"Bubu?!"
"Markeu~"
Mark yang baru pulang dari kantor terkejut ketika ada sosok Taeyong di mansion nya. Dia sangat tak menyangka jika bubunya datang menemui dirinya setelah sekian lama.
Taeyong segera berlari ke arah sang anak sembari merentangkan tangannya. Menulikan pendengarannya dari teriakan Jaehyun yang melarang untuk berlari.
Brak!
Taeyong memeluk Mark dengan erat, menyalurkan rasa rindunya pada anaknya. Air mata Taeyong luruh ketika mengingat dia tak bisa mengawasi perkembangan Mark secara langsung setelah anaknya berumur 5 tahun.
Beginilah jika Taeyong bertemu Mark, dia pasti akan menangis karena bersalah telah membuat Mark kesepian menjalani hidup yang berat ini. Namun sang pelaku utama tak merasa bersalah sedikitpun.
Karena tak suka Taeyong yang bermanja-manja pada Mark. Jaehyun memisahkan pelukan ibu dan anak itu.
"Sudah, jangan menangis. Nanti bengkak matamu sayang. Kau juga pasti lelah, sekarang ayo istirahat." Ajak Jaehyun sembari menarik pergelangan tangan Taeyong. Tapi si manis menolak mentah-mentah.
"Enggak, yongie masih mau sama Mark, Jeje.." rengek Taeyong.
"Kau sudah bertemu dengan nya dan memeluknya. Itu sudah cukup, sekarang istirahat Taeyong."
"Ish! Yongie cape tau disuruh tidur mulu! Tadi di pesawat udah puas yongie tidur."
Keributan kedua pasangan itu tak luput dari perhatian Mark yang berada di tengah-tengah mereka. Mark ingin membela bubunya tapi takut dengan Jaehyun. Ya, Mark hanya berani di belakang saja untuk mengumpati pria tua itu.
"Begini saja. Yongie mau tidur sama Mark." Tawar Taeyong yang mana membuat Jaehyun membulatkan matanya.
"Jung Taeyong." Panggil nya dengan pelan namun penuh intimidasi. Sudah susah payah Jaehyun menahan kecemburuan nya membawa Taeyong bertemu dengan Mark, memeluk tubuh Mark dan sekarang tidur dengan Mark?
Tidak bisa! Jaehyun tak mau Taeyong menduakannya.
"Kamu boleh tidur sama dia, tapi besok pagi kita langsung pulang." Putus Jaehyun dengan nada kesalnya lalu melangkah pergi dari sana.
Taeyong meneguk kasar ludahnya, mana bisa jika besok pagi langsung pulang? Hei! Dia baru beberapa menit bertemu anaknya.
Tak berbeda jauh dari Taeyong, Mark menahan gejolak nafsu untuk memukul Jaehyun yang seenaknya itu.
"Mark sayang, tidur sendiri dulu ya? Biar besok kita bisa bertemu lagi. Selamat malam Mark." Ujar Taeyong dengan tangannya yang mengusap kepala Mark.
"Em, tidak apa. Lebih baik bubu mengurus suami bubu yang cemburuan itu. Kalau bubu di sakiti, teriak saja okay? Selamat malam juga bubu."
Cup
Mark mengecup kening Taeyong. Selepas itu Taeyong tersenyum dan pergi menyusul Jaehyun.
"OH MARK! BUBU SUDAH SIAPKAN MAKAN MALAM UNTUK MU DI MEJA MAKAN. DIMAKAN YA!" Teriak Taeyong dari lift yang akan tertutup.
Mark tersenyum simpul. Masakan bubunya sangat ia rindukan. Ia melangkahkan kakinya ke meja makan, melupakan kalau dia masih memakai seragam kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bouclier D'amour | Markhyuck
General FictionSeharusnya Haechan biarkan pemuda itu bunuh diri saja. Harusnya ia apatis terhadap pemuda itu. Tak perlu peduli karena mereka tak kenal. Hah, dirinya yang sudah biasa bebas kini harus menerima keadaan di kekang! "GUE PENGEN KELUAR BRENGSEK!!" "Jung...