Chapter 1 - Prologue

116 10 0
                                    

Beatrice Virginia Steele, nama yang indah bukan? Namun, nasibnya tak seindah namanya itu. Memang sih, ia punya segalanya. Ia juga sangat cantik dan berbakat. Tapi bukan berarti ia bahagia kan? Ia juga tidak seperti cewe cewe diluar sana, ia sangat tertutup. Dan ia hanya mempunyai ada 1 sahabat yang selalu menemaninya dari kecil hingga sekarang, Elice Rae Maxwell.

Waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa sekarang ia sudah menyelesaikan sekolah nya. Yap! Dia akan segera kuliah.

"Tris?"

"Yep?"

"Apa kau sudah tau akan berkuliah dimana nanti?"

"Um, kurasa aku akan berkuliah disini, El. Kalau kau?"

"Sungguh?"

"Mungkin, memangnya kau akan berkuliah dimana nanti?"

"I dont know. But, dari kecil aku sangat ingin berkuliah di Harvard, you know?" Kata gadis bernama Elice dengan mata berbinar-binar.

"I know.. tapi kau yakin akan meninggalkan keluargamu disini? Kurasa itu tidak akan pernah terlintas di otakku walaupun aku jarang bertemu mereka dan kau yakin akan meninggalkan ku sendirian disini? Hm?"

"Tentu aku akan meninggalkan mu sendirian. Sepertinya aku sudah mulai bosan berteman denganmu" kata Elis dengan nada bercanda tentunya. Ia bisa pingsan kalau el benar benar mengatakan hal itu

"Kau tega padaku, huh?"

"Tapi sepertinya itu tidak pernah terlintas dipikiranku tris"

"Huh? Barusan kau mengatakannya, elice?!"

Beatrice PoV

Setelah kurang lebih 3 jam aku dan El berada di kafe, akhirnya kami pulang kerumah kami masing masing. Girls time is over

"Hey guys, aku pulang." Kataku sambil membuka pintu rumah dan dengan tergesa gesa Cassie menghampiriku.

"Huft akhirnya kau pulang juga! Sudah hampir 3 jam aku menunggumu dan itu membosankan tau!" Kata cas lalu ia menarikku menuju ruang keluarga.

Wait what? Ada dad and mom disini. Tidak biasanya mereka ada disini. Ya mereka itu sangat sangat sibuk, sampai sampai aku berasa seperti tidak mempunyai keluarga. Hubunganku dengan kedua orang tua ku juga.. bisa dibilang tidak dekat. Mereka selalu pergi untuk mengurusi pekerjaannya yang rata rata diluar negri

Setelah cas membisikkan sesuatu kepada dad, ia kembali duduk disebelahku. Ada apa sih ini?

"Baiklah, kau boleh pergi asal bersama tris. Ini tiketnya." Kata dad sambil menyerahkan tiket itu kepada Cas.

"Ahh, thank you so much dad. I really really love you." Kata Cas lalu memeluk dad. Aku benar benar tidak mengerti.

"Hey dad. Hey mom." sapaku kaku. Bagaimana tidak kaku? Sudah lama aku tidak melihat mereka karena mereka jarang ada disini. Paling besok atau nanti malam mereka sudah mulai back to normal. Yap! Pergi berminggu minggu bahkan berbulan bulan

"Hey honey, sudah makan malam?" Tanya mom yang mungkin hanya sekedar basa basi.

"Sudah." jawabku bohong. Aku belum makan dan aku belum lapar. Lagipula sekarang sudah jam 8 malam, mereka pasti akan memarahiku karena aku belum makan. Itupun kalau mereka peduli

"Baiklah kalau begitu sekarang kau mandi dulu. Kau pasti cape karena pergi seharian kan?" Aku mengangguk. Tumben sekali mereka peduli padaku.

"Omg! Omg! Thank you so much my sista." Kata Cas setelah ia masuk ke kamarku sambil memperlihatkan sebuah tiket.

Take Me HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang