"Badump?!"

151 28 5
                                    

" ... Junhui gēgē ... hhh ... cukup ...."

Cuaca pagi ini sangat cerah, secerah harapan Minghao untuk mengalahkan Junfei di latihan mereka yang kesekian kalinya. Berkat pertemuan mereka di kedai Xu dan deklarasi Minghao untuk menjadikan Junfei sebagai bawahan, mereka telah menjalani ribuan sesi sparing di halaman depan kediaman Guru Zu.

Keringat membasahi tubuh keduanya, dan Junfei menyimpulkan cengiran lebarnya seperti biasa.

"Sepertinya tahun ini pun aku tidak ditakdirkan jadi bawahan," ledeknya.

Xu Minghao yang berbaring di tanah karena kelelahan cuma bisa memutar bola mata. Pedang kayu di tangannya sudah terdampar di bebatuan.

"Tidakkah kau punya sedikit kebaikan untuk mengalah sedikit, ? Setidaknya berikan aku kesempatan untuk berlagak seperti atasan."

Junfei terkekeh. "Berlatihlah lebih giat, xiao xiōngdì."

Mendengar geraman keluar dari mulut Minghao, Jun melemparkan tawa kecil.

Ajaibnya sebuah takdir, Dewa seolah menjodohkan keduanya sebagai sahabat karib, nyaris sudah seperti saudara kandung. Mengingat Junfei tidak memiliki adik, kehadiran Minghao membuat hari-harinya semakin berwarna. Dia sudah tidak lagi berada pada masa rehabilitasi, dan sudah resmi kembali ke perguruan. Namun karena dia menemukan teman spesial, anak ini kerap bolak-balik ke kediaman Guru Zu untuk menghabiskan waktu dengan Minghao.

Guru Zu untungnya tidak menjadikan hal itu sebagai masalah. Terlepas dari menyembunyikan identitas aslinya dari keluarga Xu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Junfei mengambil nama Junhui, yang dia lontarkan secara grogi ketika Xu Minghao di masa lalu menembaknya dengan banyak pertanyaan. Dan Junfei tidak pintar berbohong! Jadi nama yang dia karang kurang lebih hampir mirip pengucapannya dengan nama aslinya. Tak ada yang curiga untungnya.

", apakah kau mau ke rumahku? Akhir-akhir ini kau jarang di rumah dan Guru Zu bilang kau sibuk. Aku tidak akan tanya-tanya kau sibuk apa, paling juga hal tidak penting. Tapi setidaknya mampir."

Xu Minghao sekarang berusia 12 tahun. Dia tumbuh dari anak gempal yang congkak menjadi pemuda yang lincah dan ambisius. Di masa depan, Minghao sudah pasti memiliki posisi yang baik di dunia militer, atau di pemerintahan, atau barangkali terkenal di lingkungannya.

Berbekal ketangkasan dan ambisi yang kuat, mencapai level tinggi dalam dunia bela diri bukan hal yang sulit baginya. Belum jika ditambahkan dengan wajah yang rupawan. Xu Minghao bakal jadi pemuda yang dielu-elukan para calon mertua. Meski tak dapat dipungkiri, dia tetap akan melewati berbagai rintangan dalam kehidupannya. Secara, anak ini tumbuh dari keluarga sederhana yang latar belakangnya pun tidak lebih baik dari buruh.

Xu Huanyue, ayah Minghao, lahir dari keluarga petani dan bekerja sebagai tukang angkut barang. Sementara Jiang Lin, istrinya, lahir dari hubungan tidak sah antara pelayan dengan majikannya. Akibatnya, Jiang Lin tidak memiliki kehidupan yang damai pula, dan bekerja sebagai wanita penghibur di masa remajanya. Kekuatan Dewa mempertemukan keduanya dalam kisah romansa yang epik. Setelah menikah, mereka menyisihkan uang untuk membuka kedai kecil yang menjadi sumber utama pendapatan mereka saat ini.

Junfei terlalu sering mendengar kisah tersebut hingga sudah hafal di luar kepala.

Berpeluang besar memperbaiki reputasi keluarga, Xu Minghao bisa dibilang anak emas yang dinanti-nanti. Tentu jika itu yang dia inginkan. Kalaupun Minghao mau melakukan hal lain di luar ekspektasinya, maka Junfei tak punya hak selain mendukung kawannya sepenuh hati.

Barangkali membuka kedoknya selama ini di masa depan. Semoga saja anak itu tidak menaruh dendam dan menghajarnya sampai babak belur.

Berkaitan dengan dirinya sendiri, Junfei akan dilantik sebagai guru seni di bawah pengawasan, menggantikan ayahnya yang masih diasingkan. Agak menyedihkan tentunya. Dulu dia bercita-cita bekerja di bawah ayahnya dan mendapat kenaikan pangkat berdasarkan jerih payahnya. Siapa sangka dia bisa mendapatkan posisi itu saat usianya terbilang masih belia, di bawah 20 tahun, mendahului kakak seperguruannya—Yin Jinghan dan Hong Zhixiu.

The Crown Prince | JunhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang