.
.
.
Jika hujan turun saat mendung
maka mustahil air mata
turun saat bibir tersenyum.
19.00
Sesuai janjinya, Ghea menemani Vira di rumah bahkan juga merawatnya. Ia beri obat, di kompres, juga menemani Vira sampai tertidur lelap.
Ghea telentang di samping Vira yang tertidur, pikirannya melayang kemana-mana, dia jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi.
Bukan Ghea ingin ikut campur, hanya saja Ghea merasa ada yang tak beres.
Tok
Tok
Tok
Tak lama ketukan pintu berbunyi, Ghea beranjak dari tempat tidur berharap yang mengetuk pintu adalah orang tua dari si pemilik kamar.
Tapi dugaan-nya salah, justru yang mengetuk pintu kamar Vira adalah kekasihnya sendiri.
"Lah, kamu ngapain di sini?" Tanya Mahen
"Eee... Aku lagi nemenin Vira, tadi dia telfon aku katanya takut sendirian."
"Trus Viranya mana?"
"Tuh di dalem lagi tidur."
Mahen hendak masuk kedalam kamar Vira tetapi di hadang oleh Ghea. Mahen menatap bingung Ghea.
"Vira lagi tidur sayang, lebih baik kita di luar aja." Kata ghea memberikan senyum yang membuat Mahen tersenyum juga.
"Oh yaudah, ayuk" Mahen segera merangkul bahu sang kekasih.
"Mahen"
"Hm?"
"Kamar kamu di mana?" Katanya sambil celingak-celinguk. Ghea pikir, mungkin saja ada petunjuk dari kejanggalan antar Mahen dan adiknya di kamar itu.
Ya memang Ghea sudah beberapa kali berkunjung ke kediaman Mahen, tapi tak pernah sekali pun Ghea masuk ke kamar Mahen, bahkan tak tahu letaknya dimana.
"Itu, deket tangga." Jawabnya seraya menunjuk menggunakan dagu.
"Aku mau masuk dong. pasti kamar kamu bagus, secara kamu kan orangnya estetik banget"
Seketika Mahen menampakan ekspresi gundah. Kecurigaan Ghea semakin kuat, pasti ada sesuatu di dalam sana.
"Mana ada, kamar aku tuh berantakan banget" Mahen mengatur ekspresi untuk tetap tenang.
"Masa sih, setau aku kamu tuh anti banget sama yang namanya berantakan, kamu itu orang ter-rapih yang pernah aku kenal." Ghea berusaha membujuk.
"Udah udah kita turun aja yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvira ||Yangrinz
Teen Fiction"Dalam hidup, setidaknya kamu akan bertemu 1 atau 2 orang yang seperti senja. Indah, tak tergapai lalu hilang." Itulah yang di rasakan Vira saat bertemu Alvin, merasa semua yang berada di dalam diri Alvin spesial, indah, hangat, dan menyenangkan Tap...