V-Chap4

8.3K 725 19
                                    

DUGH

"Arghh!!!"

Pistol yang tadi ditodongkan ke kasir melayang dan jatuh kelantai cukup jauh dari para perampok, bahkan perampok yang memagang pistol tadi berteriak keras, karna tangannya ditendang oleh seseorang dengan sangat kencang.

"Bangsat!!, kau anak kecil berani sekali!!" Salah satu rekan perampok tadi langsung menodongkan senjatanya kearah Varrel.

Dorr...Dorr..

"Arghh"

Salah satu perampok yang tadi melepaskan tembakan nya kearah Varrel, dan dengan cepat Varrel menghindari tembakan ke arah samping begitu cepat dan gesit dia langsung menendang perampok tersebut tepat di tengkuk perampok itu. Yang membuatnya seketika pingsan.

Varrel menatap begitu tajam empat perampok yang sekarang mengarahkan pistol mereka kearahnya.

"Merepotkan." Ucap Varrel dengan lirih.

Hal itu tidak luput dari mata pelanggan dan para pelayan disana. Mereka menatap kearah anak dibawah umur itu dengan tatapan tidak percaya. Seorang anak dibawah umur itu sangat berani melawan 5 perampok yang membawa senjata berbahaya. Bahkan tubuh para perampok itu cukup besar untuk seumuran anak itu. Pikir mereka.

"Tembak!" Teriak salah satu perampok itu. Sepertinya dia pemimpin diantara mereka.

Dorr..Dorr...Dorr..Dorr..

"Ck," decakan suara keluar dari mulut Varrel. Ini benar-benar merepotkan baginya.

Dia berlari kearah para perampok itu dengan menghindari semua tembakan yang mengarah padanya.
Bahkan para wanita yang melihat kejadian itu berteriak histeris dan menangis mereka takut jika anak itu tertembak.

"Kyaaa!!, Kau dasar pria bajingan cepat selamatkan Anak itu!!!" Teriak salah satu wanita itu dia sudah menangis. Bahkan dia sempat memukul pria yang ada disampingnya itu dengan tas nya.

Pria yang menjadi sasaran wanita yang disampingnya itu pun menjauh dari wanita itu. Dia juga tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi ada satu yang bisa dia lakukan Menelpon Polisi! dengan cepat dia menelepon polisi.

Pertarungan tidak bisa terhenti sekarang. Varrel yang telah menghindari semua tembakan itu pun langsung menghajar para perampok itu dia juga harus cepat menghindari tembakan yang masih mereka layangkan padanya.

Dikehidupan sebelumnya Rafael adalah salah satu pemuda yang memiliki tingkat tertinggi dalam beladiri, dia sudah mengikuti semua organisasi beladiri sejak Sekolah dasar karna paksaan  dari ayahnya. Bahkan saat masih menjadi murid dia hampir sekarat saat berlatih bela diri.

Bughh..Bughh

Bragh

Dugkk

Krekk

"Dasar bocah sialan!!" Teriak pemimpin perampok itu, dia melihat para rekannya yang sudah terkapar tidak berdaya. Dia tidak jauh berbeda dengan para rekannya hanya saja dia masih mampu untuk bertahan dan melawan Varrel.

Sedangkan Varrel sendiri dia tidak terluka sama sekali. Dia masih berdiri sangat Tegap dan menatap perampok itu dengan datar.

'sudah selesai, hanya tinggal cecunguk satu ini saja' batin Varrel. Sebenarnya dia juga kelelahan. Bahkan kepalanya sudah terasa sangat sakit.

Perampok itu berlari kearah Varrel dengan cepat. Dia hendak memukul wajah Varrel, namun dengan gesit Varrel menangkis pukulan itu dia berbalik dan menyerang bagian tengkuk perampok itu. Yang mengakibatkan perampok tersebut ambruk seketika.

VARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang