menatap zara. Walaupun didepannya sedang tidak ada zara, ia tetap enggan menatap depannya. Ia merupakan gadis yang selalu menunduk di situasi apapun ketika berada disekolah.
''haha, ada si culun tuh'' kata rio, salah satu anggota dari gengnya barra mada laksmana.
respon barra hanya senyum tipis lalu ia pergi ke warung langganan diluar area sekolah tempat biasa ia nongkrong untuk tempat ia memghisap rokok. tiga batang empat batang, yang ia habiskan di tempat ini selama jam istirahat berlangsung.
''lo kenapa bar? tumben banget ngabisin rokok sampe satu dua tiga empat'' ucap yuda menghitung puntung rokok yang telah dihabiskan oleh barra
''empat batang bar? lo ga biasanya nyebat sampe lebih dari dua bar dalam sehari'' lanjut yuda
Barra lagi-lagi hanya balas dengan senyum, belum mengucapkan sepatah kata pun. ''biasalah, nyokap bokap'' jawab barra, akhirnya kini barra bermuara
*tiiinhgggg tiiiingggggg brrotttttttt*
Bel berbunyi menandakan istirahat telah usai, semua murid pun hendak pergi dari aktivitas nya lalu berjalan menuju kelas nya masing-masing.
sedangkan melody ia masih sibuk mundar mandir karena ia masih dijadikan budak, diperintahake ini itu oleh kalangan murid, termasuk circlenya zara. Bahkan ia belum sempat makan di jam istirahat muka nya sudah memucat, badan nya pun melemas.
*BRUKKKK*
melody terjatuh di lantai, lalu ia dibawa oleh seorang lelaki, dia adalah Galen arsenio, tampan dan rupawan. selain ka di kenal sebagai ketua osis yang ganteng nya bukan main, ia juga digemari para wanita karena keramahan nya. bahkan di luar sekolah pun ia bersikap sama dan aku pernah melihatnya ia membantu orang yang sedang kesusahan tanpa meminta balasan apapun. duhh intinya dia tuh lelaki idaman banget deh.
ketika tiba di ruang uks, aku tersadar dan melihat lelaki itu didepan pintu ruang uks yang hendak ingin keluar. "kak, makasih ya..'' ucapku, lelaki itu berhenti sejenak lalu ia benar-benar pergi dari ruangan ini.
*krukkkk krukkkk* suara cacing perut melody bergema.
''duhh, aku laperr banget. sepertinya karena aku belum makan sendari tadi pagi.. mana tidak ada makanan sama sekali disini. huft'' gumam melody, matanya membelak ke kanan dan kekiri.
namun beberapa saat kemudian, aku melihat ada pundak laki-laki di depan ruang uks. siapa lagi kalau bukan galen. Kalau ada orang tanya disini siapa yang paling waras aku pasti jawab hanya galen yang waras disini.
''nih minum obatnya, nanti kalau sudah tiga puluh menitan. baru dimakan buburnya, jangan lupa dimakan ya mel, inget kamu tuh punya asam lambung. Ngerti? Kalau ngerti aku balik ke kelasku''
Jelas galen, melody hanya mengangguk pelan.
baru saja beberapa tapak kaki, namun lelaki itu berhenti dan membalik badannya lalu ke berjalan ke arah melody lagi.
''mel'' panggilnya
''iya kak?'' jawab melody, ia terheran. Padahal penyampaian galen tadi sudah cukup jelas untuk melody.
''ini bukan pertama kalinya loh mel'' melody hanya mengangguk lalu menundukan wajahnya lagi.
Cuppp.
......................
''balik sama aku ya mel? badan kamu masih lemes banget''
''engga kak, aku udah gapapa kok. udah kakak...'' sahut melody terpotong
galen keburu menarik jemari tangannya lalu menyuruhnya naik ke atas motornya.
''kak, gausah aku bisa pulang sendiri.'' tolak melody.
Lagi lagi galen ditolak olehnya, padahal ia hanya seorang gadis culun dan tinggi badannya pun masih di rata-rata gadis lain. Namun itulah yang membuat melody malu jika galen harus bersama ia. Galen yang parasnya nyaris sempurna harus bersama nya.
''mel, naik. pliss kali ini dengerin aku ya mel'' akhirnya melody setuju dan menaiki motor galen yang sederhana, tidak begitu mewah tetapi harga nya mahal bisa membeli dua buah mobil.
..........................
kini mereka telah sampai di depan rumah melody. melody pun segera turun dari motor dan hendak membuka helmnya, namun... ''ih ini kenapa susah banget sihh'' gumamnya.
tanpa meminta tolong, galen segera membantu membuka kan helmnya tanpa disuruh. ''makasih kak'' melody langsung lari masuk kerumahnya.
''haha, lucu banget..''
setelah melody masuk kerumahnya, disambut dengan ibu dan ayah yang sedang hendak makan siang.
''eh mel, udah pulang. ganti baju sana setelah itu makan siang bersama'' ucap ibu dengan senyum seperti biasanya.
melody lalitha hanya terlahir dengan keluarga yang sederhana namun ia sangat bersyukur karena mempunyai ibu dan ayah yang sangat menyayanginya. ia merupakan anak tunggal dan perempuan satu-satunya, maka dari itu kedua orangtua ia sangat menyayanginya.
melody anak yang pintar di sekolahnya, ia gadis yang sebetulnya cantik, hanya saja kecantikan nya tertutup oleh kacamata bulat kebesaran dan rambutnya yang selalu di ikat. kulitnya sawo matang.
''barra! mau kemana lagi kamu? memang nya kamu tidak merindukan rumah hah!!'' ucap sarkas rama kepada barra. barra adalah anak terakhir dari dua bersaudara.
''aku udah ga punya rumah semenjak mama meninggal pah'' sahut barra, lalu pergi dari rumah mewah itu dengan membawa motor hitam besar kesayangannya.
..................
''bar, emang lo ga bosen apa dengan hidup lo yang begini-begini terus setiap hari?'' ucap rio
''maksutlo?'' tanya barra,
yuda berdehem. "ekhmmm nanti juga lo tau sendiri'' barra yang masih terheran terhadap anggotanya pun memgerutkan alisnya.
bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis culun milik sang ketua geng (melora)
Fiksi RemajaMelody lalitha yang dikenal sebagai gadis culun dan di dijadikan budak disekolahnya, namun tiba-tiba saja ia dikabarkan bahwa tengah berpacaran dengan seorang barra mada laksmana, ketua geng yang disegani oleh para murid dan disukai puluhan perempua...