Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak ada yang sulit di dunia ini, kecuali ketakutan pada diri sendiri."
Emery lorelei fioleta nama ibu mertuanya yang kini menatap sinis kearah nya
"Lebih baik kita kurung mereka digudang saja" Celetuk emery
Mendengar usulan dari mamanya stepan langsung menyeret paksa tika menuju ke gudang dengan emery yang juga menyeret cyza layaknya sampah, amina tetap menyeretnya walaupun cyza sering mengaduh kesakitan.
"Sekarang kamu tidur disini aku tidak peduli lagi denganmu dasar wanita sialan" Ucap stepan lalu mendorong tika masuk ke gudang.
"Mas aku bukan orang yang seperti itu, aku telah di fitnah mas seharusnya kamu percaya sama aku bukannya seperti ini" Sahut tika dengan air mata yang terjun bebas membasahi wajahnya yang pucat.
"Difitnah apanya, banyak yang bilang sama saya kalau kamu itu sering bertemu dengan laki-laki lain" Sela emery "Saya juga tidak sudi punya cucu dari rahim wanita seperti kamu" Lanjutnya.
Setelah itu amina dan stepan keluar dari gudang dan menguncinya, suara teriakan tika dan cyza tidak mereka dengarkan padahal tika kini sedang hamil tua.
Keesokan harinya saat sedang menyiram tanaman dihalaman belakang amina mendengar suara gaduh dari dalam gudang.
Brak brak brak
"Siapapun tolongin ibu cyza, ibu kesakitan buka buka pintunya hiks" Suara is akan kecil cyza tangan yang kecil terus berusaha menggedor-gedor pintu berharap ada orng yang membukanya