Anjing dan kucing

23 10 0
                                    

Happy reading
(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
__________________________

Sepulang sekolah Daniel dadah dadah bak presiden pada siswa siswi
padahal mah siswa siswi itu teriak teriak karna melihat Ardan dan Farrel tapi yang salah fokus Vano Raffael sama Daniel

"No, Fa kayak nya gua ganteng banget ya sampe cewek cewek terpesona"
"Gua si lebih ganteng," ucap Vano ga mau kalah
"Gua paan sih lo berdua," balas Rafa menengahi
"Bacot" kesal Farrel
"Weh santuy dong bang"

"Yang ganteng Ardan," ucapan polos dari Monica
"Ya emang sih tapi a'a Daniel lebih ganteng tau Mon"
"Tai" celetuk Chika
"Yee cicak jangan ikut ikut ga di ajak"
"Yee...... apa ya gua pengen ngatain bapak lo tapi nama bapak lo terlalu cakep"
"Iya ya gak kayak lo Nia"
"ANJING SIALAN MENANG"

"Daniel!!" teriak Byanca dari mobil
"Sebentar Bunda!!"
"WEHH GUYS NIA NGAMUK" Daniel lari secepat mungkin menghindari lemparan sepatu Chika
"PULANG LO SONO GAK USAH MASUK BESOK" Chika melempar sepatu nya dengan penuh tenaga
"MASUK GUA ILANGIN JARI LO" kesal Chika sembari mengeluarkan jari tengah nya
"Ga peduli wlee" saat masuk dalam mobil Daniel langsung menjulurkan lidah nya meledek Chika

"Kamu mau pulang sama aku?" Tanya Ardan baik baik
"Boleh."
"Chi Mon mau pulang sama Ardan dulu ya dadah," pamit nya

"VANO!"
"Kaget sialan. NAPA LO, KALO MANGGIL ORANG JANGAN GITU!"
"Yang sopan dikit apa."
"Gua pulang sama lo cepet." tanpa ba bi bu Chika langsung lompat ke motor Vano

"Terus gua pulang sama sapa bang?"
"Sama gua lah anjay"
"Lah iya yaudah yuk"

(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

"CHIKAAAAAA!!!!"
"CICAK!"
"NIAAAAA," teriak Daniel yang ada di depan gerbang rumah Chika

"Apa sih anjing berisik!" Chika keluar dengan piyama tidur nya
"Buka gerbang nya dong cantik." Daniel udah senyam senyum aja di depan Chika
"Ga!"
"Dih jutek banget lu, gua sumpahin jodoh lu aki aki."
"Bodo amat shibal." Chika mengeluarkan jari tengah nya lalu pergi begitu saja meninggalkan Daniel yang masih di depan gerbang

"DIH JAHAT BANGET, HEH BUKAIN DULU, NANTI KALO GUA DI CULIK OM OM GIMANA?!?! " Chika ga perduli dan terus jalan masuk ke dalam rumah, walaupun sebenarnya dia lagi ketawa ngakak
"Dek ayo ikut om." suara berat dari seseorang sambil menutup mata Daniel

"BUNDAAA!!"
"Bangsat anak Yudha." Vano sama Rafa udah ngakak ga ketolong
"Aduh... Aduh ga kuat gua co" ucap Rafa yang ketawa sambil memukul mukul kembaran nya
"BUNDAAA!!!" Vano memperagakan ulang apa yang Daniel lakukan tadi
"Sialan lo tadi gua ga selebay itu ya sat."

"Capek gua fa..."
"Yah dikit lagi dapet kabar kalo Vano mati gegara ketawa" ucap Farel
"Lagian gua capek bet anjing"

"Bodo amat fak buat lu semua" Daniel jalan ke arah Ardan sambil menghentakan langkah nya
"Ardan mereka nya jahat" cowo berpenampilan garang itu melipat tangan nya di dada, dan jangan lupakan mulut nya yang sudah membulat
"Ngapa ngadu ke gua anying" Ardan rasanya jijik melihat Daniel yang sok imut itu
"Ish Ardan sama aja"

"Pundung dah pundung," ucap Rafa yang melihat Daniel jongkok di bawah
"Bodo amat!"
"Udah lah co tinggal aja dia mah" Vano udah ancang ancang mau lari sama Rafa

Satu

Dua

Tiga

"SIALAN LO TUNGGUIN GUA" teriak Daniel yang langsung mengejar kedua sahabat nya itu
"Dan gua rasa cuma kita yang waras" ucap Farel sambil bersandar di pagar Chika dan Ardan hanya mengangguk meng iyakan ucapan Farel

"Btw dan momon mana?"
"Kejebak macet katanya" Ardan nunjukin chat nya dengan Monica
"Kan kata gua juga jangan naik ojol, tau gitu tadi di jemput aja"
"Udah lah udah terlanjur juga"
"Hmm"

"Eh si Nia udah keluar?" tanya Daniel
"Belum," jawab Farel
"Anj emang si Nia, gua dari tadi di sini cuma ga boleh masuk anjrit," kesalnya
"Lu doang kali Niel." Vano menempeleng kepala Daniel
"Mana Rafa?" tanya Ardan
"Tuh udah tewas," jawab Vano santai

Sontak semuanya langsung melihat ke arah Rafa dan benar saja Rafa udah tergeletak di aspal

"Anjir adek gua, kalo dia tewas bisa mati gua di tangan bapak gua." Farel dengan cepat lari ke arah Rafa lalu menggendong nya
"Bang nanti kalo gua udah tewas beneran, semua lego gua jangan di buang yak bang"
"Katanya tewas lu?"
"Iya bang baru tewas belum mati"
"Sialan" tanpa pikir panjang Farel langsung melepaskan gendongan nya

"Bang..."
"AHAHHAHA MAMPUS,"
Ketawa Daniel puas
Ardan cuma geleng geleng aja liat kelakuan semua temen nya

(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

"Ngapain si lo semua tiap hari maen ke rumah gua" Chika datang dengan baju santai udah ganti dia
"Berisik tau ga," lanjutnya
"Yaelah ka, biar rumah lo ga sepi sepi amay," ucap Rafa
"Seterah, mana momon?"
"Masih terjebak macet, tapi dikit lagi sampe katanya," jelas Ardan

"Ka bagi air apa aus banget ini gua"
"Ambil sendiri anak Bunda"
"Okeee." Daniel langsung lari ke arah kulkas yang tidak jauh dari situ
"EH SURUH SIAPA AMBIL JUS?!?!"
"Suruh gua" Chika nengok ke sumber suara dan melihat Vano yang lagi cengar cengir

"Engga engga ambil yang lain itu buat gua sama momon." Chika jalan ke arah Daniel dan merebut jus itu dengan kasar
"Yaudah si mba sabar." Daniel balik lagi ke arah kulkas dan mengambil Coca cola

"Ga ada makanan apa ka?" tanya Rafa
"Ngelunjak anying"
"Dek ambil makanan di motor, lupa gua kalo bawa ayam," perintah Farel
"Oke siap" Rafa yang lagi tiduran langsung bangun secepat kilat untuk ambil makanan

"Sekalian dek kalo ada momon suruh masuk"
"GUA BUKAN ADEK LO VANO!" teriak Rafa dari luar
"Wkwkwk kocak bet adek lu Rel" Farel cuma terkekeh

(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

"Ayam datang" Rafa datang di ikuti Monica di belakang nya
"Mon kok lama?" tanya Chika
"Gimana ga lama, dia di luar main sama kucing," ucap Rafa
"Ih kucing nya warna apa?" tanya Daniel lembut

"Warna oren," jawab Monica antusias
"Hati hati yah soalnya kucing modelan itu kucing brutal." Daniel mengusap lembut surai Monica
"Nih makan ayam nya." pria ber lesung pipi itu tersenyum manis ke arah gadis polos itu

"Loh apa?" tanya Daniel bingung karna semuanya melihat ke arah nya dengan tatapan tajam
"NGALUS LO BUAYA," teriak semua yang ada di situ termasuk Ardan
"Ehehehh" Daniel cuma nyengir kuda

to Be continued 🍒

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang