V-Chap10

7.4K 624 40
                                    

"Sa..kit" isakan itu keluar dari bibir kecilnya.

Semua orang yang sedari menonton kini menatap horor dua diantara mereka. Rena dan Loran.

"Ehh, Ara aduhh maaf! Kaka ga sengaja!!" Ujar Rena menyesal.

Ia melepaskan cekalannya pada lengan Ara yang kini nampak membekas dan merah. Begitupun dengan Loran.

Entah kenapa mereka berdua merasa bulu kuduk mereka berdiri, merasa terancam.

"Ara sinih bareng Reni" suara dingin namun juga lembut itu keluar dari bibir Reni Anggreana Alexander.

Ara yang masih sedikit terisak hanya mengangguk, lalu duduk di samping Reni yang juga duduk tepat disamping Nathan.

Nathan menatap adik kembarnya yang baru saja datang lalu dengan santainya mengambil cemilan dimeja.

Rena dan Loran, mereka saat ini sedang menundukkan kepalanya karna tatapan Nathan yang kini tertuju pada mereka. Cukup menakutkan bagi mereka.

"Bang Nath, Ara mau Jus Mangga" ujar Ara, sembari menunjuk jus didekat Nathan.

Nathan hanya menggeser jus yang didepannya kearah Reni yang ada disampingnya untuk diberikan pada Ara, tanpa mengeluarkan suara.

"Kalian berdua, minta maaf" Nathan yang kini bersuara, membuat dua biang masalah tadi langsung menegakkan tubuh mereka.

"Ara, kak Rena minta maaf yaa"

"Mn, kak Loran juga minta maaf"

Mereka berdua meminta maaf pada Ara yang kini menatap mereka dengan senyuman, Ara menganggukkan kepalanya pelan.

"Ara maafin tapi kalian harus traktir Ara ice cream!" Ujar Ara dengan riang.

Hal itu membuat mereka berdua langsung mengangguk."Gampang itu!!, nanti Kaka traktir apa pun yang Ara mau" ucap Rena dengan semangat.

Ara yang mendengarnya semakin senang. Ia mulai makan kembali begitupun dengan Reni yang masih tenang memakan cemilan nya, sesekali dirinya akan menyuapi Ara sesuai keinginan anak itu.

Rena dan Loran juga kini melanjutkan makanan mereka yang tertunda tadi. Walau sejujurnya mereka merasa iri karna Reni lebih dekat dengan adik kesayangan mereka.

Jika kalian bertanya tentang umur para gadis itu, mereka seumuran. Darastra dia memang selalu memanggil semua orang dengan Kaka maupun Abang pada orang-orang yang seumuran dengan nya. Entah karna dirinya merasa lebih muda atau kecil? dari mereka. Siapa yang tau?.

Mereka yang berada dikantin masih asik makan sembari bercanda, yaa itu untuk dua gadis dengan tingkah absurd mereka dan juga gadis yang hanya menatap polos dengan sesekali tertawa girang dengan tingkah mereka. Sedang dua orang lagi diantara mereka hanya memilih diam mendengarkan.

Mereka menjadi tontonan para siswa-siswi disana. Sesekali juga tertawa kecil dengan tingkah absurd 2 gadis dari keluarga terpandang itu, begitupun juga beberapa yang merasa gemas dengan tingkah menggemaskan Darastra.

Tiga puluh menit berlalu, waktu pun kini sudah menunjukan pukul 10.45.

Suasana kantin yang awalnya sepi kini telah digantikan dengan suasana yang lebih menyenangkan dengan adanya tiga gadis yang sedang asik bercanda ria.

Hingga akhirnya terdengar suara beberapa langkah kaki dari arah pintu kantin yang menginterupsi mereka semua.

Disana nampak beberapa remaja lelaki dengan wajah tampan tentunya, membuat para siswi disana ingin sekali menjerit melontarkan kalimat pujaan pada mereka.

Mereka yang kini berjalan kearah meja yang diisi Nathan dan saudarinya.

Salah satu diantara mereka yaitu, Dylan Georga Alexander.

VARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang