Dream 4#

618 51 2
                                    

***

Matahari sudah hampir terbenam tapi tidak ada satu pun dari mereka yang membuka matanya, bahkan saat hari sudah malam di tempat itu.
Tidak ada yang kunjung sadar juga.

"Mereka tidak bangun-bangun. Apa mereka baik-baik saja?" Jisung.

Jisung sudah mulai khawatir karena mereka tidak kunjung bangun juga dari tidur panjang mereka.

"Aku juga khawatir, tapi apa yang bisa kita lakukan?" Jeno

"Kita akan membawa mereka pergi besok pagi, jika luka mereka benar-benar parah. Mereka harus segera mendapatkan perawatan." Jaemin

"Hyung benar, menunggu saja tidak akan membantu mereka.."

"Kalo begitu, kita harus tidur untuk mengumpulkan tenaga kita untuk besok. Jika mereka tidak bangun besok.. Ini akan menjadi perjalanan yang berat." Jeno

"Ayo tidur.." jaemin

Selama mereka bertiga terjebak bersama Jaemin di sana, Jeno dan Jisung belum pernah lagi melihat tingkah Jaemin yang tidak masuk akal,
Dia bersikap layaknya orang dewasa yang mengatasi banyak masalah sampai dapat menuntun mereka bertiga untuk bertemu dengan tiga member lainnya.

Meskipun keadaan mereka sangat buruk tapi Jaemin masih berhasil menemukan mereka.
Sungguh sangat langka menemukan keadaan di mana Jaemin sungguh berprilaku serius
Ini momen langka yang harua mereka perhatikan dengan baik karena Jaemin sedang menunjukan sayapnya yang indah dan juga lebar pada dunia.

>

Mereka seperti biasa bangun di pagi hari setelah mendengar kicauan burung yang terus bersiul di telinga mereka. Pagi ini juga begitu cerah dan menyegarkan untuk mereka bertiga
Sementara 3 lainnya benar-benar tertidur sangat nyenyak di atas tanah yang dingin.

Jisung membuka matanya untuk melihat sekitar dan berakhir memandang orang-orang yang masih tergeletak tanpa bergerak.

"Mereka masih belum bangun.. Hyung.." Lirih Jisung yang mengkhawatirkan Haechan,Renjun dan Chenle.

"Haah.. Ayo gendong mereka untuk pergi dari sini." Jaemin

Jeno mengangguk, tubuhnya dengan otomatis pergi menuju tubuh Haechan.
Ketika dia menunduk untuk mengangkat Haechan, mata Haechan terbuka dengan tiba-tiba membuat Jeno kaget dan bereaksi sampai menakuti Haechan yang terbaring di bawahnya.

Haechan menendang Jeno sampai dia terjungkal dan berguling 2 putaran setelah Haechan menendangnya.

Di posisi Haechan, dia begitu terkejut merasakan seseorang telah menyentuhnya, meskipun matanya terbuka lebar, Dia tidak tahu kenapa penglihatannya menjadi tidak jelas setelah dia membuka matanya.
Pemandangan di mata Haechan begitu buram dan telinganya juga berdenging tanpa sebab apa pun..

Haechan tidak mengeluarkan suara apa pun dia hanya merapatkan bibirnya dan hendak berlari pergi dari tempat itu karena dia pikir orang yang sudah menyentuhnya adalah orang jahat yang sudah menculiknya.
Haechan berusaha berdiri dengan linglung namun kembali terjatuh dan itu terjadi beberapa kali di hadapan Jisung, Jeno dan Jaemin.

Entah kenapa meskipun mereka berteriak pada Haechan, Haechan seperti tidak mendengar apa yang mereka katakan.

Haechan terlihat sangat menghawatirkan dengan tangan gemetar yang terus meraba sekitarnya, dia juga terlihat memiliki luka di kakinya yang membuat Dia terus terjatuh saat berusaha untuk berdiri. Membuat mereka yang melihatnya segera menghampiri Haechan karena khawatir.

드리므🌈🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang