"Biarkan air matamu mengalir, biarkan air matamu membasahi jiwamu"
Saat tk ada juga foto mereka bertiga, dia memandang semua foto sambil tersenyum tipis.
Dia melihat ibunya yang sekarang tertidur dengan pulas, mengingat kejadian saat ayah tirinya dengan tega melemparkan gelas itu, membuat hatinya sakit.
Ibunya yang selalu tersenyum dan bersikap lemah lembut kenapa harus menerima semua ini.
"Terimakasih sudah menjadi ibu yang hebat, membesarkan ku membutuhkan banyak kesabaran dan terimakasih untuk segalanya telah kau lakukan dan berikan padaku"
Suara lirih cyza"Yang paling ibu harapkan untuk putri kecil ibu adalah supaya ia bisa melambung tinggi di langit nya sendiri, dimanapun itu"
Sahut ibunya yang kini tersenyum padanya.Cyza tersentak ia pikir ibunya telah tidur ternyata belum.
"Putri kecil ibu sekarang sudah besar maafkan ibu ya yang terus merepotkan mu"
Ucap tika sambil terisak"Cyza ga pernah ngerasa kalau ibu ngerepotin"
Sahut cyza lalu memeluk ibunya"Terimakasih ya sekarang kamu tidur ini sudah malam pasti kamu lelah"
Cyza hanya mengangguk kan kepala, dan menyempatkan diri mencium kening ibunya lalu pergi ke kamarnya.
Di dalam kamar cyza membaringkan tubuhnya, sambil mendengarkan musik.
"Hanya karena aku cukup kuat menangani rasa sakit, bukan berarti aku pantas mendapatkan nya"
Diruangan yang sangat gelap, tidak ada penerangan sedikit pun tiba-tiba di depannya berdiri laki-laki berjubah, tangannya mengusap seurai rambutnya dan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is my life
Random"Jika itu dirimu bagaimana kau menghadapi nya? Cyzarine ksenia alyona