Tiga Puluh [30]

1.6K 71 2
                                    





Happy Reading




Jaemin menatap jeno dan kembali menangis ia merasakan sakit di kaki kanan nya dan kenapa tidak bisa bergerak pikirnya, jeno yang tau apa maksud jaemin pun bermaksud untuk memberitahukan dengan perlahan

"Kak jeno kenapa kaki nana susah di gerakan... hiks" ucap jaemin dengan tangisan nya

Dengan pelan jeno membawa jaemin kepelukannya "nana sayang dengar kan aku, kaki nana patah sebelah kanan karna tembakan tadi" ujar jeno sambil mengelus pucuk rambutnya

Tangisan jaemin semakin besar dia tidak percaya dengan  kenyataan ini, bagaimana dengan anaknya kaki nya patah bahkan anak masih kecil ia tidak mau menyusahkan semua orang

"Nana diam dulu oke dengar aku bicara dulu"

Jaemin meredakan tangisannya lalu melihat jeno dalam "kamu bisa sembuh sayang kakimu hanya patah aku yakin nana bisa sembuh"

Sang empuk hanya bisa mengangguk saja, dia menatap ke arah lain melihat tidak ada anaknya jisung. jeno yang tau arahan tatapan jaemin kembali berrsuara

"Jisung aku titipkan ke bubu dan yang lain jisung juga butuh istirahat kan"

Kepala itu kembali mengangguk saja "kak jeno aku lapar" lirih nya pelan dengan kepala tertunduk

pendengaran jeno sangat tajam ia masih bisa mendengarkan apa perkataan jaemin. Ia tersenyum lalu keluar untuk membeli makanan untuk jaemin.

Jaemin melihat jeno  keluar merasa bersalah karna tidak becus dalam menjaga anaknya dia bahkan sempat melihat jisung terluka di wajahnya tadi

"Kaki kanan ku patah" jaemin tertawa miris

"Pasti kak jeno sudah tidak menyukai ku, kaki ku patah untuk berjalan saja tidak bisa aku menyusahkan kak jeno lagi, sekarang aku hanya bisa berbaring di sini pasti dirumah hanya berbaring di kamar dan menyuruh kak jeno terus"


"Aku selalu menyusahkan orang, kak jeno juga akan lelah jika mengurus jisung dan aku" lirihnya dengan  menunduk kan kepalanya


"Pasti aku pembawa sial dalam hidup kak jeno, aku sekarang susah berjalan hanya bisa berbaring"


"Siapa bilang" suara dingin tatapan tajam setajam elang

Sedangkan jaemin gelagapan dengan cepat ia menggeleng kepalanya dengan cepat.
"T-tidak ada kak jeno membeli apa" ia mengalihkan pembicaraannya

Tangannya di dalam selimut itu menjadi kepalan yang erat dia takut jika jeno mendengarka nya perkataan nya

"Aku mendengarkan semua tak perlu berbohong" jeno menaruh makanannya di meja untuk menyiapakan jaemin

"Maaf"





....



jeno menyuapkan bubur kepada sang istri nya entah kenapa jaemin selalu mengalihkan pandangan saat tatapan mereka bertemu, bahkan film di depanya tidak jaemin lihat


Perutnya terasa kenyang ia menolak suapan jeno
"Ini yang terakhir jaemin" ucapnya melihat jaemin menolak

ia menggeleng pelan "aku sudah kenyang kak" jawabnya pelan juga


Jeno mengelah nafas lalu mengambil minum untuk jaemin dan membereskan semuanya, jaemin sedikit menggeser tubuhnya ia yakin pasti jeno akan menaikan tempat tidurnya, tempat jaemin memang sedikit luas bisa untuk dua orang

Entah kenapa jaemin merasa gugup tangan nya masih terkepal kuat di bawah sana, perasaan takut itu selalu datang


Ya jaemin selalu gugup dan takut jika berdekatan dengan jeno dia juga berpikir yang aneh aneh, jeno baring di sebelah jaemin ia sudah menaikan tubuh nya di bankar

Jeno menatap jaemin yang masih menunduk ingin sekali ia bertanya kepada jaemin
"Sayang" panggil jeno


"Iya" jawab jaemin pelan


"Ada apa hm kenapa kamu selalu menunduk apa kau takut denganku?" Tanya nya


anggukan itu menjawabnya jeno kaget ternyata istrinya masih saja takut dengan nya apa dia sangat menyeramkan saat marah



Jeno mengelah nafas pelang tanganya mengambil tangan milik sang istri, lalu menaruh ke dada nya



"Dengarkan aku, aku berburuk sangka denganmu dan mengakibatkan semua ini terjadi, jangan khawatir karina sudah ku penjara seumur hidup"



Jaemin menatap dengan mata indahnya ia tersenyum mendengar apa perkataan suami nya, mereka saling menatap satu sama lain, seperti dunia nya sendiri  kepala jaemin semakin mendekat. Jeno juga sama dengan nya hingga ciuman itu bertemu



Saling melumat satu sama lain, tanpa sadar posisi nya mereka terganti, jaemin sudah di bawah dengan tangan memeluk leher jeno, jeno sudah berada di atas jaemin.


Ciuman itu cukup lama terjadi karna jaemin merasakan kehabisan nafas pun menepuk jeno pelan, jeno yang sadar pun langsung melepas ciuman itu terlihat jaemin terengah engah dengan nafas memburu.


Ciuman itu berakhir tapi tidak dengan tangan jeno, tangan nya melusup baju yang jaemin kenakan, memainkan puting nya


"Ahh nghh"


Desahan jaemin terdengar di penjuru ruangan, jeno kembalu mencium bibir pink istrinya.


"Bolehkah?" Tanya jeno


Dengan pelan jaemin mengangguk kepalanya
"Tapi pelan ya kak, kaki ku masih sakit" ujarnya



Jeno mengangguk dia akan pelan pelan saja



"Akhh...sakithhh...pelanhhh kakh jenohh ahh"



Biarkan mereka yang merasa sensasi itu kita diam saja oke













Kasian bnget sma jaemin baru bngun dri koma udh di aja bikin anak.


Satu chapter lgi end😍

My Cool Husband Nomin [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang