Dua puluh [20]

2.6K 115 17
                                    

HAPPY READING!!
💐





Jaemin, lelaki itu,Mengepalkan tanganya kuat-kuat ketika melihat sesuatu yang membuatnya kesal dan menahan amarah, berbeda dengan tangannya matanya berkaca-kaca. Namun tak lama suara isakan terdengar jaemin menangis, tangisannya seperti bayi melihat foto jeno dengan seorang wanita, bahkan jeno merangkul wanita itu.

Bibirnya melengkung kebawah, punggung tangan berulang kali mengusap air matanya yang terus jatuh mengalir di kedua pipinya.

"Hiks... kenapa kak jeno jahat sekali h-hiks" isak jaemin lelaki itu menangis hingga sesegukan hanya karna melihat foto jeno itu.

Ya, jaemin menangis di ruang tamu dia dikirim oleh nomor tak di kenal, entah kenapa rasanya sakit sekali, apa karna kehamilannya membuat nya seperti ini.

Clek

Jaemin menoleh ke arah pintu melihat jeno yang baru saja pulang dari kantor,dengan wajah lelah tapi jaemin tidak peduli. Jaemin memasang wajah menyeramkan menatap jeno tajam. Jeno menatap aneh ada apa dengan istrinya belum sempet bertanya sudah disuguhi teriak oleh jaemin.

"DIAM!! JANGAN MENDEKAT AKU MEMBENCI MU KAK JENO"

Jeno memasang wajah terkejutnya, ia mengerjapkan berkali kali sebelum mengelus dadanya sendiri "kau kenapa sayang" ucapan jeno tidak di dengar

"Kak jeno selingkuh!! Kan jangan bohong" tuduh jaemin, jeno sontak membulat matanya mendengar perkataan istrinya.

"Aku tidak selingkuh sayang"

"Pembohong! Aku tidik silingkuh- sedangkan kak jeno foto dengan wanita lain dengan merangkul" jaemin menaruh foto di dada jeno.

Jeno mengerutkan keningnya sebelum akhirnya ia membulatkan matanya, tapi dengan bibirnya tersenyum geli

"Kau cemburu?" Tanya jeno, bodoh jeno bodoh, jaemin mendengar itu menganga tidak percaya.

Jaemin berdiri lalu berjalan mendekati jeno sambil menatap kesal
"Jika aku tidak cemburu mana mungkin aku akan menangis melihat fotomu dengan wanita lain, sialan" desis jaemin tajam

Tatapan jeno yang awalnya santai sekarang menjadi tajam mendengar ucapan terakhir jaemin, sejak kapan istrinya berkatar kasar. Jaemin sedikit takut dengan tatapan jeno! Ingat hanya sedikit

Tangan jeno terulur untuk menghapus jejak air mata jaemin, jaemin menghindar dia masih kesal dengan suaminya itu. "Dia hanya sahabat ku sayang, dia yeji bukankah kau pernah melihatnya bukan"

Jaemin yang mendengar jawaban jeno tidak percaya kenapa jeno sangat santai, oke jaemin akui ia cemburu

"Jaemin sayang, ayolah aku baru pulang dari kantor harusnya kau sambut dengan biasa nya, aku lelah jaemin, jangan sampai emosi ku tidak terkendali lalu memarahimu"

Jaemin menatap jeno datar, ada rasa nyeri di hatinya semakin sakit mendengar ucapan jeno barusan, ini juga bukan kemauannya. Dada mulai tidak beraturan menahan tangisan nya.

Kenapa jeno tidak mengerti dengan dirinya, jaemin bergini juga dengan hormon kehamilanya, " ini juga kemauanya ku juga kak jeno, jika aku tidak mengandung anak mu mungkin aku tidak akan cemburu, dengan foto tadi"

"Jadi kau menyalahkan anak ku di dalam perut mu?" Ucap datar jeno lalu berjalan mendekati jaemin

"B-bukan seperti itu kak-"

"Secara tidak langsung kau menyalahkan anak kita kan?" Ucap jeno.

Jaemin memejamakan matanya sejenak sebelum membukanya kembali ia, membalas tatapan jeno
"Oke! Aku minta maaf kak mungkin di sini aku salah aku minta maaf dengan perkataan ku, yang sudah salah di artikan oleh kak jeno... maafkan aku" jaemin menunduk agar air matanya tidak jatuh di depan nya

"Jika kak jeno makan sudah aku siapakan, aku ke kamar dulu permisi" ucapnya lalu menaikan tangga

Dapat jeno lihat bahu sang istrinya bergetar, jaemin menangis lagi. Ia mengelah nafas pelan lalu menyusul jaemin ke kamar

...

Pintu kamar terbuka bisa jeno lihat,jaemin menangis dengan keadaan tidur menghadap kebelakang, suara isakan jaemin terdengar cukup keras. Jaemin tidak tau bahwa jeno telah masuk ke kamarnya.

Jeno pun melepaskan jasnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sungguh lelah hari ini apalagi setelah pulang kerja dapat melihat jaemin marah.

Tidak butuh waktu lama jeno sudah selesai dari kamar mandi, ia melihat jaemin tidak ada di kasur.

"Jaemin"

"..."

"Jung jaemin"

"..."

Sudah habis kesabaran jeno tanpa pikir panjang ia pergi keluar kamar melihat dapur, dia sana tidak ada juga.

"Balkon" bantinya

Jeno lari kembali ke kamar mengecek balkon, ya jaemin di balkon dengan keadaan tidur. Jeno menggendong tubuh jaemin untuk tidur di kamar.

Menaruh pelan tubuh itu ia baringkan di kasur, tanpak jaemin terusik dalam tidurnya.
Perlahan kedua mata itu terbuka, ia mengucek matanya. "Kak jeno"

"Hm"

"Kak jeno sudah makan?" Tanyanya kembali duduk

"Sudah, aku sudah makan sekarang ayo tidur kau juga butuh istirahat" jawabnya merebahkan tubuhnya di samping sang istri

Jeno memeluk jaemin dengan erat "aku minta maaf nana maaf sudah membuat mu menangis" jeno menatap jaemin lalu mengecup kening jaemin.

Jaemin tersenyum lalu mengangguk dan membalas pelukan jeno











Lanjut or unpublis?

Happy end or sad end

Pilihan ada di kalian semua

Lebih suka jaemin tegas atau jaemin lugu?












Tbc

My Cool Husband Nomin [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang