"MOMMY!!" Teriakan anak bungsu keluarga Seo menggema. Si bungsu mencari mommy nya yang entah ia tak tau.
"Astaga sayang, jangan berteriak. Mommy masih bisa mendengar." Omel Ten yang sedang duduk di ruang tamu dengan sebuah majalah dan secangkir teh di tangannya.
"Mom, echan bosan!"
Ten menaikan sebelah alisnya. Ia tak salah dengar kan jika anak bungsu nya mengadu jika ia bosan? Biasanya si bungsu akan langsung keluar dari mansion untuk menghempaskan rasa bosannya ketika hari libur.
"Soobin dan Yeonjun kemana? Tumben sekali kamu tidak main di hari Sabtu ini."
"Mereka sedang kencan." Jawab Haechan asal. Karena ia sendiripun tak tahu keberadaan kedua sahabatnya itu. Di chat pada seleb semua!
"Utututu kasian beruang kecil mommy. Ajak kakak mu pergi saja kalau gitu."
"Ck, si kuda itu juga sibuk berkencan!"
"Astaga, derita mu yang jomblo sayang."
"Mom!" Seru Haechan tak terima diejek.
"Hahaha, mommy bercanda. Tetaplah melajang. Temani Mommy sama Daddy saja kamu."
Haechan yang pada dasarnya tak tertarik dengan yang namanya pacaran pun mengangguk setuju. "Eum, Haechan maunya punya pacar kayak Daddy!"
Ten tersenyum manis, merasa bangga kepada suaminya yang telah merebut cinta pertama sang anak sehingga Haechan tidak terlalu tertarik untuk mencari perhatian ke dominan di luar sana. Karena sudah ada Johnny yang siap memanjakan pemuda manis itu.
"Mau ke kantor Daddy? Sekalian makan siang bersama nya."
Haechan mengangguk setuju. "Let's go!" Seru Haechan dengan nada suara yang lucu.
Keluarga kecil Johnny tengah berkumpul di ruangan kebesaran nya. Lengkap dengan dihadiri Hendery yang di paksa Ten untuk datang.
Keluarga kecil itu memegang teguh prinsip keluarga cemara. Mereka tak mau ada yang dikucilkan disana. Walaupun Hendery sudah ada kesibukan tetap saja ia harus meluangkan waktunya karena masih ada si bungsu yang belum ada kesibukan.
Mungkin jika keduanya sudah sibuk, Johnny dan Ten akan mengerti.
"Kau sudah pacaran dengan Xiaojun, Hendery?" Tanya Ten disela-sela acara makan siang. Mencoba mengulik informasi dari si sulung.
"Dia masih menolak ku mom." Lirih Hendery dengan raut sedihnya. Dirinya masih belum terbiasa dengan tolakan pemuda manis incaran nya walau sudah berkali-kali di tolak.
"Hahahaha! Kak Hendery NT lagi." Ejek Haechan sambil tertawa.
"Haechan, jangan mengejek kakak mu yang sedang patah hati. Nanti gedung ini akan banjir karena tangisannya." Sahut Johnny yang ikut mengejek putra sulungnya.
Hendery memasang wajah kesal nya. Dia merengek ke Ten agar di bela. Namun sayangnya Mommy nya memihak Haechan dan Daddy nya.
"Itu salah mu karena tidak mau mendengarkan Mommy. Sudah Mommy bilang jangan terburu-buru tapi kau malah ngeyel. Rasakan sakit hatinya." Omel Ten.
Hendery hanya berdecak sebal sembari merenggut.
"Kkkk, gak usah sedih. Kan masih ada Echan yang gemoy." Ucap Haechan sembari bertingkah sok imut.
"Yayaya, kau gemoy dasar beruang gendut."
"Yak dasar kuda menyebalkan!" Haechan memukul tubuh kakak nya untuk melampiaskan kekesalannya dan Hendery hanya bisa tertawa puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bouclier D'amour | Markhyuck
Fiction généraleSeharusnya Haechan biarkan pemuda itu bunuh diri saja. Harusnya ia apatis terhadap pemuda itu. Tak perlu peduli karena mereka tak kenal. Hah, dirinya yang sudah biasa bebas kini harus menerima keadaan di kekang! "GUE PENGEN KELUAR BRENGSEK!!" "Jung...