Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, hujan kembali turun dengan lebat dan di tambah juga suara petir yang menakutkan.
Jeonghan sedang menunggu seungcheol di ruang tamu, suaminya itu sedang pergi bersama temannya.
Tak lama suara mobil terdengar dari luar, Jeonghan pun langsung berlari keluar dengan membawa handuk yang ia ambil tadi.
Sesampainya di depan, benar saja, seungcheol sudah basah kuyup karena hujan, Jeonghan pun segera memberikan handuk yang ia pegang pada seungcheol.
Seungcheol pun memakai handuk yang di berikan Jeonghan.
"Mandilah, aku sudah menyiapkan air hangat untuk mu"
"Terimakasih" seungcheol berniat untuk masuk, tiba-tiba saja ada suara petir menyambar.
Jeonghan yang terkejut reflek memeluk tubuh seungcheol yang lebih besar dari nya, "M-maaf" Jeonghan langsung melepaskan pelukannya dan menunduk.
"Tidak apa-apa" ucap seungcheol dan berlalu melewati Jeonghan.
Jeonghan pun sedikit kebingungan, pasalnya seungcheol tidak marah, biasanya Jeonghan menyentuh sedikit saja seungcheol akan memarahinya. Tapi sudahlah, mungkin hari ini Jeonghan sedang mendapat keberuntungan.
Laki-laki itu masuk kedalam kamar mendapati seungcheol yang bertelanjang dada, suaminya itu baru saja mandi. "M-maafkan aku"
Jeonghan keluar dari kamar meninggalkan seungcheol. Dan merebahkan diri di sofa ruang tamu, mungkin karena sudah lelah Jeonghan tertidur.
Lalu seungcheol keluar melihat Jeonghan yang tertidur, "Ck menyusahkan" gumamnya.
Seungcheol pun menggendong Jeonghan menuju kamar, "seringan ini kah tubuhnya?"
Ia pun menidurkan Jeonghan di kamar, setelah itu dirinya keluar untuk mencari kamar lain. Karena selama ini seungcheol tidak pernah tidur satu ranjang dengan Jeonghan, Jeonghan hanya akan tidur di sofa kamar.
•
•
•
Keesokan harinya, Jeonghan terbangun dan mendapati dirinya tertidur di tempat tidur, bukannya semalam ia tertidur di sofa ruang tamu?
Selesai berperang dengan pikiran nya, Jeonghan berjalan keluar untuk menyiapkan keperluan seungcheol, selama menjadi istri seungcheol, Jeonghan hanya di rumah saja.
Pagi hari Jeonghan akan menyiapkan keperluan seungcheol dan memasak makanan yang sudah di pastikan hanya dirinya yang memakan nya. Lalu di siang hari sampai sore ia akan membersihkan rumah dan merawat tanaman nya, atau bersantai sambil menonton film kesukaan nya. Saat malam Jeonghan hanya menunggu seungcheol pulang.
Jeonghan bukan tipe orang yang suka menghamburkan uang, ia hanya akan memakai uang yang Seungcheol beri untuk membeli kebutuhan di rumah, selebihnya ia simpan. Benar-benar tipe seungcheol, tapi laki-laki itu tidak menyadari nya.
Setelah Jeonghan menyiapkan baju seungcheol, ia berjalan menuju dapur berniat untuk memasak.
Setelah beberapa menit berkutat dengan alat masak, Jeonghan pun selesai dan menata hidangan yang ia buat, sarapan yang sederhana. Jeonghan hanya membuat sup samgyetang dan telur ceplok dengan nasi putih.
Saat itu juga seungcheol keluar dari kamar dengan setelan jas kantor nya.
Tidak pernah Jeonghan sangka, seungcheol duduk di hadapan nya dan mengambil nasi dan lauk pauk yang ia buat, lalu memakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Of Love || Jeongcheol [END]
Fanfic"jangan pernah berharap aku akan mencintaimu, Jeonghan" "aku tidak membutuhkan cintamu, seungcheol. aku hanya menjalankan tugas ku menjadi seorang istri." Jeonghan, seorang anak laki-laki berusia 20 tahun yang menikah dengan seseorang yang di cintai...