***
Jisung menyimak dengan baik apa yang Chenle ceritakan, dia bisa merasakan ketakutan yang tidak langsung dari setiap kata yang Chenle keluarkan, suaranya sedikit bergetar.
Karena batuk Chenle dia menghentikan ceritanya sampai membuat Jisung begitu penasaran dengan kelanjutan ceritanya."Lalu.. Lalu apa yang terjadi setelah itu??" Tanya Jisung yang sudah tidak sabar dengan kelanjutannya.
Kemudian Chenle melanjutkan.
"... Kami, kami mencoba mencari buah-buahan yang mungkin tumbuh di hutan itu, Dalam keadaan kami yang begitu berantakan! Bahakan, kaki Haechan Hyung terluka ketika terjatuh saat menggendong Renjun Hyung.. Dia sudah kesulitan berjalan, Tapi kami terlalu lapar untuk hanya diam saja, meskipun banyak ketakutan yang aku pikirkan. pada akhirnya aku setuju dengan mereka untuk mencari makanan di hutan itu... , Setelah mencari di sekitar hutan ke barat kami akhirnya menemukan buah yang terlihat layak namun masih aneh, Kami begitu lapar~ tidak ada yang membantu kami saat itu, itu seperti satu-satunya jalan bagi kami untuk bertahan.~""Kami mengambil satu untuk diri kami sendiri, dan itu benar-benar enak! Kami juga mendapat tenaga kami kembali,, bahkan Haechan Hyung bisa berlari setelah itu,,
~ Tapi Apa yang terjadi selanjutnya..?. Sesuatu yang lebih buruk dari hanya kelaparan,""Itu semua.. ITU SEMUA PASTI KARENA BUAH ITU! JIKA SAJA KALIAN MENDENGARKAN KU! KITA TIDAK AKAN SEPERTI INI!"
...
"Aku pikir kalian sungguh keracunan, melihat bagaiman kalian menjadi gila.. Kemari-"
Jeno dan Jaemin memberi tatapan tajam pada Jisung, sebagai peringatan kalo dia harus diam, hanya saja Jisung terlalu lambat untuk mengerti apa yang mereka maksud.
Tatapan Jaemin dan Jeno sangat menyeramkan tapi dari pada takut Jisung malah lebih bingung karena dia tidak mengerti maksudnya.["Apa?" jisung
"Tutup mulut mu!!" Jeno]
Mereka berbicara dengan gestur bibir jadi tidak ada yang mendengarnya karena hanya mereka bertiga yang berbicara lain dari yang lain.
Dia baru mengerti setelah kata-kata nya mengalir begitu saja sebelumnya, dan itu berhasil menjadi perkiraan yang memicu pertengkaran antara Chenle dan Renjun.
Akhirnya kemarahan Chenle pecah
Chenle berteriak marah setelah bercerita panjang, semua ketakutannya menjadi kemarahan yang mengandung banyak penyesalan,"KALIAN DENGAR!! KITA TIDAK SEHARUSNYA MEMAKAN ITU, AKU SUDAH MEMBERI Peringatan PADA KALIAN!. INI SEMUA SALAH KALIAN!! KITA MENJADI Seperti Ini KARENA KALIAN BERDUA!!" Teriak Chenle marah
Tapi Renjun tidak terima dengan apa yang Chenle keluhkan, karena sebenarnya itu adalah penyebab mereka dapat berada di sana sekarang pikir Renjun.
"DIAM!!" Teriak Renjun yang terpancing oleh perkataan Chenle sampai dia merasa marah juga.
Renjun kemudian berdiri untuk menatap Chenle dengan tatapannya yang penuh Penghakiman.
"JIKA BUKAN KARENA ITU, KITA JUGA AKAN MATI!! APA KAMU TAHU ITU!?! Teruslah bicara dan aku akan benar-benar MEMUKUL MU!!"
Chenle memberi kembali Renjun tatapan yang lebih tajam dari nya, sampai matanya merah dan begitu menyeramkan.
"Tentu saja! Aku masih akan mengatakannya. Kalo ini MEMANG SALAH Kalian!! KALIANLAH YANG SALAH!!"
"BERHENTI BERTENGKAR!! Uhuk! Uhuk!"
Teriakan Chenle memekik di telinga mereka yang tidak ikut dalan pertengkaran,
Suasananya menjadi lebih mencekam, rapper line tidak bisa membiarkannya lagi, jika terus di biarkan Renjun dan Chenle sungguh akan bertengkar baku hantam di hadapan mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
드리므🌈🌈
Fanfiction"Tidak Nyata Namun begitu Nyata.." #BxB, Fantasy #Jaemren #Nohyuk #ChenJi Fanfic #Amatir No Revisi..