13. Tidak Sengaja

546 59 8
                                    


Note:
• Ini agak panjang yaa...
Jadi silahkan kalian muak bersama, Kajjaa!!!

___

Feliz lectura ⛅
__

"Kartu pengenal mu tuan?"

Choi Soobin, lelaki tinggi itu terhenyak dari balik topengnya. Ia tak memiliki kartu pengenal bagaimana caranya bisa masuk. Dahinya mengalirkan keringat, bola matanya kesana kemari guna mencari celah.

"Dia datang bersamaku"

Kepalanya menoleh dengan cepat kala lengannya di gandeng secara tiba - tiba. Lelaki itu memakai topeng rubah berwarna silver, terlihat senada dengan jas putih gading nya.

"Ah tuan, baik silahkan masuk"

Ketenangan serta dentingan gelas wine hadir di telinganya, musik klasik diiringii biola turut hadir dalam panca indra nya. Style - Style glamor yang sangat memanjakan mata.

Lelaki itu tersenyum ke arahnya, meninggalkan guratan bingung di dahi Soobin. Meskipun begitu, Soobin mengikuti kemauan lelaki itu yang membawanya ke tengah pesta. Semua memakai topeng, berusaha menyembunyikan siapa mereka yang sebenarnya.

Ugh... Menjijikan.

Soobin tahu itu, orang - orang yang datang kesini hanyalah manusia biadab dan brengsek berkedok pejabat atau pengusahawan ternama.

Si topeng rubah melepaskan gandengannya, ia menepuk samar lengan jasnya yang sempat bersentuhan dengan pakaian Soobin. Mata tajamnya melirik Soobin sekilas dengan bibir tebal yang ditarik ke atas, tanda ia meremehkan.

"Kehilangan tuan mu, kucing"

Setelah mengatakan hal itu, ia pergi begitu saja. Berbaur dengan beberapa manusia hina lainnya. Soobin mendecih, ia juga menepuk nepuk pakaiannya. Tak sudi bersentuhan dengan orang arogan seperti lelaki tadi.

"Dasar sampah"

Soobin berlalu, mencoba berbaur dengan yang lainnya. Berpura - pura sebagai tamu undangan. Mata bulatnya mencari ke sekeliling, berbicara kesana kemari dengan menampilkan senyum kecil serta dimple bulatnya. Untung saja, Soobin memiliki kepribadian mudah bergaul meskipun sedikit pendiam.

"Hallo... apakah aku boleh bergabung?"

"Tentu saja, kemarilah"

Beberapa wanita berpakaian cantik itu tersenyum manis ke arah Soobin, tangan - tangan lentik mereka tertutupi sarung tangan panjang dengan segelas anggur. Topeng kupu - kupu hitam menutupi sebagian wajah.

"Sepertinya kau sangat tampan. Aku yakin kau pengusaha ternama"

Sanjungnya disertai kekehan pelannya, wanita lain samq halnya dengan wanita yang bertanya. Tertawa anggun sambil menutupi bibir mereka.

"Tapi maaf sepertinya masih ternama perusahaan ku"

Sambungnya lagi, sayangnya Soobin tak tersentuh akan hal itu. Soobin tak perduli, ingin sekali Soobin menyiram wanita ini dengan air panas.

"Benarkah? aku sangat tersanjung dengan pujiannya Nona"

"Mulutmu manis sekali. Jadi berapa harga yang akan kau pertaruhkan untuk malam ini?"

"Entahlah. Sepertinya aku tidak punya banyak uang"

"Hum... Sudah kuduga. Baiklah semoga beruntung"

Soobin balas tersenyum lembut, membuat wajah si wanita menjadi masam.

"Ya terima kasih"

"BAIKLAH TUAN - TUAN DAN NYONYA SEKALIAN"

"TERIMA KASIH SUDAH HADIR PADA ACARA PELELANGAN BUDAK TERBAIK DI KOTA SEOUL"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia is My Wife-TAEGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang