V-Chap6

8.2K 654 8
                                    

Varrel melihat mereka dari arah tangga, kamarnya memang terletak dilantai 2 paling pojok. Cukup jauh dengan kamar saudara/i nya.

Saat sampai dilantai bawah atensi mereka mengarah ke varrel yang berjalan santai melewati mereka tanpa melirik sekali pun.

"Mau kemana kamu?!" Suara berat dari tuan Alexander yang diarahkan pada Varrel. Namun tak digubris oleh sang empu.

"ALFAREZ!!" Bentakan tersebut tidak menyusutkan nyali Varrel sama sekali.

Dirinya tidak peduli dan tetap berjalan santai kearah pintu keluar. Namun sebelum sampai, dirinya sudah dihadang oleh beberapa Bodyguard.

Varrel menatap mereka dingin. Yang membuat para bodyguard tersebut sedikit kaku karna tatapannya.

"Tangkap anak itu!" Suara Brian menginterupsi mereka untuk menangkap varrel. Dan langsung dilaksanakan oleh mereka.

Para bodyguard tadi mulai berjalan kearah Varrel untuk menangkapnya. Salah satu dari mereka hampir mencekal lengan Varrel. Namun dengan cepat Varrel menghindar.

Bak bermain kucing-kucingan, Varrel terus saja menghindar dan terus menghindar tanpa berniat melawan. Para bodyguard mulai kualahan akibat kelincahan Varrel.

"Apa yang mereka lakukan!?" Geram Brian, saat melihat para bodyguardnya malah seperti bermain-main dengan anaknya!.
Bahkan mereka yang melihat kejadian tersebut pun merasa heran.

Varrel tanpa sadar tersenyum sangat tipis, tidak ada yang menyadarinya. entah kenapa ia merasa senang. Ini seperti dia sedang bermain, cukup menyenangkan menurutnya.

Dia tidak pernah bermain, yaa sejak kecil Varrel a.k.a Rafael tidak penah diizinkan keluar rumah untuk bermain, Bahkan dirinya sampai tidak memiliki teman sama sekali.

Hal itu terus terjadi, varrel yang masih berekspresi dingin dan datar terus menghindari setiap para bodyguard yang hampir memegang tubuhnya. Hingga beberapa saat, salah satu Bodyguard mampu memegang bahu Varrel. Yang mana membuat Varrel menatapnya tajam.

Dan secara spontan, varrel langsung memutar tubuhnya yang membuat bodyguard tersebut kehilangan keseimbangannya. Belum sempat Bodyguard itu menyeimbangkan tubuhnya kembali, Varrel langsung menendang punggungnya dengan sangat keras yang mampu membuat bodyguard tersebut terdorong kearah dua bodyguard lainya yang tepat berada didepanya. Hingga mereka jatuh bersama dengan saling menindih.

Brughh

Ingin rasanya tertawa, yaa jika itu jiwa Varrel asli. Namun ini adalah jiwa Rafael Dwi Pratama. Dirinya yang jarang atau malah tidak pernah sama sekali menunjukkan ekspresi itu.

Varrel menatap mereka remeh, dirinya melirik kearah keluarga Varrel asli. Senyum miring ia tunjukan pada keluarga bajingan tersebut.

"Cari para anjing yang lebih berkualitas" Varrel bersuara dengan rendah, menatap mereka tajam penuh dendam.

Dirinya langsung berbalik dan berjalan keluar dengan cepat. Ia tidak ingin menghabiskan tenaganya hanya untuk meladeni orang-orang yang tidak punya otak seperti mereka.

"Apa yang kalian lakukan!, cepat kejar anak itu sekarang!!" Brian yang melihat anaknya itu berhasil keluar,  seketika marah. Dirinya langsung menyuruh Para bodyguard tadi mengejar Varrel, dan diikuti Beberapa bodyguard lainya juga.

"Anak itu benar-benar!"

•••V•••

Varrel berjalan sangat cepat mengarah pada gerbang mansion Alexander, dirinya menoleh kearah belakang melihat para bodyguard yang berlari kearah nya.

VARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang