Chapter 6: Legenda Ulsanbawi

1 0 0
                                    

Sesuai janji, Jungsoo menemani Faye healing ke gunung pada keesokan harinya. Perjalanan ke Gunung Seorak sekitar 20 menit menggunakan mobil dari Sokcho. Faye dan Jungsoo berangkat setelah sarapan untuk menghindari keramaian, walaupun tujuan wisata ini lebih populer di musim semi atau musim gugur karena pemandangannya yang indah.

Meskipun salju tidak turun, udara tetap membeku. Sepanjang perjalanan ke Gunung Seorak, yang terlihat hanya rumput kering dan es dari salju mencair.

“Faye, mau hiking?”
“Nggak. Naik cable car aja.”
Faye melirik Jungsoo dengan tatapan tajam.

“Tapi kalau mau naik ke atas gunung tetap harus hiking.”
“Kalau tinggal sedikit, nggak apa-apa. Kalau jalan dari bawah nanti kita harus camping dulu loh.”

Jungsoo tertawa. Memang Faye ini dari dulu paling juara kabur dari acara yang berhubungan dengan alam. Saat kuliah, diajak menyusuri trail bersama klub lari, Faye malah memilih nyetir mobil ke ujung trail lalu menunggu di sana. Jalan terjauh bersama Faye adalah jalan pulang dari kampus library ke apartment tempat mereka tinggal. Itu pun karena sudah kemalaman dan bus sudah tidak beroperasi.

Karena sedang musim dingin, cable car menuju puncak Gwongeumseong tidak begitu ramai. Tiket pun bisa didapat dengan mudah tanpa harus mengantri panjang. Pemandangan dari atas kereta gantung sangatlah indah, meskipun rumput dan pohon sedang kering karena musim dingin. Salah satu yang terlihat dari atas kereta gantung adalah batu besar di atas gunung seberang, yang juga sering jadi tujuan wisata di daerah sana. Tapi yang itu harus hiking ke atas. Namanya Ulsanbawi.

“Faye, tahu legenda Ulsanbawi?”
“Emang ada ceritanya?”

Konon, pada suatu hari Dewa Gunung ingin membuat Gunung Geumgang jadi indah. Jadi dia mengumpulkan semua batu yang ada. Ketika batu di sekitar gunung tidak cukup, dia memanggil batu dari daerah lain. Si Batu Ulsan ikutan datang, namun terlambat tiba karena dia terlalu besar. Jadi si batu sedih dan menangis karena ditolak penjaga, sekaligus bingung karena tidak mungkin pulang ke Ulsan. Lalu si penjaga mengusulkan agar dia menetap di Gunung Seorak saja. Jadilah ada Ulsanbawi dan danau yang konon adalah airmata si batu.

“Sedih ya. Kenapa di healing trip aku, kamu selalu bawa cerita sedih?”
“Kalau ditolak kan memang sedih.”
“Maksudnya apa?”
“Faye, jadi pacarku ya.”

Faye menoleh ke cowok yang nekat menembaknya di atas kereta gantung itu.

“Jangan ngawur.”
“Aku serius. Aku selalu serius.”

Ini bukan pertama kalinya Jungsoo nembak, dan Faye selalu menolak.

The Scented Thing Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang