Dream 9#

754 58 10
                                    

***

Mereka semua terdiam kagum pada apa yang telah terjadi di depan mereka, bahkan untuk Jaemin dan Jeno juga yang sudah melakukan itu semua.

Jisung tidak bisa menahan kekaguman yang dia rasakan terhadap Jaemin dan Jeno. Sekaligus dengan perasaan yang begitu melegakan karena Jeno dan Jaemin bersama mereka, seperti yang Jisung pikirkan jika mereka berdua dapat di andalkan dalam keadaan menegangkan seperti sebelumnya.

Tangan Jisung bergerak begitu saja, bertepuk tangan untuk menyambut keberhasilan Jaemin dan Jeno di sana.

Clap! Clap! Clap!

"Woahh... Hyung.~!"

Jisung langsung menghampiri Jaemin dan Jeno yang masih berdiri dengan tidak percaya setalah apa yang mereka lakukan.

"Apa ini?.. Ternyata Hyung berhasil dengan sangat mudah untuk menjatuhkan mereka,.. Wahh.."

Jaemin dan Jeno melirik Jisung dengan tatapan yang masih kebingungan.
Haechan dan Chenle juga menghampiri mereka berdua untuk melihat lebih dekat mahluk yang telah mereka bunuh itu.

Chenle menopang Haechan ketika dia berjalan,

Melihat mahluk-mahluk itu dari dekat, Chenle dan Haechan merinding tentang bagaimana gigi-gigi mereka yang terlihat begitu tajam dengan bulu yang lebat dan hitam. Tidak lupa juga kuku-kuku yang begitu runcing dan tajam, itu menyempurnakan bagaimana mereka terlihat menyeramkan di mata Chenle dan Haechan.

"Apa mereka sungguh mati..?" Chenle masih hati-hati ketika mencoba melihat lebih dekat pada mahluk yang sudah terkapar tidak berdaya di depannya.

"Aku pikir mereka sungguh mati" Jawab Jeno.

Sementara mereka memerhatikan mahluk itu, Renjun masih berjongkok gemetar di tempat yang sama.
Dia tidak bergerak sedikit pun meskipun menyaksikan bagaimana mahluk itu mati tepat di depannya
Ketakutan itu memberi banyak trauma bagi mental Renjun.

Seluruh tubuhnya bukan membaik ketika mahluk itu hancur, tapi Renjun semakin gemetar apa lagi melihat darah yang muncrat ke mana mana,
Semua yang berhubungan sudah membuatnya sangat trauma dan ketakutan.
Hanya satu, apa yang ada dipikirannya saat ini.. Dia hanya ingin segera pulang dari tempat yang menyeramkan itu.

Air mata tidak mengalir lagi dari mata Renjun, tubuhnya terasa begitu kering karena keadaan.

Jaemin adalah orang pertama yang memperhatikan keadaan Renjun di tengah-tengah kebingungan yang dia rasakan.

Saat Jisung dan Haechan bersorak atas kemenangan mereka, Jaemin pergi untuk menghampiri Renjun yang masih belum berdiri dari tempatnya.

"Kita memang beruntung memiliki mereka berdua~" Seru Haechan

"Kalian bisa percaya pada Jeno Hyung dan Jaemin Hyung.." Jisung.

Jeno hanya tersenyum mendengar pujian dari mereka sambil membolak-balikkan bangkai Heina yang sudah mati itu.

>

Jaemin yang menghampiri Renjun ikut berjongkok,
Duduk di hadapan Renjun untuk memastikan keadaannya.

"Injun-ah.. Kamu baik-baik saja? Mahluk itu sudah mat-"

드리므🌈🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang