Dua Puluh Enam [26]

1.6K 100 7
                                    


Ehh tapi bohong🤪




Happy Reading 💐





Hubungan antara jeno dan jaemin sedikit renggang setelah kejadian kemarin malam, mereka berdebat sangat besar bahkan tanpa sengaja jeno menampar pipi jaemin cukup keras hingga menibulkan kemerahan, mereka tidur terpisah.




Saat ini jaemin sedang termenung di kamarnya tatapan kosong, air mata terus mengalir. Ia menitipkan jisung ke bibi yoona agar menjaga ya, ia ingin sendiri. Jaemin berdiri menatap dirinya di cermin mengelus pipinya yang kemerahan




Ia tersenyum miris suaminya lebih percaya dengan orang asing daripada dengan istrinya sendiri, wajah nya sedikit pucat. Jaemin keluar kamar dia sangat lapar.




Entah apa yang tuhan rencanakan ia bertemu dengan jeno menggunakan jas yang akan berangkat kerja. Jaemin menunduk tak berani melihat mata setajam elang itu.




Sifat jeno kembali seperti dulu cuek dan dingin, membuat jaemin kembali tersiksa kenapa cobaan selalu datang untuknya, jeno menatap jaemin sedari tadi menunduk ada rasa bersalah di hati nya, tapi egonya lebih besar.



Mereka makan berdua tanpa ada suara bicara hening hanya sendok yang berbunyi.



Jeno selesai makan langsung beranjak dari duduk lalu mengelus surai rambut jaemin, entah dari mana ia berani melakukan itu.



Sedangkan jaemin hanya mematung melihat nya tadi, tapi ia tersenyum tipis.




"Jangan berharap lebih jaemin"
batinya




Jaemin tidak mau percaya diri, mungkin saja tadi jeno hanya kasihan padanya



"Maaf nyonya jisung tidak berhenti menangis, dia lapar" jaemin melihat jisung menangis di gendongan bibi yoona



"Baiklah kau bisa kembali bekerja jisung akan aku urus" ucap nya




Bibi yoona menangguk dan membukung lalu pergi, jaemin menatap wajah jisung sangat mirip dengan jeno.




"Kau lapar?" Tanya menatap jisung, bayi itu tak menjawab ia tersenyum




....




Jeno tidak fokus dengan pekerjaan nya kejadian kemarin masing teringat di otak nya, ia menatap tangan penuh rasa menyesal



"Kenapa kau menamparnya" gumam nya sendiri



"Aku akan mencari bukti siapa dalang dari semua ini" ucapnya dengan mata berkilat merah



Dia kembali fokus dengan laptopnya dan menelpon jake



"Jake cari dalang dari semua ini" ucap tanpa mengalihkan pandangan nya dari laptop



"Baik tuan" ia membukuk lalu pergi  dan tersenyum miring



....



Di sisi lain seorang wanita tertawa kencang melihat berita tentang hubungan jaemin dan jeno, bibir terangkat



"Jeno keluarga kecil mu akan hancur berkeping keping"




Karina, wanita itu karina
"Jaemin kau tak akan pernah bahagia dalam hidup mu"




"Bagaimana aku menculik nya agar jadi taruhan" ide nya sangat cerdik



....




Jaemin terkikik geli melihat anak nya yang lucu ini ingin rasanya ia memakan anak nya.
Ia berdiri untuk mengambil susu milik anaknya.




"Buna" ulang jaemin saat mengajarkan anaknya




"Bu-la" ucapnya sambil tepuk tangan




"BUNA" ulang nya lagi dengan pelan



"Buna" cobanya sekali lagi




"Good job jisung" ia bahagia anak nya lancar dalam mengatakan nya.





Tiba tiba bunyi bel rumah terdengar, ia melihat siapa yang datang. Ia juga masih menggendong jisung



Ia melihat siapa yang datang tapi saat di buka kosong tidak ada orang sama sekali, mungkin orang iseng pikir  jaemin.




Tapi belum ada satu langkah mulut jaemin di tutup kain putih, ia pandangan nya buram. Sedangkan jisung sudah pingsan karna pukulan cukup keras di kepalanya.



Bibi yoona melihat itu berteriak meminta tolong, tapi orang tersebut menembak bibi yoona hingga terjatuh.



"Good bawa dia kesini" ucap seorang di sebrang sana.




Jaemin merasakan air di wajah nya mata perlahan terbuka, ia menatap sekeliling nya dengan kumuh.



"Hai jaemin kita bertemu kembali" ucap nya penuh kebencian




"Karina"




"kau ingat ternyata, apa kau suka dengan hadiah yang ku berikan"



"A-apa yang kau lakukan di mana anak ku"




Karina mendekat dan mencengkeram pipi jaemin dengan erat, membuat yang empu meringis




"Anak mu?, anak sialan"




Karina memanggil anak buah untuk membawa anak jaemin untuk kesini, jaemin membolak mata nya melihat anak nya penuh luka




"Apa yang lakukan pada anak ku sialan" teriak jaemin




Sedangkan karina Tersenyum penuh kemenangkan, "bagaimana anak mu aku bunuh saat ini juga"




"Tidak kumohon jangan, kau mau apa akan aku berikan pada mu"




"Termasuk jeno berikan pada ku sekarang juga"




Jaemin menatap karina tak percaya, ia berubah seperti ini karna jeno?




"Apa maksud mu karina, aku tak akan memberikan jeno untuk mu"




"Kau tau jaemin aku menyukai jeno sudah sejak lama, tapi kenapa kau yang mendepatkan nya" ucap karina menatap tajam jaemin




Jaemin membalas tatapan itu ia tak pernah takut pada karina, walapun mereka sahabat nya




"Karina kau melupakan janji persahabatan kita?, kita pernah berjanji untuk saling mengerti satu sama lain"





Karina berdecih "kau bukan sahabat ku lagi"
















Gimana konflik? Garing? Sorry aku gk bisa bikin konflik
Typo tandain

Maaf kemarin cuma prank aja
Aku bkl tamatin kok😁








Tbc

My Cool Husband Nomin [END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang