KRINGGGG!!!!
Untuk kesekian kalinya Alvin lagi lagi kaget dengan bell yang super kenceng itu.
'Sumpah demi tuhan gw bisa mati jantungan lama lama!' Batinnya berkata begitu dengan tangan yang masih mengusap usap dada guna mengurangi detak jantung yang jedag jedug.
"Woyy! Ayo balek lo mau nginep di sini? hati hati aja nanti di temenin ama yang sebelah" Jantung alvin kaget lagi dan lagi karna omongan Fahri yang selalu tiba-tiba.
Dan Alvin mengerti maksud dari yang sebelah, sudah pasti demit demit dari kuburan. Ihh merinding.
"Iya iya gw mau balik ini" Kata Alvin
"Heh kalian berdua! keluar dari kelas atau nih sekolah gw bom, cepet gw mau piket!!" Teriak dari sang penguasa kelas alias Vira, Dia berdiri di pintu kelas sambil membawa kain pel beserta embernya.
"Bawel mak mak!" Sahut Fahri ga kalah nyolot, aduh perang dunia ke 2 nih fix.
"Anjing kau ya, keluar!!"
"Iya iya, bawel" Balas Fahri akhirnya nurut juga.
Fahri segera melangkah keluar kelas, di ikuti oleh Alvin yang dari tadi cuman ngang ngong ngang ngong ngeliat perdebatan itu.
Saat Alvin dan Vira pas-pasan di pintu kelas, Entah tak ada angin tak ada hujan tiba tiba saja ada suara ketawa yang jelas di dengar oleh ketiga orang di sana.
Feeling mereka sih itu Miss K.
Vira yang dari bocil trauma banget sama hal horor, reflek mencengkram lengan baju Alvin yang kebetulan ada di sebelahnya.
"Anjrit demi apapun kalian denger ga?" Katanya sambil menengok kearah Alvin dan Fahri.
"Gw denger" Sahut Fahri dengan mata yang menatap sekeliling dengan waspada.
Alvin hanya mengangguk guna menjawab pertanyaan Vira.
Tapi tentu jantung Alvin tak setenang responnya, demi apa pun Alvin ga kuat sama yang horor horor. Bisa di bilang mereka bertiga tak ada yang berani dengan setan.
"Oke tenang tenang, gw bakal itung sampe tiga, pas itungan ketiga kita lari oke?" Instruksi dari Fahri yang di angguki oleh keduanya.
"Satu..." Baru hitungan ke satu Fahri sudah lari sekencang kilat, Alvin dan Vira jelas melotot, sejak kapan Fahri bisa lari secepat itu.
"Fahri asu!... Oke gw yang bakal ngitung" Kata Vira Mengeratkan pegangannya pada lengan baju Alvin.
"Satuu...." Mereka berdua bersiap
"Duaa...." Mereka menarik nafas panjang
"Tiga!" Belum sempat mereka berlari, keduanya sama-sama di kejutkan oleh perempuan dengan rambut panjang serta daster putih yang muncul dari balik pintu.
Reflek keduanya ngerem mendadak dan membatalkan larinya.
"Sial" umpatan itu keluar dari mulut Alvin.
Vira yang kakinya sudah bergetar akibat ketakutan, sekarang tidak lagi mencengkram lengan baju Alvin tetapi memeluk lengan Alvin.
Kuntilanak tersebut perlahan mendekat kearah mereka berdua, baik Alvin maupun Vira entah kenapa kakinya tidak kuat untuk melangkah menjauh, jadi mereka hanya diam sambil melafalkan doa-doa di dalam hati.
Saat sudah satu langkah lagi kuntilanak tersebut ingin mendekati wajahnya yang tertutup rambut ke wajah Vira, tiba tiba saja tangan kuntilanak tersebut menarik rambutnya sendiri hingga copot.
Tapi yang mereka berdua lihat bukan wajah yang hancur dan penuh belatung, tapi wajah halus Aurel yang sedang menunjukan potato smilenya.
"Tara makjreng! selamat kalian kena prank tuh kameranya disana" katanya sambil menunjuk ke sembarang arah, jelas tidak ada kamera di sana hanya aurel yang ingin iseng aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvira ||Yangrinz
Novela Juvenil"Dalam hidup, setidaknya kamu akan bertemu 1 atau 2 orang yang seperti senja. Indah, tak tergapai lalu hilang." Itulah yang di rasakan Vira saat bertemu Alvin, merasa semua yang berada di dalam diri Alvin spesial, indah, hangat, dan menyenangkan Tap...