Dua Puluh Sembilan [29]

1.6K 76 1
                                    


Happy Reading




"Jeno kau kesini untuk menyelamatkan diri ku kan?" Tanya karina berbinar



Yuta dan jaehyun hanya menatap datar orang di depan nya, berbeda dengan jeno yang menatap dengan tajam seperti singa yang kelaparan, dia harus melesaikan masalah ini.


"Untuk apa kau melakukan ini?" Jeno masih dengan suara datar nya



"Kau bertanya, tentu saja karna aku mencintai mu jeno"



Mendengar itu ia tertawa pelan "kau mencintai ku? Kau juga mencelakan istri ku"



"Aku tak suka kau menikah dengan nya" teriak karina


"Lalu apa hubungannya dengan mu? Apa kita menjalin hubungan? Tidak kan"


"Pak penjara wanita ini seumur hidup" ucap jeno menekan kalimat akhirnya


Jaehyun tentu terkejut mendengar perkataan anaknya, tapi jika itu terbaik maka ia mendukunganya. Tak jauh dari sana yuta tersenyum miring melihat menantunya bertindak seperti ini


"Apa-apaan aku gak mau, tolong maafkan aku jeno" mohon karina


"Tidak akan pernah sekarang ikuti mereka dan selamat tinggal" ucap nya lalu pergi dari sana



Sekarang tujuan nya rumah sakit dia sangat khawatir kepada istri dan anak nya, pikiran nya campur aduk rasa bersalah di hati nya




"Haechan makasih sudah mau mendonorkan darah kepada jaemin" winwin memeluk haechan


"Tidak apa apa aunty jaemin juga sudah jadi ipar ku, darah ku juga sama dengan darah nya"

"Ayo kita melihat keadaan jisung aku cukup khawatir juga" taeyong berdiri dan pergi di ikuti oleh haechan dan yang lain


Mereka tak sanggup melihat luka di wajah jisung, taeyong berjalan mendekati nya dan menggendong bayi yang belum segenap satu tahun itu



"Malang sekali hidup mu nak" gumam taeyong sambil mengelus pipi nya yang terluka dengan pelan.



jeno sudah sampai ke rumah sakit melihat yang bubu menggendong anak nya, ia juga cukup khawatir dengan anak nya


"Bubu" panggil nya pelan



"Oh jeno, sudah selesai masalah nya?" tanya taeyong penasaran





Jeno mengangguk sebagai jawaban tangannya merentang agar bisa menggendong sang anak, taeyong yang paham pun memberikan



"Bu bagaimana keadaan jaemin apa operasi nya sudah selesai?"




"Dokter belum keluar tunggulah jaemin pasti selamat" ucap nya, Semua orang hanya mengangguk pelan dan duduk  untuk menunggu jaemin



.....




Sudah satu jam jaemin di dalam ruangan operasi tapi kenapa lama sekali, bahkan waktu sudah malam sudah hampir pagi

Semua keluarganya pulang hanya jeno masih menunggu di sendirian, jisung juga di bawa oleh taeyong.

Pintu terbuka dokter keluar dengan seorang suster di belakang nya

Dengan cepat ia berdiri

"Dok apa operasi nya lancar, bagaimana keadaannya semua baik baik saja kan?" tanya jeno tak sabaran melihat dokter hanya diam saja


"Syukurlah semua baik baik saja operasi nya lancar sekarang hanya pemulihaan saja dan pasien masih pingsan karna obat bius, pasien akan kita pindah kan ke ruang inap, dan satu lagi tulang kakinya retak cukup parah mungkin akan lama jalan normal nya" jelas dokter panjang lebar


Sedangkan jeno tidak bisa menahan senyum nya ia berterimakasih kepada tuhan sudah menolong nya

"Boleh kah saya melihat istri saya"

"Tunggu pasien di pindahkan ke ruang inap tuan boleh melihat nya, kalau begitu saya permisi"


Tak lupa iya memberitahukan ke keluarga dirumah untuk keadaan jaemin,



Yang di rumah nya senang dan bersyukur dengan jaemin yang baik baik saja, mereka berterimakasih kepada tuhan, jeno masuk ke dalam ruangan jaemin melihat mata indah itu tertutup, bibir pucat, dan berbaring lemah



Tanganya terangkat untuk mengelus pucuk kepala jaemin  lalu mengecup kening nya pelan

"Sayang tolong maafkan aku, aku gagal menjaga mu dan anak kita seharusnya tidak akan kejadian seperti ini. Tolong bangun jaemin aku mencintaimu"


"Aku tau aku salah aku minta maaf tolong jangan pergi nana, nana kau tidak salah yang salah aku disini"

"Sekali lagi aku minta maaf aku bodoh aku lebih pentingkan ego ku" ucapnya lagi dengan terisak pelan


"Pasti pipi mu sakit ya maaf aku telah menampar mu karna emosi ku yang tidak bisa terkontrol"


Jeno menunduk dia menangis karna dirinya semua terjadi dengab erat ia menggenggam tangan yang lemas itu, dia menangis dalam diam



Tanpa jeno tahu air mata mengalir dari mata jaemin tanpa ia sadari, yang ternyata tertutup oleh selang oksigen. Entah jaemin dengar atau tidak tapi air matanya keluar menetes.





Jam menunjukan pukul 07:00 pagi iris mata terbuka perlahan ia menatap sekeliling kenapa beda, kenapa ada obat obatan


Ia menoleh kesamping disana melihat jeno tidur di sofa tidak nyaman, jaemin baru sadar jika dirinya di rumah sakit

"Awh ish" ringisnya sangat menggerakan kaki kanan nya jeno yang mendengar suara ringisan ia membuka mata nya


"Jaemin kau sudah sadar sayang"


















Aku sebagai author meminta maaf jika banyak adegan yang di skip pasti klian bca nya aneh, dan satu lagi jngn terlalu ekspektasi dengan ending nya😁🙏



Oh ya ayo baca cerita baru ku yang judulnya. I'm Sorry jaeyong

Jngn lupa voment ya




Tbc

My Cool Husband Nomin [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang