Chapter 14: Belum Berubah

1 0 0
                                    

Sekarang, Jungsoo ada di sampingnya.

Sore itu mereka kembali ke Sokcho, setelah seharian keliling pantai. Dari yang utara di pantai sunrise yang namanya susah (Gonghyeonjinhaesuyokjang/공현진 해수욕장) sampai sebelah selatan yang pemandangannya indah (Hajodae/ 하조대).

“Ini malam terakhir kita di Sokcho. Besok Faye mau ke mana?” Tanya Jungsoo ketika mereka menyetir kembali ke hotel dari Hajodae, yang terkenal dengan scenic drive sepanjang pesisir pantai. Faye tidak bisa berhenti memandangi jendela. Rasanya jadi tidak ingin kembali ke hiruk pikuk Seoul.

Coba waktu bisa berhenti.

Tapi selain Sokcho dan sekitarnya, Faye belum kepikiran ingin pergi ke mana lagi. Ada dua urusan bisnis yang harus dikerjakan di Seoul dan dia harus kembali. Tapi selain itu, agendanya kosong. Jadi, Faye memutuskan untuk menyerahkannya pada Jungsoo.

“Memangnya kamu mau ke mana?”
Jungsoo membuka mulutnya hendak menjawab, namun Faye langsung menyela. Ada satu hal yang dia lupa soal Jungsoo.
“Tunggu, tidak usah dijawab.”
“Terlambat, Faye sudah bertanya.” Jungsoo cengar cengir penuh kemenangan. Faye menghela nafas, putus asa.
“Aku mau ke hatimu.”

Karena cringe, Faye jadi merinding. Jungsoo sudah gombal sejak kuliah dan bakatnya itu ternyata berguna dengan baik ketika dia menjadi idol. Tetap saja itu tidak membuat Faye senang.
“Jangan kamu begitu, Faye. Seru kan digombalin.”
“Tapi aku tidak mau digombalin idol yang tidak boleh punya pacar sama agency-nya. Dasar PHP.”

Ouch.

“Ternyata kamu tidak banyak berubah,” ujar Jungsoo.

“Maksudnya?” Balas Faye, mulai curiga lagi. Terkadang Jungsoo bilang apa, tapi maksudnya beda. 

“Masih suka mobil Porsche,” jawab Jungsoo. Faye tertawa. 

Porsche Cayenne adalah mobil favorit Faye sejak kuliah. Mobil itu juga yang disewa Jungsoo untuk road trip kali ini, demi melihat wajah Faye yang terbelalak senang ketika mereka berjalan menuju mobil di parkiran airport.

“Yang banyak berubah itu kamu,” jawab Faye, sambil menatap laki-laki di sebelahnya. Jungsoo dari dulu memang tampan, badannya tinggi dan tegap. Sifatnya juga flirty, membuat banyak mahasiswi diam-diam mencoba mendekatinya. Sejak pulang ke Korea Selatan dan menjadi idol, wajahnya jadi lebih terawat dan penampilannya lebih rapi. Meskipun gombalan dan kalimat cringe yang dilontarkan tidak berkurang jumlahnya.

“Aku jadi lebih tampan ya? Tapi percuma, Faye tetap tidak mau jadi pacarku,” ujar Jungsoo dengan nada putus asa yang dibuat-buat. Faye tertawa mendengarnya. 

“Bagaimana mau jadi pacarmu kalau berkomunikasi saja, aku kena teror agency-mu,” balas Faye. Jungsoo terdiam, lalu dengan hati-hati bertanya, “tapi Faye tidak sedang punya pacar kan?”

Faye tidak menjawab.

“Tidak punya pacar, kan?” Ulang Jungsoo lagi, kali ini dengan nada sedikit panik.

“Memangnya kenapa kalau ada?” Faye balas bertanya. Gantian Jungsoo yang terdiam. Ada rasa takut kehilangan yang muncul sekilas di benaknya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Scented Thing Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang