Enam belas [16]

3.2K 136 14
                                    


.
.
.
.

Sudah dua hari jeno sakit, tapi tidak kunjung membaik membuat jaemin di landa takut terjadi sesuatu. Jika penyakit demam itu akan berangsur sedikit cepet. jaemin juga rutin memberikan obat untuk jeno.

Seperti saat ini jaemin sedikit panik melihat jeno, semakin lemah bahkan semakin lemas.

"Kak jeno ayo kerumah sakit, aku tidak tega melihat kak jeno seperti ini"

Jeno hanya diam mau berkata sangat sulit, jeno mengangguk,
"T-telpon b-bubu" suaranya seperti hilang.

Tanpa berkata jaemin langsung mengambil ponselnya lalu menelpon taeyong.

"Bubu"

"..."

"Bisa kesini? Aku minta tolong. Kak jeno sakit bubu belum sembuh hiks"

"..."

"Oke bubu"

Ia langsung mematikan ponselnya, lalu menatap wajah pucat milik sang suami. Ya jaemin menangis karna tak tega melihat jeno seperti ini.

Senyum tipis terbit di wajah jeno, entah kenapa ia sangat bersyukur memilki istri seperti jaemin, tak lama taeyong datang bersama jeno dan juga yuta, winwin.

"Astaga jeno kamu kenapa nak"

"Jaemin kenapa jeno bisa seperti ini?" Ucap winwin

"Kak jeno sakit bunda, tapi demamnya tidak turun selama dua hari"

"Jaehyun gendong jeno, bawa kerumah sakit sekarang" titah taeyong

Jaehyun mengangguk dan menggendong tubuh anaknya yang sangat lemas itu. Perjalan kerumah sakit cukup lama.
Sedari tadi jaemin menggenggam tangan jeno, dengan rasa gelisah.

Mereka sudah sampe di rumah sakit, dan langsung membawa jeno. Bahkan jeno sudah tidak sadarkan diri.

"Tolong diluar dulu saya akan periksa pasien dulu"

Mereka menunggu di depan dengan perasaan gelisah, terutama jaemin yang sadari tadi menangis di pelukan winwin.
Sudah lama dokter di dalam belum kunjung keluar membuat mereka tambah gelisah.

"Kenapa lama sekali" keluh taeyong menunggu dokter tak kunjung keluar

"Sabar sayang" ucap jaehyun

Dokter keluar membuat mereka berdiri dan langsung menanyakan tentang kondisi jeno,

"Dokter bagaimana keadaan anak saya"

Dokter menatapa semua orang disitu lalu mengelah nafas pelan,

"Dengan kondisi tuan jeno, ia mengalami penyakit jantung yang cukup parah. Penyakit ini bisa di sebabkan oleh kecapean dan sering meminum kopi pahit" jelasnya

"Oh astaga"

Jaemin sudah pingsan di pelukan winwin, hal itu membuat semua panik.
Lalu dokter berkata untuk membawa keruang periksa.

"Dan juga harus di operasi secepatnya, karna jika tidak maka nyawa taruhannya"

"Operasi secepatnya, dan selamatkan anak saya. Jika tidak Rumah sakit ini akan di tutup" ucap jaehyun mutlak

Membuat bulu kuduk dokter merinding, " tuan saya akan berusaha"

.
.
.
.

"Saya meminta tanda tangan dari pihak istri untuk operasi ini, dan juga orang tuanya"

Mereka bingung karna jaemin dari tadi belum sadar juga dari pingsannya, akhirnya jaehyun angkat bicara.

"Saya akan tanda tangan, dan untuk menantu saya bisakah tunggu dia sadar dulu" ucap jaehyun.

"Maaf tuan ini tidak bisa, harus istrinya juga"

"Saya akan tanda tangan"

Mereka menoleh melihat jaemin yang sudah sadar. Berjalan sedikit pelan karna masih pusing.

"Baiklah mari ikut saya keruang untuk mengambil surat dan anda tanda tanganin"

Mereka mengikuti jalan dokter, jaemin sudah bertanda tangan dengan tubuh sedikit bergetar.

"Sekarang tunggu dia ruang operasi dulu ya"

Beomgyu datang bersama mark dan haechan tak lupa ada chenle
"Bubu" panggil Beomgyu

"Beomgyu"

"Bubu bagaimana keadaan kak jeno" tanyanya sembari duduk disisi jaehyun dan taeyong

"Sekarang lagi di operasi, kita berdoa agar baik baik saja oke"

Beomgyu mengangguk saja, sungchan tidak bisa datang karna lagi di luar negri.
Yuta melihat anaknya dengan pandangan kosong.

Ia memeluk tubuh jaemin
"Semua akan baik baik saja, percaya sama ayah" ucapnya

Jaemin hanya mengangguk dengan tubub bersandar di tubuh yuta,

"Sekarang jaemin makan dulu ya nak, dari tadi kau belum makan"

"Aku belum nafsu" ucapnya lemah

"Kau harus tetap makan, kau mengandung jaemin kau harus isi perut mu dulu" sambung winwin.

Akhirnya jaemin mengiyakan saja, mereka berjalan kearah kantin rumah sakit.

Sekarang hanya tinggal jaehyun dan yuta, di ruang tunggu. Dan ya masih ada di chenle di pangkuan jaehyun.

"Granpa, paman jeno baik baik saja kan" ucap nya menatap jaehyun

Jaehyun tersenyum melihat cucu pertamanya,"paman jeno baik baik saja"

.
.
.
.
.

Hampir satu jam operasi jeno, sudah lama juga mereka menunggu bahkan chenle tidur di pangkuan jaehyun.

Tak lama dokter keluar dari ruang operasi, jaemin langsung maju

"Bagaimana keadaan suami saya, operasinya lancarkan?" Tanya bertubi tubi.

Sang dokter tersenyum
"Operasi tuan jeno lancar, hanya saja tuan jeno belum siuman, mungkin tunggu waktu"

Mereka sungguh senang mendengar perkataan sang dokter, sungguh tuhan sangat baik

"Dan saya akan memindahkan keruang rawat, permisi"

Senyum terbit di wajah mark, ia sangat senang saat adiknya bisa selamat.







Maaf jika kurang suka dengan cerita saya.
Gaje banget cerita nya.
Up sesuai target ya

Jaemin jadi ubi?

Or

Jeno jadi ubi?

Tbc

My Cool Husband Nomin [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang