24.The End Of Everthing

1.5K 88 49
                                    

Mulmed ku beri itu cocok buat Borusara dicerita ini🥰,,

Dan chapter ini adalah chapter terakhir untuk pengakhiran cerita ini.. Maybe next adalah Ending.

Coment dong buat chapter ini🥺💗,

Apapun,

~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
The
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•Hubungan yang Terlarang 2•~
0o(BORUTO X SARADA)0o
.
.
.
.

~•Hubungan yang Terlarang 2•~0o(BORUTO X SARADA)0o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Wanita bersurai raven itu menatap khawatir pria di depannya. Tangannya merasakan dahi Boruto yang agak panas petanda demamnya sangat tinggi. Raut wajahnya kembali merasakan rasa besalah.

Dia mengira Boruto sudah pergi dari rumahnya. Ternyata pria itu tidak beranjak barang sedikit pun dari rumahnya malah duduk kehujanan. Orang gila bahkan saja tak bertindak seperti Boruto ini menunggu didepan rumahnya.

Tangannya tergerak mengusap pelan kepala pria itu. Mengelus surai kuningnya yang lebat. Rambutnya yang sama dengan putranya membuatkan Sarada terenyuh. Mata pria itu tertutup rapat.

"Tak seharusnya kau bertindak seperti ini." Lirih Sarada. Netranya pun memanas menatap kondisi Boruto, dia sangatlah merasa bersalah disini. Airmata Sarada menetes pada akhirnya.

Padahal Boruto baru saja tiba disini tapi dia sudah menyuruhnya pergi. Demi apapun, Sarada tak bisa menahan rasa sakit dengan kata-kata orang didesa ini. Itulah sebab mengapa dia menyuruh Boruto pergi.

Lagipula dia dan Boruto sudah tak ada lagi hubungan bukan? Itu artinya dia bisa bebas menyuruh Boruto pergi. Tapi melihat kondisi Boruto sekarang membuatkannya meneteskan airmata. Boruto sanggup menunggu nya. Bahkan hujan berguruh bagaimana pun Boruto tak beranjak.

"S-sarada."

Sarada mendongak menatap pria itu. Boruto yang masih tertutup mata menyebut namanya. "S-sara.."

Tangan Sarada terjulur menyentuh tangan pria itu, "Aku disini Boruto." Katanya dengan nada lirih. Lalu perlahan menangkup tangan kekar pria itu dan diletakkan dipipi nya sendiri.

Sarada memejamkan matanya sejenak merasakan tangan kekar itu dipipinya. Betapa banyak kenangan mereka berdua dulu setelah bertahun-tahun. Tanpa sadar Sarada meneteskan airmatanya kembali.

Hubungan Terlarang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang